Aman! Harga Pertalite Tidak Naik, Tetap Rp 7.650/liter

Aman! Harga Pertalite Tidak Naik, Tetap Rp 7.650/liter

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 10 Mar 2022 06:07 WIB
Pengendara motor mengisi BBM jenis Pertalite di sebuah SPBU Pertamina di Jakarta, Jumat (24/12/2021). Pemerintah berencana menghapus BBM RON 88 Premium dan RON 90 Pertalite sebagai upaya mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Harga pertalite tak naik meski harga minyak dunia melambung imbas invasi Rusia ke Ukraina (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta -

Harga minyak mentah dunia terus melonjak di tengah memanasnya invasi Rusia ke Ukraina. Dampaknya, harga BBM di seluruh dunia termasuk Indonesia bisa naik. Meski demikian, PT Pertamina (Persero) memastikan harga BBM jenis Pertalite tidak akan naik. Harga pertalite Rp 7.650/liter, sama seperti sebelumnya.

SPBU Tanah Abang jual Pertalite dengan harga Rp 6.450 per liter. Sejumlah pemotor pun antre di SPBU itu demi dapat membeli Pertalite seharga Premium itu.Pertalite tetap dijual Rp 7.650 per liter Foto: Rifkianto Nugroho

"Kami sepenuhnya mendukung kebijakan Pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, sehingga meski harga minyak dunia menembus US$ 130 per barel, Pertamina terus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk memutuskan harga Pertalite akan tetap di harga jual Rp 7.650 per liter," ucap Vice President Corporate Communicationn PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman dalam siaran persnya.

Menurut Fajriah, harga Pertalite tidak berubah sejak tiga tahun terakhir. Perlu diketahui, saat ini porsi konsumsi Pertalite adalah yang terbesar atau sekitar 50% dari total konsumsi BBM nasional. Untuk itu, Pemerintah terus melakukan pembahasan untuk skenario kompensasi Pertalite agar stabilisasi harganya dapat terjaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fajriyah lebih lanjut menjelaskan Pertamina juga terus melakukan berbagai efisiensi termasuk menekan biaya produksi BBM dalam negeri untuk mengurangi tekanan lonjakan harga minyak mentah dunia terhadap peningkatan biaya penyediaan BBM. Di antaranya dengan memaksimalkan penggunaan minyak mentah domestik dan mengoptimalkan penggunaan gas alam untuk penghematan biaya energi. Pararel juga dilakukan peningkatan produksi kilang untuk produk yang bernilai tinggi.

Di samping itu, penyesuaian harga produk juga dilakukan secara selektif, hanya untuk BBM Non Subsidi tertentu seperti Pertamax Series maupun Dex Series yang porsi konsumsinya hanya sekitar 15% dari total konsumsi BBM Nasional.

ADVERTISEMENT
SPBU Tanah Abang jual Pertalite dengan harga Rp 6.450 per liter. Sejumlah pemotor pun antre di SPBU itu demi dapat membeli Pertalite seharga Premium itu.Pertalite jadi BBM favorit orang Indonesia saat ini Foto: Rifkianto Nugroho

Jenis BBM ini sebagian besar dikonsumsi oleh kalangan konsumen mampu, pemilik kendaraan pribadi jenis menengah ke atas. Ke depannya, harga produk BBM ini akan terus disesuaikan secara rutin mengikuti harga pasar sesuai ketentuan pada Peraturan Menteri ESDM No. 62 tahun 2017.

"Pertamina sangat berhati-hati dalam menetapkan harga. Namun kami yakin segmen konsumen ini telah merasakan manfaat BBM berkualitas yang lebih hemat dan lebih baik untuk perawatan mesin kendaraan, sehingga dapat menerima harga yang selama ini tetap sangat kompetitif dibandingkan produk yang sejenis lainnya," tandasnya.




(dry/din)

Hide Ads