Sejak Nissan Leaf diluncurkan, pasar mobil listrik tanah air langsung 'panas'. Pasalnya, Nissan Leaf sah menjadi mobil listrik pertama dari pabrikan Jepang di Indonesia dan langsung hadir dengan harga yang paling terjangkau di kelasnya.
Mobil ini bersaing langsung dengan Hyundai Kona dan Ioniq untuk mobil listrik dengan harga di bawah Rp 700 Jutaan. Tapi kira-kira, seberapa layak mobil listrik ini untuk dibeli dan apa saja kelebihan serta kekurangannya? Simak pembahasan kami soal Nissan Leaf kali ini.
![]() |
Perjalanan Panjang Nissan Leaf
Aroma kemunculan Nissan Leaf sudah terasa sejak beberapa tahun silam. Namun mobil ini secara resmi meluncur dan dijual untuk pasar Indonesia pada pertengahan Agustus 2021 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang sejarah Nissan Leaf di Indonesia belum lah panjang. Namun jika melihat ke pasar global, nama Nissan Leaf ini termasuk salah satu mobil listrik yang populer.
Dilansir dari lama resmi Nissan, mobil listrik kebanggaan mereka ini pertama kali diluncurkan pada 2010 silam. Hadir dengan gaya garis desain yang serba membulat, mobil ini terasa sangat kontras dengan sang generasi kedua yang masuk ke Indonesia.
Kiprah Leaf terbilang sukses. Buktinya, pada 2011 dan 2012, mobil listrik ini menyabet beberapa penghargaan dari mulai 'Japan Car of The Year', 'European Car of The Year', hingga 'World Car of The Year'.
Nissan Leaf juga tercatat menjadi mobil listrik yang belum pernah bermasalah untuk urusan kelistrikannya. Makanya, mobil ini cenderung mendapat respon positif di pasar global.
Nah untuk saat ini, Nissan Leaf yang masuk ke Indonesia adalah yang generasi kedua. Generasi ini, tercatat meluncur sejak 2017 silam di Jepang sana.
![]() |
Desain yang 'Low Profile'
Pandangan petama detikOto terhadap Nissan Leaf ini, kami kagum akan kesederhanaan atau low profile-nya desain mobil listrik yang satu ini. Biasanya mobil listrik tampil jumawa dan terlihat modern. Tidak ingin terlihat sama dengan mobil berbahan bakar fosil. Namun tidak dengan Nissan Leaf.
Dari depan, bahasa desain yang dibawa oleh NIssan Leaf ini memang khas desain Nissan kekinian. Ada aura siluet huruf V yang terlihat.
Jelas grille tidak diperlukan oleh sebuah mobil listrik, makanya Nissan menutup grille-nya dengan ornamen sederhana yang tidak mencolok secara tampilan.
Lampu utamanya, tampil sangat modern dan kekinian. Bentuknya meruncing dan lumayan sipit. Lampunya sudah menggunakan LED berwarna putih, yang makin tampak canggih berkat adanya lampu DRL-nya.
![]() |
Selain absennya grille di depan, yang jelas mengisyaratkan mobil ini adalah mobil listrik yaitu hadirnya kotak pengecesan yang tertutup rapi di depan kap motor listriknya.
Kotak pengecasan ini dapat dibuka melalui remote kuncinya. Nissan Leaf menyediakan dua buah lubang pengecasan, ada yang untuk portable charger dan ada yang untuk fast charging.
Nissan memilih CHAdeMO port untuk urusan lubang pengecasan cepatnya. Model lubang pengecasan seperti ini, berbeda dari kepunyaan Hyundai maupun Tesla.
Kalau geser ke samping, lagi-lagi desainnya terlihat sederhana. Garis atapnya menggunakan desain yang mengambang dan juga terlihat kompak.
Secara dimensi, Nissan Leaf ini punya panjang total 4.480 mm, lebar 1.790 mm dan tinggi 1.540 mm. Sedangkan untuk jarak sumbu rodanya, hanya 2.700 mm. Jadi dari segi dimensi, Nissan Leaf ini memang cocok untuk 'tempur' harian.
Dari samping, yang juga tampak tidak mencolok adalah desain peleknya. Biasanya, mobil listrik hadir dengan desain pelek yang futuristis, namun tidak dengan Nissan Leaf. Desain peleknya ini terkesan sederhana. Ukurannya 17 inci dan dibalut ban ukuran 215/50 R17.
Nah, geser ke belakang, lagi-lagi bahasa desain kekinian hadir di Nissan Leaf ini. Dari belakang, mobil terasa semakin tidak neko-neko dan terlihat kompak. Jelas sebagai mobil listrik, jangan harap Nissan Leaf punya knalpot.
Fiturnya Pas, Namun Kepraktisannya Kurang
Sebagai mobil listrik kekinian, tentu Nissan membekali Leaf dengan berbagai fitur canggih. Tidak hanya fitur yang menunjang efisiensi berkendara, namun juga tentunya fitur keselamatannya.
![]() |
Nissan Leaf sudah dibekali dengan enam buah Airbag yang tersebar dari depan hingga area kabin penumpang. Selain itu, fitur basik seperti rem ABS, EBD dan Brake Assist juga hadir di mobil ini.
Untuk cegah tabrakan dan kecelakaan, Nissan membekali Leaf ini dengan fitur FCW atau Forward Collision Warning dan FEB atau Forward Emergency Braking. Sederhananya, jika sensor menangkap mobil hendak menabrak objek di depannya, maka dengan adanya fitur ini, mobil akan langsung mengambil tindakan pengereman.
Lalu Nissan juga memberikan segudang fitur pengontrol laju mobil yang dirangkum dalam ITC atau Intelligent Trace Control dan VDC atau Vehicle Dynamic Control.
Nah sayang, dibalik canggihnya fitur-fitur yang dibawa Nissan ke mobil ini, Nissan Leaf hadir dengan nilai kepraktisan yang dirasa kurang.
![]() |
Dari segi bagasi, memang tergolong cukup dengan kapasitas 435 Liter. Namun, jika kursi baris kedua direbahkan, sayang tidak bisa rata lantai. Sehingga untuk membawa barang besar, kurang fleksibel. Pintu bagasinya pun belum dilengkapi dengan power tailgate.
Lalu di bangku penumpang, Nissan tidak memberikan AC tambahan atau bahkan tidak ada port USB untuk mengisi daya baterai gadget penumpang. Bahkan arm rest-pun harus absen dari mobil Rp 650 Jutaan ini.
Senada dengan di belakangnya, di area cockpit pun, Nissan hanya memberikan beberapa tempat penyimpanan. Di tengah ada dua buah cup holder, dan di bawah pengaturan AC ada satu buah kompartemen yang dapat digunakan untuk menyimpan kunci dan smartphone.
Satu hal lagi yang menurut kami minor, namun berperan besar menambah kemewahan kabin adalah sunroof atau panoramic roof. Sayang, di Nissan Leaf atapnya masih konvensional dan tidak ada fitur ini.
Jadi dari segi fitur, memang Nissan Leaf ini menawarkan beberapa fitur yang canggih dan dapat mencegah kita dari kecelakaan fatal. Namun dari segi akomodasi serta fitur yang menambah keasyikan berkendara, masih perlu ditingkatkan lagi.
![]() |
Performa yang Jempolan
Nissan Leaf hadir sebagai mobil listrik dengan harga yang saat ini paling terjangkau di Indonesia. Mobil asal Jepang ini, harus melawan dominasi pabrikan Korea Selatan yang sudah lebih dulu main di pasar mobil listrik terjangkau Indonesia.
Di atas kertas, spesifikasi Nissan Leaf tergolong mirip dengan Hyundai Kona maupun Hyundai Ioniq. Namun, Nissan Leaf masih unggul dari segi kapasitas baterai dan tenaganya.
Leaf menggunakan baterai berkapasitas 40 kWh. Sedangkan, Kona dan Ioniq menggunakan baterai berkapasitas 39,2 kWh dan 38,3 kWh. Lalu untuk urusan tenaga, Nissan Leaf hadir dengan motor listrik berdaya 110 kW. Sedangkan Koda dan Ioniq, terpaut sedikit yaitu 104 kW dan 100 kW.
Nah untuk urusan torsi, Nissan Leaf berada di tengah dengan 320 Nm. Hyundai Kona adalah yang tertinggi di kelasnya dengan 395 Nm, sedangkan Ioniq ada di 295 Nm.
![]() |
Impresi kami soal Nissan Leaf ini, kurang-lebih sama dengan mobil listrik lainnya. Tenaga dan torsi yang besar, dapat langsung terasa sejak injakan pedal akselerasi awal.
Tenaga yang konstan ini membuat kita nyaman untuk berkendara di segala kondisi, bahkan tanjakan. Namun, saran kami jangan gunakan fitur ECO mode ketika hendak menanjak, karena mobil akan terasa tertahan.
Dari pengetesan kami, Nissan Leaf sanggup berlari hingga 151 km/jam. Sayang hasil ini ternyata tidak lebih baik dari Hyundai Kona, yang pernah kami tes dan tembus angka 161 km/jam.
Bisa jadi, selisih sekitar 10 km/jam dari data top speed Nissan Leaf dan Hyundai Kona ini karena mode berkendaranya. Kona dibekali dengan mode sport, sedangkan Leaf hanya dibekali dengan mode ECO. Selain itu, torsi Kona di atas kertas lebih besar dari Leaf.
Namun pada akhirnya, Nissan Leaf ini tetap menyenangkan untuk dikendarai. Tenaga terasa konstan dan mengendarainya serasa menggunakan 'bom bom car' yang tidak butuh effort besar.
![]() |
Jakarta-Bandung 144,3 km Cuma Rp 40 Ribu
Di Indonesia, saat ini mobil listrik memang disarankan untuk digunakan di kota besar yang sudah jelas tersedia SPKLU-nya. Namun, kami tidak ingin melewatkan kesempatan menjajal Nissan Leaf untuk perjalanan luar kota.
DetikOto, menjajal Nissan Leaf ini dari Jakarta ke Bandung untuk mendapatkan data efisiensinya. Sebelumnya, perjalanan ini tentu kami lakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan mengikuti aturan PPKM yang berlaku.
Perjalan kami mulai dengan kondisi baterai tersisa 90% dan estimasi jarak tempuh ada di 226 km jauhnya. Dalam perjalanan ini, gaya berkendara yang kami terapkan adalah dinamis dan sama sekali tidak menggunakan mode ECO.
Sesampainya di tujuan, ternyata kami menempuh jarak 143.3 km dengan durasi berkendara 2 jam 24 menit. Terlihat dari layar instrumen klusternya, baterai tersisa 41% dan jarak tempuh tersisa 121 km.
Berarti untuk perjalanan kali ini, dari baterai 90% dan tersisa 41%, Nissan Leaf ini menghabiskan sekitar 49% kapasitas baterai.
![]() |
Nah, sekarang yuk kita hitung-hitungan kasar. Baterai Nissan Leaf dalam kondisi penuh 100% ada di angka 40 kWh. Berarti, jika digunakan 49%, maka dalam hitungan kWh kurang lebih ada di angka 20,4 kWh.
Berarti, hitungan kasarnya, dalam perjalanan 143,3 km ini kami butuh 20,4 kWh. Lalu jika dihitung tarifnya, katakanlah listrik 1 kWh butuh biaya Rp 2.000, berarti 20,4 kWh hanya Rp 40.800.
Kesimpulan kasarnya, untuk perjalanan Jakarta-Bandung dengan jarak 143,3 km, Nissan Leaf ini hanya butuh biaya kurang lebih Rp 40.800. Angka segini jelas jauh lebih irit dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin.
Omong-omong, tarif listrik di Indonesia saat ini beragam. Umumnya dari Rp 1.444 hingga Rp 1.644. Namun biaya tersebut di luar pajak dan biaya lain-lain.
Memang data perjalanan kami ini sangatlah irit dan efisien. Namun menurut kami, salah satu kelemahan dan hal yang membuat kami gamang ketika hendak membawa mobil listrik berjalan jauh adalah ketersediaan tempat pengecasan.
Saat ini, di Jakarta dan beberapa kota besar di pulau Jawa sudah tersebar SPKLU dan kita dapat mengisi daya mobil listrik dengan sangat cepat.
Namun, jika dibawa ke kota yang belum tersedia SPKLU, maka akan sangat lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya mobil listrik ini. Selain itu, ketersediaan tempat pengecasan yang membutuhkan watt besar, sedikit sulit ditemukan jika tidak direncanakan.
Saran kami, sebelum hendak berjalan jauh menggunakan mobil listrik, pastikan jarak tempuh, durasi berkendara dan juga titik-titik pengecesan yang dapat digunakan.
![]() |
Harga Nissan Leaf
Saat ini, Nissan Leaf tersedia dalam dua opsi yaitu single tone dan juga dual tone. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari hal fitur hingga motor listriknya.
Berikut Harga Nissan Leaf OTR DKI Jakarta per Agustus 2021
1. Nissan Leaf One Tone Rp 649 juta
2. Nissan Leaf Dual Tone Rp 651 juta
Spesifikasi Nissan Leaf
Tipe Mesin : Motor listrik Kode EM57/ Type AC3 Synchronous
Jenis Baterai : Lithium-ion 40 kWh
Transmisi : Single speed gear reduction
Tenaga Maksimal : 110 kw (150 PS) / 3283 - 9795 rpm.
Torsi Maksimal : 320 Nm (32.6 kgm) / 0-3283 rpm.
Top Speed : 155 km/jam
0-100 Km/jam : 7,9 detik
DIMENSI
Panjang : 4.480 mm
Lebar : 1.790 mm
Tinggi : 1.540 mm
Berat : 1.523 kg
Ground Clearence : 150 mm
Wheel Base : 2.700 mm
SETIR, SUSPENSI & BAN
Suspensi Depan : Independent MacPherson Strut, coil springs
Suspensi Belakang : Torsion beam, coil springs
Ban : 215 / 50 - 17R -91V
Velg : Alloy 17 x 6.5 J
Rem Depan : Ventilated Disc
Rem Belakang : Disc
ABS : Ya
INTERIOR
Jumlah kursi : 5
Sunroof : Tidak
Moonroof : Tidak
Panorama Roof : Tidak
KEAMANAN & KESELAMATAN
ABS : Ya
Brake Assist : Ya
Airbag Sopir : Ya
Airbag Penumpang : Ya
Airbag Samping : Ya
HIBURAN & KOMUNIKASI
Android Auto : Ya
Apple CarPlay : Ya
Konektivitas Bluetooth : Ya
Konektivitas Wifi : Ya
Layar Sentuh : Ya
Ukuran Layar Sentuh : 8 inch
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini