.webp)
Banyak yang mengira bahwa touring di malam hari lebih aman dan nyaman. Sebab, udara tidak panas, jalanan renggang, hingga lebih santai karena tak terlalu diburu waktu.
Namun nyatanya, perjalanan malam lebih berisiko daripada ketika matahari masih bersinar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang perjalanan malam itu lebih tidak panas. Jalanan juga lebih renggang, sehingga disebut lebih aman. Banyak orang yang beranggapan seperti itu. Nyatanya tidak. Perjalanan malam malah lebih berisiko seperti penerangan yang kurang, tingginya tindak kriminal, tempat servis yang sangat terbatas, sampai kecenderungan ngebut," ucap Instruktur Rifat Drive Labs, Andry Berlianto saat perjalanan Road Warriors bersama KTM di Semarang, Jawa Tengah.
 Perjalanan Touring KTM Road Warriors Foto: Pradita Utama |
Namun bila Otolovers tetap memaksakan untuk lakukan turing perjalanan malam hari, Andry menyarankan agar lebih sering berhenti untuk istirahat dan selalu jaga kecepatan berkendara. Kesehatan kendaraan pun tentu jangan diabaikan.
"Di malam hari, penerangan tidak sesempurna siang atau sore hari. Jadi jaga kecepatan penting supaya ketika ada lubang yang tak terlihat masih bisa diantisipasi. Berhenti pun kalau bisa tiap dua jam sekali. Turun dari motor, renggangkan kaki, istirahat," kata Andry.
Merapatkan barisan atau tidak saling mendahului juga menjadi sorotan penting. Khususnya di daerah yang cukup sepi kegiatan.
"Kalau siang hari kan jalanan mana pun selalu ramai, kalau malam hari tidak semuanya seperti itu. Jadi rawan kriminalitas. Maka jangan main dahulu-dahuluan lah, jaga kecepatan dan rombongan," tutur Andry.
 Foto: Pradita Utama |
"Tapi kalau bisa sih jalan pagi sampai sore saja. Sebisa mungkin hindari perjalanan malam," tutupnya.
Tonton Juga: Semangat Sumpah Pemuda dalam Touring KTM Road Warriors Jakarta-Surabaya
(ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!