Perusahaan Indonesia dan Singapura Kolaborasi Bikin Bus Listrik Otonom Canggih

Perusahaan Indonesia dan Singapura Kolaborasi Bikin Bus Listrik Otonom Canggih

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 24 Feb 2023 21:09 WIB
Perusahaan Indonesia dan Singapura Kolaborasi Bikin Bus Listrik Otonom Canggih
Foto: Dok. TKDN. Perusahaan Indonesia dan Singapura kolaborasi bikin bus listrik otonom canggih.
Jakarta -

Perusahaan Indonesia, Teknologi Karya Digital Nusa (TKDN) dan Mobil Anak Bangsa Indonesia (MABI), menjalin kolaborasi dengan perusahaan asal Singapura, MooVita, untuk membuat Kendaraan Otonom (Autonomous Vehicle/AV) Level 3 dan 4 bertenaga listrik. Kendaraan ini akan menjadi angkutan umum yang canggih.

Penandatanganan MoU dihadiri oleh David Santoso, Presiden Direktur PT TKDN Tbk., Derrick Loh, Co-founder dan CEO MooVita Pte, Ltd., dan Kelik Irawanto, CEO dari PT Mobil Anak Bangsa Indonesia (MABI).

Sebagai informasi, MooVita adalah penyedia solusi mobilitas pintar berteknologi tinggi untuk lingkungan perkotaan dari Singapura, yang menawarkan sistem vehicle-agnostic, perangkat lunak canggih untuk mendukung penerapan teknologi driverless pada transportasi jarak jauh maupun dekat, transportasi logistik, dan solusi utilitas.

Dalam kerjasama ini, MooVita menyediakan sistem otomatisasi level 3 dan 4 untuk kendaraan otonom. Pada level 3, kendaraan otonom dapat beroperasi secara otomatis, tapi masih membutuhkan kendali manusia di beberapa aspek pengoperasian. Sedangkan level 4 dapat beroperasi tanpa pengemudi dan memiliki opsi untuk melakukan override secara manual. Pengemudi keselamatan akan berada di belakang kemudi dan akan segera mengambil kendali AV kapanpun jika diperlukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"MooVita secara serius ingin membangun ekosistem otonom, mendorong adopsi AV yang positif secara global dengan para mitra. Kami sangat senang bahwa kami berbagi visi yang sama dengan TKDN dan MABI, serta semua mitra yang ingin membangun ekosistem AV yang aman di Indonesia. Dengan teknologi AV dari MooVita yang disematkan ke dalam kendaraan elektrik, kami melihat banyak manfaat dari AV sebagai pengganti kendaraan konvensional," kata Derrick Loh dalam keterangannya.

Sementara MooVita akan fokus pada teknologi perangkat lunak untuk penggerak kendaraan otonom, MABI berperan dalam memasok kendaraan listrik, termasuk manufaktur, distribusi, suku cadang, dan infrastruktur pendukung.

ADVERTISEMENT

"Sebagai produsen kendaraan listrik di Indonesia, MABI terus melakukan pengembangan kendaraan listrik dengan memanfaatkan teknologi autonomous, melalui kerjasama dengan TKDN dan MooVita untuk Indonesia yang lebih ramah lingkungan," ujar Kelik.

Untuk TKDN sendiri akan menyediakan infrastruktur serta ekosistem yang mampu mendukung operasional kendaraan otonom, mulai dari MaaS (Mobility as a Service) yang memungkinkan pengguna dapat memilih, memesan, dan membayar biaya perjalanan tanpa harus berganti platform pembayaran jika berganti moda transportasi, hingga FMS (Fleet Management System).

Fleet Management System mampu memberikan solusi terhadap kendala yang umumnya dihadapi armada dengan memanfaatkan teknolog sehingga meningkatkan efisiensi operasional. Solusi yang dimaksud meliputi:

1. Real Time Dashboard dan Executive and Operational Dashboard untuk pengawasan secara real-time.

2. Digital reconciliation, yakni dokumentasi pelanggaran pada dashboard dan perhitungan rekonsiliasi secara digital.

3. Driving-anomaly alert, pemberitahuan secara real-time terkait penyimpangan perilaku pengemudi sebagai pencegahan dan evaluasi.

4. Vehicle Planning & Scheduling yang dapat membantu armada memaksimalkan perencanaan, penjadwalan, dan pengoperasian sistem transportasi sehingga meningkatkan efisiensi antar tim, memberikan informasi dengan cepat saat terjadi kerusakan, dan menurunkan biaya perawatan.

5. IoT Smart Bus (TAM Fleet), yakni teknologi AI yang diklaim bisa memantau perilaku penumpang di dalam armada, sehingga terhindar dari tindakan asusila, barang tertinggal, bahkan dapat menghitung jumlah penumpang secara real-time, serta mengidentifikasi medan jalan dengan tingkat akurasi hingga 95% untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas. IoT ini terintegrasi dalam satu dasbor yang menggunakan big data analysis sehingga lebih akurat.

"Semua platform dan modul ini akan terintegrasi dalam sebuah sistem yang diperlukan untuk mendukung terwujudnya lingkungan yang aman dan efektif bagi operasional Kendaraan Otonom Level 3 & 4," tutup David.




(lua/dry)

Hide Ads