Subaru Indonesia mulai mengirimkan lini SUV teranyar mereka ke konsumen. Tim detikOto sudah melakukan tes lengkap mobil ini di tipe tertingginya, yakni Subaru Forester S EyeSight.
Dengan mesin boxer, fitur canggih yang membuatnya bisa ke jalur mana saja, dan platform khas Subaru, pabrikan Jepang ini menjanjikan rasa berkendara yang menyenangkan. Benarkah demikian?
Mesin Boxer Bikin Sensasi Super!
Pertama kali menginjakkan kaki ke pedal gas dan berakselerasi bersama Forester ini, hal yang langsung kami tangkap adalah penyaluran tenaganya yang kalem serta terasa linear.
Karakter ini tentu datang dari transmisi Lineartronic CVT yang menyalurkan tenaga dari mesin besarnya ke empat roda alias all-wheel drive.
Ketika gas diinjak lebih dalam dan kami berlari di tarikan yang cukup tengah ke atas, tenaga buas dari mesinnya baru keluar. Tak heran, hal ini lantaran figur tenaga maksimal di 156 PS serta torsi 196 Nm baru memuncak di tarikan 6.000 RPM dan 4.000 RPM.
Hemat kami, karakter tenaganya yang besar coba dijinakkan oleh Subaru dengan transmisi CVT-nya ini. Selain itu dengan karakter penyaluran tenaga yang seperti ini, tentu akan membuat mesin boxer 1.995 cc-nya lebih efisien.
Dari pengetesan kami, Subaru Forester ini tergolong cukup efisien. Konsumsi bbm rata-ratanya di rute tol dengan kecepatan rata-rata 90 km per jam, tembus 17,8 km/liter.
Sedangkan untuk rute dalam kota, dengan kecepatan rata-rata 25 km per jam, Subaru Forester mampu mencatatkan angka 11 km per liter. Tentu bukan hasil yang buruk mengingat mesinnya berkapasitas cukup besar.
![]() |
Racikan Handling dan Suspensinya Bikin Lincah
Salah satu unique selling point Forester terletak pada platform yang digunakan. Hal ini berpengaruh pada pengendalian serta kenyamanan berkendara.
Selama pengetesan ini, kami membawa Subaru Forester untuk perjalanan jarak jauh ke luar kota melewati jalan tol dan melewati medan off-road yang cenderung ringan.
Hasilnya, pengendalian Subaru Forester ini sangat baik dan terasa kokoh. Ketika melaju di jalan tol dan harus bermanuver di kecepatan tinggi, gejala body roll ala SUV tak terasa.
Namun ketika melewati jalan jelek dan harus memaksa suspensi bekerja keras, Subaru Forester ini juga dapat diandalkan dan mampu membuat kabin tetap nyaman.
Menurut kami, hadirnya mesin boxer yang membuat titik berat lebih ke bawah, sukses membuat pengendalian Subaru Forester jempolan.
Selain itu, racikan suspensi dan platform yang mereka banggakan ini ternyata bekerja sempurna, dan membuat impresi berkendara yang meyenangkan.
Namun satu hal yang menurut kami perlu diperhatikan adalah dari departure dan approach angle mobil ini yang cukup terbatas.
Posisi overhang yang gondrong, membuat Subaru jadi kurang taktis untuk dibawa ke medan yang tak tertebak. Perasaan takut mentok atau merusak bodi depan-bawahnya terus menghantui kami sepanjang 'off-road' ringan dengan mobil ini.
[Halaman berikutnya: Fitur dan Harga Subaru Forester]
Komentar Terbanyak
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Bikin Orang Malas Bayar Pajak, BBN Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Dihapus
Rossi Pernah Sebut Marquez 'Biang Masalah' di MotoGP, Kini Banyak yang Percaya?