Nama besar Valentino Rossi tak pudar begitu saja. Meski sudah pensiun, The Doctor disebut Bos Dorna, Carmelo Ezpeleta masih jadi magnet buat MotoGP.
Valentino Rossi tak lagi membalap di MotoGP 2022. Ini kali pertama, MotoGP sejak tahun 1995 tanpa sang juara dunia sembilan kali itu.
Walhasil, Sirkuit Mugello yang biasa dipadati fans The Doctor, perlahan mulai berkurang jumlah penontonnya sejak sang legenda memutuskan gantung helm.
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta mengatakan Rossi masih punya magnet. Namun perlahan orang-orang akan membuka lembaran baru.
"Kita akan melihatnya di Misano (pengaruh pensiunnya Rossi). Karena di Mugello ada sedikit promosi," ujar Ezpeleta dikutip dari Motoclicismo.es, Jumat (17/6/2022).
Tribun penonton di Sirkuit Mugello memang jadi satu kekhawatiran sendiri. Pasalnya pada gelaran MotoGP 2022 hampir 50 persen kosong!
Padahal ada seremoni khusus untuk Valentino Rossi. Nomor 46 milik Rossi dipensiunkan saat MotoGP Italia 2022 lalu.
Lebih rinci pada MotoGP Italia, Sirkuit Mugello 2019, jumlah penonton yang datang sebanyak 83.000, sementara sepanjang akhir pekan 139.000. Lalu di tahun 2022, Sirkuit Mugello turun menjadi 43.600 (race day), dan 74.000 (weekend), demikian seperti dikutip Speedweek.
"Sejujurnya saya pikir orang-orang sudah membuka lembaran baru. Valentiono sudah pensiun untuk beberapa tahun, dan dia memang punya pengaruh. Kita akan lihat," ujar Ezpeleta.
Ezpeleta melanjutkan, meski Rossi sudah pensiun masih ada pernak-pernik The Doctor yang terjual. Bahkan tak sedikit penonton yang terus memakai atribut tentang Rossi.
"Valentino tidak hanya di Italia. Satu hari saya meninjau (tribun), itu adalah kewajiban saya dan melihat keadaan di sana. Masih banyak orang yang memakai pakaian seperti Valentino dan banyak orang beli aksesori Valentino," ungkap Ezpeleta.
"Valentino punya tim, dia di sana, meskipun tidak sama ketika dia berada di atas sepeda motor, dan kemudian menang. Karena dalam beberapa tahun dia tidak menang. Saya pikir perlu ekstra kerja keras promosi di Italia, sulit juga dipikir-pikir melihat tim-tim Aprilia dan Ducati dari negara yang sama, pebalap yang bisa menang di tahun ini, tidak punya penonton," ungkap Ezpeleta.
Kalau tren penonton yang terus menurun, Ezpeleta mempertimbangkan untuk balapan Italia hanya digelar satu kali saja, di mana biasanya hajatan MotoGP terdapat di Mugello dan Misano.
"Kalender Formula 1 telah berubah dan Grand Prix Italia bertepatan dengan (Formula 1) Monako. Segala sesuatu tentang Ferrari di Italia itu penting dan kebetulan ini adalah kesalahan pertama," ungkap Ezpeleta.
"Saya pikir pekerjaan promosi yang buruk telah dilakukan. Kami telah membahas ini. Kami menerima sejumlah besar permintaan untuk menjadi tuan rumah grand prix, tapi kami juga mendiskusikan apakah akan menyelenggarakan dua grand prix di Italia."
"Kalau tidak berhasil, tak ada dua balapan di sana. Apabila dua lomba itu sukses maka akan mempengaruhi kehadiran banyak tim Italia di paddock. Tapi, tentunya juga harus punya penonton."
"Saya tidak akan merotasi salah satu grand prix Spanyol di mana penuh penggemar untuk mengganti Italia yang tidak terisi. Saya pikir itu solusi dan harus bekerja, pertama-tama untuk menemukan tanggal yang tidak bentrok dengan Formula 1."
"Tapi, fakta bahwa kompetisi hadir di Italia, dengan Aprilia dan Ducati memimpin, dan ada lebih sedikit orang, tidak bisa dibayangkan," tutup dia.
Simak Video "Video: Quartararo Raih Pole di Kualifikasi MotoGP Belanda, Marc Marquez 4"
(riar/din)