Komisaris perusahaan otobus (PO) Sembodo, Olive Jozsef tak mampu membendung air matanya saat menghadiri konferensi pers kasus dugaan penipuan yang menyeret pendiri PO MTI, Rian Mahendra. Dia mengaku hancur dengan apa yang baru saja menimpanya.
Olive mengklaim, hatinya hancur karena dua hal. Pertama, dia merasa telah ditipu Rian. Kedua, dia mendapat serangan bertubi-tubi dari para simpatisan putra Haji Haryanto tersebut. Itulah mengapa wanita berhijab itu mengaku tak akan membuka pintu damai.
"Kalau saya pribadi, sebagai pihak yang banyak diserang dan disudutkan, saya nggak mau menyelesaikan ini dengan cara kekeluargaan. Soalnya, apa yang disampaikan harus dipertanggung jawabkan. Ini negara hukum, saya mau itu diproses hukum," ujar Olive di Cawang, Jakarta Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Olive melalui suaminya yang menjabat sebagai Direktur Utama PO Sembodo, Bambang Winarto telah melaporkan Rian Mahendra atas dugaan kasus penipuan. Laporan tersebut diserahkan pada 16 November 2023 dengan nomor LP/B/6899/XI/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Olive juga telah mengumpulkan ujaran-ujaran kebencian yang disampaikan para pendukung Rian Mahendra. Dia melalui kuasa hukumnya juga akan membawa kasus tersebut ke meja hukum.
"Saya pribadi sangat sakit dengan yang disampaikan orang MTI termasuk Rian. Saya sudah banyak membantu mereka supaya terlihat profesional. Saya tahan ini selama 6 bulan sampai akhirnya saya berani klarifikasi," terangnya.
"Anak saya yang kuliah di Bandung sampai marah. Dia nggak terima ibu kandungnya diperlakukan begitu," kata dia menambahkan.
![]() |
Lebih jauh, Olive mengaku pernah dihina wanita jalang, simpanan pejabat hingga pelaku money laundry atau pencucian uang. Dia merasa berat memaafkan Rian dan para pendukungnya.
Kronologi Kasus Dugaan Penipuan Rian Mahendra
Bambang Winarto selaku Direktur PO Sembodo mengatakan, Rian Mahendra dan MTI tidak pernah melaksanakan semua janji yang telah disepakati bersama. Mulai dari pembayaran bus yang telah diserahkan pihaknya ke MTI, pembagian hasil, biaya komponen kendaraan dan lain-lain.
Pada uraian yang disampaikan pengacara, PO Sembodo sepakat kerja sama dengan PO MTI setelah melakukan diskusi panjang. PO Sembodo menyerahkan empat unit bus kepada PO MTI yang ketika itu tak punya apa-apa, termasuk kantor pusat dan kendaraan.
![]() |
PO MTI ketika itu sepakat membayar Rp 50-60 juta ke PO Sembodo per bus setiap bulan sebagai setoran rutin. Selain itu, Sembodo dijanjikan dapat saham MTI sebesar 49 persen. PO Sembodo juga dibilang akan mempunyai 100 unit bus dalam setahun.
Namun, setelah launching perdana pada Juni 2023 hingga sekarang, PO MTI disebut tak memenuhi perjanjian tersebut dan tak pernah menyetor uang. Bahkan, menurut pengakuan pengacara Sembodo, Rian mendadak hilang dan tak bisa dihubungi.
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?