Pemerintah sedang menggodok aturan pemberian subsidi untuk kendaraan listrik, khususnya buat roda dua dan roda empat. Pengamat transportasi menilai kebijakan itu tidak adil. Karena angkutan umum seperti bus listrik harusnya juga mendapatkan subsidi.
Pemerintah berencana memberikan subsidi buat kendaraan listrik. Motor listrik produksi baru dan motor listrik hasil konversi bakal diberikan subsidi dengan kisaran Rp 7 juta. Sementara mobil listrik dan hybrid, rencananya diberi subsidi Rp 80 juta dan Rp 40 juta.
Ketua Institut Studi Transportasi (Instran), Darmaningtyas, mengkritisi kebijakan tersebut. Menurut dia, kebijakan itu tidak adil karena hanya menyasar orang-orang mampu yang memiliki daya beli terhadap kendaraan pribadi. Seharusnya angkutan massal yang mendapatkan subsidi tersebut.
"(Subsidi kendaraan listrik) itu kebijakan yang tidak adil. Karena (orang) yang kaya justru disubsidi," buka Darmaningtyas kepada detikOto melalui telepon, Rabu (1/2/2023).
Lanjut Darmaningtyas menambahkan, harga bus listrik saat ini masih sangat mahal, dua kali lipat dari harga bus bermesin diesel. Kalau bus listrik tidak disubsidi, maka nanti tarifnya bisa sangat mahal untuk penumpang.
"Supaya angkutan umumnya nyaman atau hijau, dengan biaya yang lebih murah. Sebab kalau operator harus beli mobil listrik, itu harganya dua kali lipat dari harga bus jenis BBM. Kalau ada subsidi dari negara, operator bisa membeli bus listrik dengan harga yang murah, sehingga tidak berpengaruh pada tarif," sambung Darmaningtyas.
Baca juga: 10 Merek Bus Paling Laris di Dunia |
Darmaningtyas menyarankan kepada pemerintah agar juga memberi subsidi untuk bus listrik dengan besaran 40%. Kebijakan itu akan mempermudah operator bus memiliki bus listrik.
"Supaya harga karcisnya tak terlalu melambung (subsidinya) harusnya paling nggak 40%. Itu sudah cukup memberikan insentif bagi operator untuk menggunakan bus listrik," kata dia menambahkan.
"(Karena subsidi kendaraan listrik pribadi) tidak bakal menyelesaikan masalah, tapi hanya mengganti masalah. Yang semula dipadati oleh kendaraan berbahan bakar minyak, sekarang dipadati oleh kendaraan bertenaga listrik," tukasnya.
Simak Video "Kebijakan Insentif Mobil Listrik Tepatkah atau Bikin Tambah Macet?"
[Gambas:Video 20detik]
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Melihat Deretan Mobil dan Motor Arteria Dahlan
Mobil Arteria Dahlan Sempat Bikin Heboh: Pakai Pelat Polri
Rossi Pernah Sebut Marquez 'Biang Masalah' di MotoGP, Kini Banyak yang Percaya?