Chef Juna menegur sopir truk yang dirasa menyetir membahayakan. Aksi itu sah-sah saja dilakukan asalkan tidak sampai menimbulkan konflik.
Aksi Juna Rorimpandey alias Chef Juna menegur sopir truk ramai jadi perbincangan di media sosial. Video itu awalnya diunggah akun TikTok andruwhite_ dan kini sudah diunggah ulang di berbagai platform media sosial X ataupun Instagram. Dalam video terekam aksi Chef Juna yang turun dari mobil dan menyambangi sopir truk saat di gerbang tol.
Bila diperhatikan, dalam video itu, Chef Juna menganggap sopir truk hampir menyerempet mobilnya. Dia juga sudah menegur sopir dengan baik sebelum akhirnya menyambangi di gerbang tol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sopir truk tidak merasa melakukan aksi itu. Kemudian keduanya terlibat adu mulut walaupun sudah sempat bermaafan. Sopir truk justru berganti menyambangi mobil Chef Juna dan meminta agar Juna meminta maaf lantaran memaki dirinya dengan 'anjing'.
"Lo mau nyerempet gua tadi," ujar Chef Juna.
"Nyerempet nggak?" jawab sopir truk itu.
"Tapi gua tegur baik-baik lo ngehe," kata Juna lagi.
"Kata siapa ngehe, gua kan udah sorry bang, sorry bang," tutur sopir itu lagi.
"Ya udah karena lo mastercheg, gw sering nonton, gw sorry minta maaf," sambung sopir truk.
"Hati-hati kalau nyetir," kata Chef Juna.
Dari kacamata keselamatan berkendara, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana menilai aksi Chef Juna menegur sopir truk yang dinilai membahayakan sah-sah saja dilakukan. Pun aksi itu dinilai Sony bukan merupakan Road Rage.
"Memang antara road rage dengan orang menegur beda-beda tipis. Road rage itu pengemudi yang tidak menegur tapi mengambil tindakan yang meresahkan bahkan sampai melukai ke pengemudi lain, garis besarnya dia menyalahkan orang lain karena egois," tutur Sony saat dihubungi detikOto, Senin (12/2/2024).
Baginya, bila ingin menegur sopir yang membahayakan boleh dilakukan asal jangan sampai menimbulkan konflik. Kemudian untuk menegur juga bisa dilakukan di tempat ramai sebagaimana dilakukan Chef Juna.
"Justru menegur itu harus seketika (karena membahayakan), kalau di tempat sepi justru bisa dikira ngajak berantem," tambah Sony.
Bila mengalami kejadian serupa, tidak masalah untuk menegur sopir yang membahayakan. Kalaupun diajak adu mulut, tidak perlu sampai diladeni hingga tak menyebabkan konflik.
"Karena kalau diladenin justru terprovokasi ujung-ujungnya selevel dengan orang bodoh. Orang bodoh itu orang yang selalu mencari pembenaran dirinya," pungkas Sony.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?