Ini Godaan 'Setan' yang Bikin Nggak Kuat Saat Bawa Moge

Tim detikcom - detikOto
Minggu, 22 Jan 2023 14:20 WIB
Foto: Ilustrasi Fokus Moge Masuk Tol
Jakarta -

Motor gede alias moge merupakan kendaraan yang hanya bisa dibeli segelintir orang. Tapi mapan dari sisi ekonomi tidak cukup untuk menaklukan moge.

Pandangan tersebut diungkapkan oleh Pakar keselamatan berkendara, Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu. Dia membeberkan, moge bukan hal yang mudah untuk dijinakkan. Pemilik moge diwajibkan sudah stabil secara emosional, serta memiliki keterampilan berkendara terlebih dahulu. Sebab, kata Jusri, harga motor yang mahal, tenaga besar, dan prestige kerap memicu perilaku tidak aman di jalanan.

"Ada kelompok hidden factor atau faktor tersembunyi yang bisa memicu perilaku tidak aman hingga kecelakaan. Salah satunya, bunyi (moge), lingkungan (situasi jalan), atau harganya mahal," kata Jusri saat dihubungi detikcom, belum lama ini.

Jusri menambahkan pengguna moge umumnya bukan kalangan orang biasa. Mereka mampu membeli motor ratusan hingga miliaran rupiah. Kesan mahal itu bisa menciptakan kelas di antara masyarakat atau eksklusif.

"Misalnya saya beli motor besar, orang mengatakan masyarakat itu mahal sekali, masyarakat bilang hanya orang-orang tertentu saja yang memilikinya. Dan kebetulan ini orang bukan anak motor tapi bisa beli motor, dan ketika beli motor itu dia langsung yang namanya emosionalnya terganggu ketika tidak matang, dia merasa tinggi sekali, derajatnya naik," ungkap Jusri.

Lanjut dia jika pemoge sudah merasa eksklusif, keinginan untuk mendapat hak lebih besar di jalan lebih tinggi. Faktor-faktor itu didukung lewat suara menggelegar hingga hawa panas dari moge.

"Apa yang akan terjadi? eksistensi akan naik, dia akan menjadi lebih eksklusif, minta dipandang, kaitannya minta pengecualian. Kalau ada jalan 'orang minggir-minggir, ini motor mahal nih', kasih jalan, ini motor panas, itu sudah biasa. Belum lagi warnanya, belum lagi dari bunyinya, itu adalah setan-setan yang memengaruhi psikis kita kalau kita nggak kuat," sambung dia.

Jusri yang juga aktif sebagai salah satu pengurus moge ini berpesan agar pemoge mengedepankan keselamatan ketimbang aspek-aspek lain. Kesan pengguna moge yang identik arogan tidak dapat dibenarkan dan disamaratakan. Sifat pengendara kendaraan bermotor tetap kembali pada pribadi masing-masing.

"Mari kawan-kawan moge di seluruh Indonesia, karena saya juga berinteraksi dengan Anda semua, safety riding seluruh Indonesia motor-motor besar. Jadi tolong pertimbangkan keselamatan ketimbang aspek-aspek lain yang kita perlukan, karena primer sekali kebutuhan kita tentang keselamatan, jadikan keselamatan sebagai dasar utama perlakuan yang kita lakukan dengan hobi kita ini," sambung dia.



Simak Video "Video: Sopir Pikap Terlibat Laka Maut Moge Bendum Partai Demokrat Jadi Tersangka"

(riar/lua)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork