First Drive Toyota GR Yaris Indonesia: Si Mungil yang Buas

PT Toyota-Astra Motor (TAM) menggelar sesi first drive Toyota GR Yaris untuk media di Edutown Arena, BSD City, Tangerang Selatan, belum lama ini. Dalam kegiatan ini, peserta diberi kesempatan menjajal performa mobil hot hatch lansiran pabrikan Jepang itu. Seperti apa ya rasanya mengendarai mobil ini?

Toyota GR Yaris diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan tahun 2021. Indonesia hanya mendapatkan jatah 126 unit dari 25 ribu unit yang diproduksi di dunia. Menariknya, jumlah pemesan GR Yaris di Indonesia tembus 600 SPK (Surat Pemesanan Kendaraan). Hal ini menunjukkan antusiasme konsumen Tanah Air.

Memang semenarik apa mobil ini hingga begitu diburu konsumen Indonesia, bahkan oleh konsumen dunia?

First drive Toyota GR Yaris Indonesia Foto: Dok. Toyota Astra Motor (TAM)

1. Desain dan Dimensi

Toyota GR Yaris menawarkan desain yang fresh dan sporty. Mobil ini menggunakan konsep dua pintu, dengan kapasitas penumpang 4 orang. Tapi di kursi baris kedua cukup sempit dan sepertinya hanya cocok ditempati untuk anak kecil.

Secara dimensi, GR Yaris memiliki panjang 3.995 mm, lebar 1.805, tinggi 1.455 mm, jarak sumbu roda 2.560 mm, lebar track depan 1.535 mm, dan lebar track belakang 1.565 mm. Mobil ini menggunakan rangka jenis monokok yang terlihat kokoh.

Tak hanya mengusung desain yang kompak, secara tampilan, mobil ini juga terlihat sangat kekinian dan sporty, dengan lampu-lampu full LED, pelek besar 18 inci dibalut profil 225/40R18, area grill yang besar, serta desain aerodinamis pada bagian atapnya.

First drive Toyota GR Yaris Indonesia Foto: Dok. Toyota Astra Motor (TAM)

2. Interior dan Fitur Safety

Tidak hanya sporty di luar, GR Yaris juga memiliki nuansa sporty di bagian interiornya. Mobil ini mengangkat tema serba hitam di dalam kabinnya, dengan paduan jahit-jahitan asli di lingkar kemudi, juga material fabric di bagian door trimnya.

Panel speedometer dan tachometer memang masih pakai model analog, namun untuk panel penunjuk indikator, sudah menggunakan layar TFT yang cukup informatif. Terdapat pula head unit dengan konsep floating display yang modern.

Karena mobil ini adalah mobil yang turun di ajang balap reli WRC, maka model joknya pun menggunakan bucket seat yang bisa 'memeluk erat' pengendara saat melakukan manuver liar dengan GR Yaris.

Toyota GR Yaris dibekali sejumlah fitur keselamatan, seperti Pre-Colission System (PCS), Dynamic Radar Cruise Control (DRCC), Lane Tracing Assist (LTA), dan Automatic High Beam (AHB).

Mesin Toyota GR Yaris Foto: Luthfi Anshori/detikOto

3. Mesin dan Performa

Di atas kertas, GR Yaris menggendong mesin 1.618 cc, 3 Silinder, In-Line,DOHC 4 katup Roller Rocker, dengan Turbocharger. Mesin berkode G16E-GTS itu mampu menghasilkan tenaga 261 PS pada 6.500 rpm dan torsi 360 Nm di 3.000-4.600 rpm.

GR Yaris menggunakan sistem penggerak 4WD, dengan pilihan transmisi manual 6-percepatan. Toyota GR Yaris dibekali 3 mode berkendara: mode Normal untuk akselerasi yang lebih baik, mode Sport untuk kelincahan yang lebih baik, dan mode Track untuk berkendara cepat secara keseluruhan.

Saat pertama kali mencoba mobil ini, detikOto merasa bahwa mobil ini bakal terlalu kecil untuk tester yang memiliki postur 165 cm dan berat 78 kg. Namun kekhawatiran itu hilang saat kami masuk ke dalam mobil ini. Kabin mobil ini ternyata cukup luas. Ditambah kemudinya punya pengaturan tilt dan telescopic.

Ketika detikOto menginjak pedal gas mobil ini, hentakannya terasa kuat. Dicolek sedikit, mobil terasa seperti mau loncat. Mungkin butuh penyesuaian lagi sampai bisa menjinakkan mobil mungil yang memiliki tenaga buas ini.

Sepanjang mencoba mobil ini di lintasan yang teramat pendek, kami hanya menggunakan gigi 1 saja. Gigi 1 di mobil ini memiliki nafas cukup panjang, dan dengan dimensi yang kompak dan wheelbase yang pendek, GR Yaris sangat fun to drive kala digunakan untuk bermanuver.

Lalu apakah mobil berharga Rp 850 juta on the road Jakarta ini cocok digunakan untuk mobil harian? Tentunya kami membutuhkan tes lebih lanjut untuk mengukur seperti apa konsumsi bensinnya, sebesar apa ruang akomodasinya, juga seperti apa rasanya ketika digunakan di jalanan perkotaan.