Ferrari Roma hadir menjadi Ferrari yang paling terjangkau di Indonesia. Tak seperti entry-level Ferrari lain yang umumnya menggunakan atap convertible, Roma hadir lebih kalem dengan atap hardtop dan gayanya khas grand tourer coupe.
Ferrari Indonesia mengundang kami untuk melakukan dynamic review atau tes dinamis di area Komplek GBK, Jakarta untuk membuktikan bahwa supercar satu ini memang layak untuk sultan pakai harian. Lantas seberapa menyenangkan Ferrari Roma ini? Simak ulasan detikOto kali ini!
Desain Modern dan Sexy, Tapi Kok...
Hadir dari satu basis platform yang sama dengan Portofino M ternyata tak membuat desain kedua mobil ini sama. Kalau Portofino M lebih agresif dan dinamis, Roma kebalikannya. Gayanya kalem, modern, dan tetap berwibawa.
Ferrari Indonesia mendatangkan Roma sebagai mobil tes mereka dengan warna abu-abu. Meski bukan menjadi warna kebanggaan Ferrari, nyatanya abu-abu di Roma ini tetap membuat kita gampang jatuh hati.
Secara umum, desain dari Roma ini benar-benar meninggalkan budaya Ferrari lama. Roma hadir lebih modern namun tetap khas Ferrari.
Di bagian depan, ada bentuk grille yang besar serta hadir dengan motif jaring yang 'old school'. Tak lupa, untuk penerangannya ada lampu utama yang canggih berteknologi Matrix LED dengan desain yang agresif.
Tidak mau kalah mencolok dari yang depan, bagian lampu belakang pun dibuat modern. Tak ada lagi desain bulat khas Ferrari lama, kini Roma mengusung lampu berhenti yang dinamis dan pipih desainnya. Sexy back!
Lalu yang juga tak kalah asyik adalah, Ferrari Roma ini hadir dengan dimensi yang tak intimidatif. Panjangnya hanya 4,6 meter, lebarnya tak sampai 2 meter, dan tingginya 1,3 meter. Bukan hanya enak dipakai selap-selip di jalan, mencari parkir pun jadi tak menyulitkan.
Geser ke bagian samping, desainnya tak kalah bikin pangling. Rasanya tak seperti melihat Ferrari jika tidak ada logo kuda jingkrak yang terpasang. Sekilas Ferrari Roma ini agak mirip dengan Aston Martin Vantage. Ah! Mungkin kami belum terbiasa dengan bahasa desain terbaru Ferrari ini.
Lantas menurut kami, Ferrari Roma tetaplah Ferrari. Sulit untuk tak suka dengan desain dari mobil super asal Italia ini. Belum lagi ada sejumlah opsi dan kustomisasi yang ditawarkan oleh Ferrari kepada calon pembelinya. Tentu semakin memanjakan para sultan untuk beradu hedon di jalan raya.
[Halaman Selanjutnya: Impresi Mesin, Handling, dan Suspensi Ferrari Roma]
(mhg/lth)