Penjualan Kendaraan Komersial Ikut Terseok-seok Akibat Corona

Penjualan Kendaraan Komersial Ikut Terseok-seok Akibat Corona

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 21 Mei 2020 14:26 WIB
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan niaga Mitsubishi Fuso Indonesia meluncurkan enam varian baru Fighter  pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ke-27 tahun 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (18/7/2019). Mobil truk tersebut memiliki desain berkualitas, telah teruji performa dan ketangguhannya serta lebih ramah lingkungan.
Ilustrasi Mitsubishi Fuso Foto: Ari Saputra


Penjualan Spare Part Kendaraan Komersil Juga Terseok-seok

Tidak jauh berbeda dengan penjualan kendaraan komersil yang terhantam pandemi virus Corona, penjualan spare part kendaraan komersil juga mengalami penurunan.

"Terkait dengan permintaan konsumen terhadap pelayanan konsumen, pada April kalau dibandingkan Maret cukup lumayan turun sebesar 18 persen. Tapi permintaan pelayanan dari konsumen cukup tinggi, karena ada beberapa wilayah yang masih berjalan tidak melakukan PSBB. Beberapa diler masih ramai cukup tinggi," kata Head of Strategy Palnning & Data Analysis Department KTB, Yogi Krisdian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begitu pun layanan 24 jam kami masih ada (masih beroperasi). Tapi karena kondisi seperti ini, untuk layanan 24 jam ini kami minta konsumen untuk booking terlebih dahulu. Di daerah PSBB juga masih banyak pelayanan after sales untuk konsumen, tapi memang permintaannya turun," Yogi menambahkan.

Kembali Marketing Director Sales & Marketing Division KTB, Duljatmono menambahan meski situasi masih sulit akibat pandemi Corona. KTB terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

ADVERTISEMENT

"Dalam situasi ini pasar akan turun, secara keseluruhan juga akan turun (seluruh pabrikan otomotif baik kendaraan penumpang atau komersial). Dalam kondisi seperti ini kita terus menerus melakukan usaha untuk meningkatan demand. Tapi demand dibatasi PSBB, jadi startegi kita adalah kita memaksimalkan komunikasi sesama karyawan dan konsumen sambil melihat perkembangan pasar, WFH tetap dilakukan tapi melihat kondisi pasar terus diakukan," tutup Duljatmono.


(lth/din)

Hide Ads