Perusahaan otobus (PO) Sembodo telah melaporkan bos PO MTI, Rian Mahendra, ke polisi. Mereka mengaku, anak kandung Haji Haryanto tersebut telah melakukan penipuan dengan kerugian material hingga Rp 2,2 miliar.
Kuasa Hukum PO Sembodo, Khairul Imam, menuding Rian Mahendra telah melakukan penipuan dengan melanggar kesepakatan perusahaan. Menurutnya, Rian sudah menggelapkan uang yang semestinya diserahkan ke PO Sembodo.
Dia mengurai, PO Sembodo telah menyerahkan empat unit bus ke PO MTI sebagai bentuk kerja sama. Berdasarkan perjanjian, PO MTI harus membayar Rp 50-60 juta ke PO Sembodo per bus setiap bulan sebagai setoran rutin. Selain itu, Sembodo dijanjikan dapat saham MTI sebesar 49 persen. PO Sembodo juga dibilang akan mempunyai 100 unit bus dalam setahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun, setelah launching perdana pada Juni 2023 hingga sekarang, PO MTI disebut tak memenuhi perjanjian tersebut. Bahkan, menurut pengakuan pengacara Sembodo, Rian kabur dan menghilang. Selain itu, tambahnya, GPS tracking di bus PO MTI juga sempat dicopot agar tak terlacak Sembodo.
Rentetan kasus tersebut, kata Imam, membuat PO Sembodo rugi hingga miliaran rupiah. Sementara Rian Mahendra, lanjutnya, tak punya itikad baik dan sulit dihubungi.
"Kerugian yang kami terima karena Rian Mahendra kurang lebih Rp 2,2 miliar. Kerugian itu berasal dari modal kerja berupaya (penyerahan) bus, cat armada, setoran, dan pengambilan barang berupa komponen bus," kata Khairul Imam di Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (9/12).
![]() |
Sebelum resmi dilaporkan ke polisi, PO Sembodo sempat mengirim dua somasi ke PT MTI, yakni pada 4 dan 20 Oktober 2023. Namun, kata pengacara, Rian tak memberi tanggapan.
Klarifikasi Rian Mahendra
detikOto telah menghubungi Rian Mahendra melalui sambungan telepon untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Namun, hingga berita ini dimuat, dia masih belum meresponsnya.
Namun, Rian Mahendra memberikan tanggapannya melalui akun Instagram pribadinya. Ada tiga poin yang diutarakan Rian dalam unggahan di Instagramnya. Pertama, Rian menyebutkan bahwa berita yang dituduhkan tidak benar. Dia mengaku memiliki bukti kontrak, percakapan dan lain-lain yang hanya akan dibuka di hadapan penyidik.
Kedua, Rian bersedia mematuhi jika ada panggilan dari pihak yang berwenang. Rian juga menyebut masih berada di lokasi yang sama dan nomor HP sama.
Ketiga, Rian menegaskan tidak akan membuat laporan balik jika masalah ini selesai. Rian ingin fokus dengan PO MTI yang dirintisnya.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah