Sukiyat sebagai pelopor mobil nasional esemka enggan berkomentar banyak terkait kabar tersebut. Dirinya mengaku bersinggungan dengan mobil esemka sebatas membuat prototipenya saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sukiat pun memberi tanggapannya mengapa Esemka tertunda dan belum juga dilahirkan. Menurutnya dalam membuat sebuah mobil perlu memasuki proses panjang, tidak seperti membuat mainan.
"Bikin mobil itu nggak gampang mas, semua ada pertanggung jawabannya, misalnya saya bikin AMMdes ini gardan harus betul, apakah kuat dalam kecepatan sekian, untuk pemetaan kan banyak ribuan macamnya," ungkap Sukiyat.
Baca juga: Kok Bisa Vietnam Bikin Mobnas dalam 2 Tahun? |
"Dan kita bikin vendor cetakan, jadi nggak seperti bikin mainan saja main tempel-tempel, copot sana, copot sini saja, karena taruhannya ini nyawa," tambahnya.
Sebelumnya memang masyarakat berharap agar Indonesia memiliki mobil nasional sendiri. Hingga akhirnya datang asa baru dengan kehadiran Sukiyat bersama anak-anak SMK membangun mobil yang disapa Esemka.
Mobil Esemka makin melejit kala Presiden Joko Widodo menggunakannya sebagai kendaraan dinas kala menjabat sebagai walikota Solo. Kemudian santer diberitakan kalau Esemka bakal dipakai sebagai kendaraan para menteri.
Baca juga: Bagi Sukiyat, Mahesa Itu Wujud Nyata Esemka |
Dua kali mobil Esemka gagal uji emisi, sebut saja tahun 2010 dan 2012. Tetapi pada bulan Agustus 2012 mobil karya anak bangsa ini dinyatakan lolos uji emisi untuk diproduksi secara massal.
Hingga di tahun 2018 Esemka juga tak kunjung kelihatan batang hidungnya. Masyarakat banyak yang menganggap proyek mobil nasional ini sebagai kendaraan politik ketika masuk masa Pemilu. (lth/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar