Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), angka produksi pada April mencapai 90.618 unit, sedangkan pada Maret mencapai 102.637 unit.
Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengungkapkan penurunan produksi yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah kendala pasokan semikonduktor atau chip.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ada di kendala bahan baku, kemungkinan semi konduktor," ungkap Jongkie saat dihubungi detikcom, Selasa (18/5/2021).
Namun ia enggan merinci agen pemegang merek (APM) mana saja yang terdampak dengan krisis chip atau semi konduktor. "Kami tidak punya data yang lengkap, tapi memang ada informasi demikian (kelangkaan chip), silahkan cek dengan para APM-nya," jelas Jongkie.
Toyota dan Honda pun memberikan jawaban mereka di tengah sulitnya suplai semikonduktor yang ada saat ini.
"Supply komponen semi konduktor masih sesuai dengan rencana produksi sebelum ada insentif untuk PPnBM. Namun setelah ada kenaikan permintaan karena adanya insentif PPnBM sedang diupayakan ada tambahan alokasi," ujar Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam saat dihubungi detikcom, Selasa (18/5/2021).
Honda Prospect Motors (HPM) juga demikian. Saat ini belum ada dampak dari kelangkaan chip semi konduktor. Adapun penurunan produksi dikarenakan hari kerja yang lebih sedikit pada bulan April.
"Belum ada imbas dari komponen chip, kami masih close monitoring perkembangannya," ujar Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor ketika dikonfirmasi, Selasa (18/5/2021).
Perusahaan otomotif Jerman, Daimler, diketahui sedang "menyesuaikan" jadwal produksinya di pabrik Mercedes-Benz di Rastatt, Jerman. Deputy Director Sales Operation and Product Management Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), Karyanto Hardjosoemarto mengatakan masih terlalu dini untuk mengukur dampak kelangkaan semikonduktor.
"Bicara status per hari ini, belum ada dampaknya terhadap supply kendaraan Mercedes-Benz di Indonesia. Tetapi kami terus memonitor supply di bulan mendatang karena ada kemungkinan terdampak juga," ucap Karyanto kepada detikcom.
"Kami belum bisa meng-quantifikasi berapa besar dampaknya karena kami masih terus berkordinasi dengan kantor pusat kami," sambung dia.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah