Sukses Bikin Mobil Listrik, Pendiri Xiaomi Jadi Orang Terkaya di China

Sukses Bikin Mobil Listrik, Pendiri Xiaomi Jadi Orang Terkaya di China

Luthfi Anshori - detikOto
Minggu, 29 Jun 2025 10:13 WIB
Xiaomi founder and CEO Lei Jun attends a launch ceremony of the new flagship phone Xiaomi Mi 9 in Beijing, China February 20, 2019. REUTERS/Jason Lee     TPX IMAGES OF THE DAY
Pendiri Xiaomi Lei Jun jadi orang terkaya di China. Foto: REUTERS/Jason Lee
Jakarta -

Pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun, berhasil menjadi orang terkaya di China menyusul kesuksesannya mengembangkan dan memasarkan kendaraan listrik. Sebelumnya Xiaomi dikenal sebagai perusahaan teknologi yang memproduksi smartphone dan produk gadget lainnya.

Mengutip situs Carnewschina, harga saham Xiaomi Group (1810.HK) mencapai titik tertinggi sepanjang masa di 61,45 HKD, sehingga menjadikan pendirinya Lei Jun sebagai orang terkaya di China. Pencapaian ini menyusul rekor perusahaan sebelumnya yang dibuat pada 27 Februari, saat saham sempat menyentuh 52 HKD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mobil listrik Xiaomi YU7.Mobil listrik Xiaomi YU7 Foto: Doc. Xiaomi

Kenaikan tajam harga saham Xiaomi terutama didorong oleh keberhasilan peluncuran model YU7 yang sangat dinantikan. Mobil listrik Xiaomi bergaya SUV ini bahkan dapat 300.000 pesanan hanya dalam satu jam setelah peluncuran.

ADVERTISEMENT

Menurut laporan keuangan, total kekayaan pendiri perusahaan tersebut mendekati 440 miliar yuan (Rp 1.012 triliun) saat harga saham mencapai 52 HKD pada Februari lalu. Capaian itu menjadikannya orang terkaya di China saat itu, tetapi kemudian, karena beberapa alasan seperti kecelakaan mobil Xiaomi yang fatal pada akhir Maret, harga saham Xiaomi juga mengalami koreksi signifikan, yang menyebabkan Lei Jun kehilangan mahkotanya.

Kini Lei Jun kembali menjadi orang terkaya di China dan menggeser pendiri Nongfu Spring. Sebelumnya pendiri perusahaan air kemasan Nongfu Spring Zhong Shansan, jadi orang terkaya di China selama empat tahun berturut-turut dengan kekayaan sebesar 368,3 miliar yuan atau setara Rp 846,09 triliun.

Tapi meskipun sukses di pasaran, divisi otomotif Xiaomi menghadapi kendala produksi signifikan. Perusahaan saat ini hanya mengoperasikan satu pabrik di distrik Yizhuang, Beijing, tempat SU7 diproduksi. Pada Maret, Xiaomi menaikkan target pengirimannya pada tahun 2025 dari 300.000 menjadi 350.000, yang artinya melebihi kemampuan produksi mereka.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, Xiaomi akan membangun pabrik kedua dan pabrik ketiga mereka. Fasilitas-fasilitas tersebut akan memproduksi model SU7, SU7 Ultra, dan YU7 yang baru.




(lua/rgr)

Hide Ads