Pandemi virus Corona ikut berdampak pada penjualan kendaraan komersial. Bahkan penurunan penjualan kendaraan komersial dibandingkan tahun-tahun sebelumnya terbilang menyedihkan.
Seperti yang disampaikan Marketing Director Sales &i Marketing Division KTB, Duljatmono, pada acara Ramadhan Bersama Mitsubishi Fuso #DiRumahAja.
"Jadi kalau melihat pencapaian sales (penjualan) alhamdulillah kita masih menjaga posisi paling besar menguasai market 47 persen, pasarnya hanya 36 persen (jika dibandingkan tahun sebelumnya). Tapi secara volume kita turun 28 persen," ucap Duljatmono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Duljatmono mengakui, pencapaian Fuso tahun ini tidak sesuai dengan rencana yang ditetapkan pada awal tahun.
"Volume yang dicapai sudah berbeda dengan rencana kita (pada awal tahun). Volume di 2020 akan turun, dan baru tercapai 25 persen dari target awal. tapi dari pencapaian ini yang penting Market Share kami tetap terjaga dan meningkat. Dan semester 1 tahun ini, masih menyisahkan 2 bulan Mei dan Juni jadi kita lihat saja. Meski saat ini masih PSBB dan masuk bulan puasa dengan aktifitas yang menurun, karena kalau kendaraan komersial itu mengalami peningkatan pada 2 bulan sebelum puasa," ujar Duljatmono.
Baca juga: New Normal di Mata Pabrikan Mobil |
"Secara volume dibandingkan awal itu baru 25 persen. perkembangan disemester 1 35 persenenan kita masih jalan mei dan juni. karena amsih psbb dan buan puasa aktifitasnya mehurun, komersil meningkat 2 bulan sebelm puasa," tambahnya.
Penjualan Spare Part Kendaraan Komersil Juga Terseok-seok
Tidak jauh berbeda dengan penjualan kendaraan komersil yang terhantam pandemi virus Corona, penjualan spare part kendaraan komersil juga mengalami penurunan.
"Terkait dengan permintaan konsumen terhadap pelayanan konsumen, pada April kalau dibandingkan Maret cukup lumayan turun sebesar 18 persen. Tapi permintaan pelayanan dari konsumen cukup tinggi, karena ada beberapa wilayah yang masih berjalan tidak melakukan PSBB. Beberapa diler masih ramai cukup tinggi," kata Head of Strategy Palnning & Data Analysis Department KTB, Yogi Krisdian.
"Begitu pun layanan 24 jam kami masih ada (masih beroperasi). Tapi karena kondisi seperti ini, untuk layanan 24 jam ini kami minta konsumen untuk booking terlebih dahulu. Di daerah PSBB juga masih banyak pelayanan after sales untuk konsumen, tapi memang permintaannya turun," Yogi menambahkan.
Kembali Marketing Director Sales & Marketing Division KTB, Duljatmono menambahan meski situasi masih sulit akibat pandemi Corona. KTB terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
"Dalam situasi ini pasar akan turun, secara keseluruhan juga akan turun (seluruh pabrikan otomotif baik kendaraan penumpang atau komersial). Dalam kondisi seperti ini kita terus menerus melakukan usaha untuk meningkatan demand. Tapi demand dibatasi PSBB, jadi startegi kita adalah kita memaksimalkan komunikasi sesama karyawan dan konsumen sambil melihat perkembangan pasar, WFH tetap dilakukan tapi melihat kondisi pasar terus diakukan," tutup Duljatmono.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah