SUV Ngetren di Indonesia karena Banyak Jalanan Rusak

SUV Ngetren di Indonesia karena Banyak Jalanan Rusak

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 22 Agu 2019 08:58 WIB
Salah satu SUV merek China, DFSK Glory 560. Foto: Luthfi Anshori
Jakarta - Mobil berjenis SUV (Sport Utility Vehicle) belakangan ini makin populer di industri otomotif dunia maupun Indonesia. Tapi berkaca dari sejarah, mobil jenis ini ternyata sudah mulai ngetren sejak puluhan tahun lalu.

"Sampai dengan 1980-an, dunia belum mengenal yang namanya SUV. Dunia hanya tahu jip atau sedan. Sedan dipakai di kota, jip dipakai ketika jalan di non-aspal, kondisi rusak, mau masuk ke hutan," kata Automotive Expert Bebin Djuana, belum lama ini.

Menurut Bebin, tren SUV dunia kala itu memasuki era baru setelah produsen mobil asal Inggris, Land Rover melahirkan lini produk SUV untuk jalanan aspal dengan nama Range Rover.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Tahun 1980-an Land Rover menciptakan Range Rover. Langkah ini menjadi awal bagi lahirnya tren SUV di dunia," terang Bebin.

Lanjut Bebin, magis SUV mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 1990-an. Salah satu yang menjadi pertimbangan konsumen membeli mobil jenis ini adalah karena masih banyaknya jalan rusak di Indonesia.

"Di sekitar pertengahan 1990-an itu memang kondisi jalan di negara kita tidak bagus-bagus banget. Itu sebabnya ketika pakai MPV masih ada beberapa kendala karena jalan rusak dan sebagainya. Itu yang menjadi cikal bakal SUV mengapa menarik. Menjadi pilihan," terangnya.



Bebin juga menjelaskan tren SUV di Indonesia saat ini akan terus meningkat ke depannya, mengingat meskipun jalanan di Indonesia sebagian besar sudah bagus, tapi Indonesia termasuk salah satu negara yang rawan bencana, sehingga SUV jadi pilihan paling rasional untuk menghadapi segala situasi dan kondisi jalanan.

"SUV ini akan semakin menarik, tidak hanya untuk pasar Indonesia saja, tapi juga pasar dunia. Saya menyoroti dua merek dunia yang kita kenal, sebetulnya kiprahnya di sedan mewah, contohnya Rolls-Royce dan Bentley. Mereka mau masuk ke SUV. Saya bertanya-tanya, kenapa ya, mereka mau banting setir? Jadi ketika pasar Indonesia itu memang membesar di SUV itu nggak salah, karena sejalan tren dunia. Kalau nggak ngapain merek besar ke sana. Mereka sudah comfort 100 tahun dengan industrinya," jelasnya.

Sebagai informasi, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah mencatat tren kenaikan penjualan SUV, dalam kurun beberapa tahun belakangan. Gaikindo mencatat, dalam 4 tahun terakhir, pertumbuhan pasar mobil SUV meningkat hingga 5 persen.


(lua/rgr)

Hide Ads