Presiden Motor Besar Club Indonesia (MBCI) Irianto Ibrahim mengatakan pihaknya ingin mendapatkan akses masuk tol tapi tidak pada semua jalan bebas hambatan. Di sisi lain keinginan klub motor gede ini bisa melewati tol hanya saat akhir pekan saja.
Pria yang disapa Rian ini mengatakan jika bisa melewati jalur tol, pengguna moge bisa melintas di jalur lain dan tak bersentuhan langsung dengan banyak masyarakat.
"Kita tidak minta di jalur tol semua, misalnya di Jakarta nih, misalnya kita mau ke Jawa Tengah, cukup sampai Karawang-Cikampek, sudah cukup. Hanya menghindari spot-spot yang menjadi masalah terhadap masyarakat. Itu saja, bro," kata Rian saat dihubungi detikcom, Rabu (11/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan jika menempuh terlalu jauh di jalan mulus yang sepi juga membahayakan pengendara moge. Pengalaman ini dia dapatkan ketika melintas di Route 66.
"Seperti ke Jawa, kita keluar Cikampek-Karawang saja sudah cukup. Kalau ke Bogor, kita dapat Ciawi cukup, ke Banten sampai Merak saja sudah cukup, saya touring ke Amerika 3 bulan, kita ngantuk bro, namanya route 66 itu bikin ngantuk 600 kilo," kata dia.
"Tol itu untuk menghindari masyarakat agar kita sekali jalan 100 Harley tidak mengganggu ketentraman masyarakat. Coba sekarang kita lewatin Bekasi, Bogor, masyarakat teriak, bro," sambungnya lagi.
Ia bercerita selama ini teman-teman bikers dari negara lain ingin menikmati alam Indonesia dengan touring sepeda motor, tapi mereka mengurungkan niat karena belum ada kebijakan roda dua masuk tol.
Di sisi lain, menurut Rian pihaknya juga kerap memberikan bakti sosial ketika terjadi bencana alam. Jika akses tol diizinkan buat pengguna moge, bakal memudahkan perjalanan.
"Kita pengguna Harley peduli terhadap masyarakat, terutama setiap ada bencana, kami datang, seperti kemarin seperti di Cianjur, berkali-kali kami datang," tambah dia.
Rian mengatakan dirinya sudah lebih dari 10 tahun meminta pemerintah mengizinkan moge untuk akses di jalan tol. Namun, usulan tersebut sampai saat ini belum terealisasi.
"Udah saatnya, sekarang negara besar Indonesia, Harley saja sudah ratusan ribu motor besar ada di Indonesia," kata dia.
Poin keselamatan berkendara menjadi satu hal yang menjadi perhatian bagi Rian. Menurutnya edukasi dan kewajiban asosiasi memberikan arahan juga tak bisa disepelekan.
"Kalau safety itu harus, itu nomor satu. Kalau bikin kayak di Bali, itu terlalu kecil banget, dan sekarang orang Indonesia kalau touring ke luar, itu ratusan orang tiap tahun, nggak ada masalah lewat highway. Itu nggak ada masalah, karena kita sudah kasih edukasi kepada mereka, gitu lho," kata dia.
Saat ini di Indonesia baru ada tiga ruas tol yang mengizinkan motor masuk yakni Tol Suramadu, Tol Bali Mandara, dan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara. Di tiga ruas tol itu, motor memiliki jalur sendiri yang terpisah dari kendaraan roda empat.
Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC)Jusri Pulubuhu yang juga aktif di komunitas motor gede merespons keinginan klub moge untuk bisa diizinkan masuk tol. Menurutnya budaya tertib berlalu lintas di tol tanpa motor masih memprihatinkan.
"Dengan kekacauan (situasi lalu lintas di tol) ini saya tidak setuju kalau aturan moge masuk jalan tol disamaratakan untuk infrastruktur seluruh jalan tol di Indonesia. Dengan kata lain saya akan setuju kalau motor masuk jalan tol bilamana infrastrukturnya dibuat sebagaimana di Bali atau di Madura," kata Jusri.
"Kalau seandainya ada koridor khusus sepeda motor saya setuju. Karena sepeda motor, opini saya ini melindungi keselamatan para pengendara motor, dan melindungi juga keterlibatan orang-orang tidak berdosa akibat terjadinya kecelakaan yang melibatkan pengendara motor dan mobil atau roda empat lebih," jelas dia.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah