"Sudah lima perguruan tinggi yang melakukan penelitian kendaraan listrik sejak 2012, yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Sebelas Maret, dan ITS," ujar Penasihat Khusus Menteri Bidang Kebijakan Inovasi dan Daya Saing Industri Kemenko Bidang Maritim, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro di BSD, Tangerang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah melalui Kemenristekdikti dan LPDP mengucurkan dana pengembangan kendaraan listrik mencapai US$ 10 juta atau sekitar Rp 141 miliaran.
Namun Satryo kembali menekankan bahwa pihak kampus saat ini hanya sebatas pengembangan. Yang diperlukan, tentunya ada sokongan dari industri untuk terciptanya mobil listrik nasional.
"Sudah saya bilang perguruan tinggi bukan pabrik tapi tugasnya hanya development, dia bukan pembisnis jadi tugas selanjutnya industri (produksi). Ditargetkan produksi massal 2020 (mobil listrik nasional)," tuturnya.
Satryo menambahkan statusnya saat ini masih prototipe dan uji prototipe.
Lebih lanjut, Satryo mengungkapkan bahwa industri yang telah berkolaborasi bersama perguruan tinggi dalam pengembangan kendaraan listrik itu tidak hanya BUMN seperti Pertamina, Pindad, PLN, tetapi sejumlah industri swasta. (riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah