Asyiknya Yamaha R25 Terbaru, Cornering Jadi Lebih Pede

Ototest

Asyiknya Yamaha R25 Terbaru, Cornering Jadi Lebih Pede

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 14 Nov 2018 18:13 WIB
1.

Asyiknya Yamaha R25 Terbaru, Cornering Jadi Lebih Pede

Asyiknya Yamaha R25 Terbaru, Cornering Jadi Lebih Pede
Foto: Grandyos Zafna
Bogor - Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) baru saja meluncurkan motor sport seperempat liter, YZF-R25 terbaru. Motor 250 cc dua silinder ini mendapatkan beragam pembaruan.

Paling kentara adalah pembaruan dari sisi desain, terutama bagian depan. Kini, Yamaha R25 mengadopsi DNA R-Series yang lebih besar, seperti Yamaha R6 dan R1. Meski menggendong mesin 250 cc, Yamaha R25 sudah terlihat seperti motor supersport dari depan.

Yamaha R25 ini merupakan produk global yang diproduksi Yamaha di Indonesia. Motor ini diekspor ke berbagai negara di seluruh dunia. Di beberapa negara, R25 hadir dalam versi R3 yaitu menggendong mesin 300 cc.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Motor ini bahkan dipakai oleh pebalap Indonesia, Galang Hendra yang turun balapan di WorldSSP300 dengan menunggangi Yamaha R3 (versi 300 cc dari R25).

Menjawab rasa penasaran dengan motor baru ini, Yamaha mengajak detikOto bersama awak media otomotif lainnya untuk mencoba langsung R25 terbaru di alamnya, yaitu di Sirkuit Internasional Sentul. Yang paling penting adalah merasakan cornering dengan R25 terbaru. Maklum, R25 diklaim lebih stabil dalam menikung karena sudah mengusung suspensi baru.

Bagaimana rasanya? Simak ulasannya berikut.
Sebelum turun di sirkuit, tak ada salahnya kita membahas desain R25. Karena R25 mengalami perubahan dari segi desain.

Namun, perubahan paling kentara hanya terlihat dari bagian depan. Sementara setengah ke belakang rasa-rasanya masih mirip dengan versi lama.

Kini, Yamaha R25 tampil lebih sporty. Motor ini mengadopsi DNA R-Series terutama pada bagian depan. Motor sport seperempat liter andalan Yamaha ini memiliki air-duct yang mirip seperti tunggangan Rossi dan Vinales di MotoGP, yaitu YZR-M1.

Kini, Yamaha R25 sudah punya lampu LED di depan. Lampu LED tersebut mengapit air-duct di tengah, mirip seperti Yamaha R6 yang juga punya lubang asupan angin di depan.

Yamaha juga telah memperbarui sisi tangki. Tangki didesain sesuai dengan tubuh pengendara untuk menunjang kenyamanan.

Yang lebih segar lagi ada di bagian cockpit. Yamaha R25 mengusung cockpit yang mirip seperti R1. Motor sport ini mengusung speedometer full digital dengan shift timing light (lampu indikator yang menyarankan pengendara untuk oper gigi). Juga gaya setang under yoke dengan pelat crown segitiga yang memiliki kisi lubang mirip seperti R1.

Yamaha R25 versi standar tersedia tiga pilihan warna yaitu Racing Blue, Matte Red, dan Matte Black. Namun, Yamaha juga menawarkan R25 versi livery Movistar, jadi mirip motor MotoGP.

Sebagai motor sport, tentunya posisi riding R25 mengedepankan sisi aerodinamika. Motor ini mengadopsi posisi riding yang menunduk demi aliran angin yang baik ketika dipacu di kecepatan tinggi.

Setang under yoke Yamaha R25 turun 20 mm. Tentunya setang yang lebih rendah itu mendukung gaya riding aerodinamika. detikOto yang punya tinggi badan 180 cm duduk agak menunduk di R25. Tuck in atau menunduk untuk mendapatkan aerodinamika mudah dilakukan tanpa hambatan.

Pijakan kaki pun rasanya tak ada masalah untuk ukuran motor sport. Ketika ujung depan kaki detikOto yang pakai sepatu berukuran 45 berpijak di footstep, knalpot atau bagian lain tidak menghalangi pijakan.

Kaki detikOto juga dengan nyaman memeluk tangki bensin. Dengan begitu, bermanuver ke kiri-kanan jadi lebih pede.

Yamaha R25 ini diklaim lebih mantap dalam hal cornering. detikOto juga merasakan hal yang sama ketika menikung dengan R25 di Sirkuit Internasional Sentul.

Handling di tikungan yang lebih mantap ini didukung oleh suspensi depan upside down (USD). Suspensi USD itu tak cuma menambah tampilan depan R25 lebih keren, tapi juga membuat handling lebih stabil.

Suspensi belakang juga jadi lebih stabil saat melahap tikungan. Menikung di kecepatan tinggi pun motor tak goyang. Rasanya, cornering lebih pede dengan R25 terbaru ini. Tapi ingat, lakukan cornering di tempatnya, yaitu di sirkuit. Jangan cornering di jalan raya ya, Otolovers, agar tidak ada membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Sebagai catatan, diuji di Sirkuit Sentul Yamaha R25 yang detikOto coba ini sudah diganti bannya dengan ban Pirelli Diablo Supercorsa. Sementara ban bawaan R25 dari pabrikan adalah ban IRC. Jadi memang corneringnya terasa lebih stabil. Belum tahu kalau pakai ban bawaan IRC tersebut karena harus dicoba lagi.

Yamaha R25 mengusung ban ukuran 110/70-17 pada bagian depan dan belakang 140/70-17. Ban itu membalut pelek lebar berbahan aluminium alloy yang kuat serta ringan membuat rasa berkendara menjadi semakin stabil.

Yamaha R25 memang berubah secara tampilan. Namun, Yamaha masih percaya dengan mesin R25 lama untuk memberikan tenaga kepada motor sport anyar ini.

Motor ini menggendong mesin 250cc, berpendingin cairan, DOHC, 8 katup 2 silinder dengan transmisi 6 percepatan. Mesin itu mampu menyemburkan tenaga hingga 36 PS pada 12.000 rpm dengan torsi maksimal 23,6 Nm pada 10.000 rpm.

Ini yang disayangkan banyak penggemar motor sport 250 cc, mengapa Yamaha tidak memberikan pembaruan pada mesinnya. detikOto merasa karakter mesinnya tak ada yang berubah. Respons lebih nendang di putaran menengah ke atas.

Meski begitu, Yamaha mengklaim topspeed Yamaha R25 terbaru ini tambah cepat 8 km/jam. Bukan karena sektor mesin, tapi karena sisi aerodinamika berkat desain fairing baru. Jadi, dengan fairing baru itu, hambatan angin berkurang dan motor bisa melaju lebih cepat 8 km/jam.

Kebetulan, detikOto melakukan pengujian R25 di Sentul ini bersama beberapa awak media lainnya. Jadi, rombongan dipimpin pihak Yamaha dan dilarang melewati leader group tersebut. Sehingga kecepatan tertingginya kurang maksimal dirasakan.

detikOto cuma dapat kecepatan tertinggi sampai lebih dari 150 km/jam. Bahkan, ada yang mengklaim sampai lebih dari 160 km/jam.

Sayangnya, R25 terbaru ini tidak dibekali dengan fitur Assist & Slipper Clutch. Padahal fitur itu sudah ada di adiknya, yaitu Yamaha R15. Kompetitornya, Kawasaki Ninja 250 juga sudah memiliki fitur serupa.

Fitur itu membantu membuat kopling lebih enteng dan membuat engine brake lebih mulus (ketika penurunan gigi roda belakang tidak langsung mengunci). Meski tanpa assist clutch, rasanya kopling R25 masih terasa ringan.


Melalui R25 terbaru, Yamaha seakan memberikan penyegaran pada motor sport bermesin 250 cc dua silinder. Terutama bagian desain depan lebih segar.

Dari depan motor ini memang terlihat lebih sporty dengan mengusung gaya desain R-Series seperti R6 dan R1. Juga bagian cockpit yang menyerupai motor balap tunggangan Rossi dan Vinales.

Posisi riding R25 terbaru juga lebih sporty. Menunduk untuk mendapatkan aerodinamika pun tak ada hambatannya.

Sayangnya, motor ini masih pakai mesin lama. Akselerasi rasanya masih sama. Fiturnya juga tidak selengkap kompetitornya. Misalnya, kompetitornya punya fitur assist & slipper clutch di Kawasaki Ninja 250 atau fitur throttle by wire dengan riding mode di CBR250RR.

Memang, dari segi harga R25 lebih murah dibanding kompetitornya. Yamaha R25 dibanderol Rp 58.600.000 sampai Rp 58.950.000 on the road Jakarta. Sementara rivalnya, Honda CBR250RR harganya Rp 59.900.000 sampai Rp 71.325.000 dan Kawasaki Ninja 250 Rp 61.900.000 sampai Rp 71.900.000.

[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads