Nissan Leaf resmi menyapa masyarakat Indonesia. Harga mobil listrik itu dibanderol Rp 649 juta OTR (On The Road) Jakarta untuk versi one tone. Bagaimana dengan harga Nissan Leaf yang sudah dijual di negara tetangga??
Nissan Leaf sejatinya sudah beredar lebih dulu di beberapa negara Asia Tenggara. Soal harga, ternyata ada yang tembus Rp 1,5 miliar.
Ya, mobil-mobil dengan harga tinggi biasa dijumpai di Singapura, termasuk dengan Nissan Leaf. Mobil listrik ini dijual dengan dari SGD 148.800 atau setara dengan Rp 1,5 miliaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa mobil di sana mahal? dikutip CNN, pemerintah Singapura telah mengatur jumlah total mobil yang beredar di negara kecil tersebut. Pemerintah negeri itu mengeluarkan izin dalam jumlah terbatas. Pembeli mobil harus memiliki Sertifikat Kepemilikan atau Certificates of Entitlement (COE), dan harganya juga tidak murah.
Di pasar Asia Tenggara lainnya, harga Nissan Leaf termahal kedua dijual di Filipina. Mobil listrik ini meluncur di Filipina pada 9 Mei 2021, sedangkan harganya 2,8 juta peso atau sekitar Rp 800 jutaan.
Nissan Leaf juga sudah dipasarkan ke negeri berjuluk Gajah Putih alias Thailand, harga mobil ini hampir sama dengan yang ditawarkan di Indonesia, dengan harga spesial 1.499.000 baht atau sekitar Rp 649 jutaan. Sedangkan di Malaysia, Nissan Leaf dijual RM 181.263 atau setara Rp 618 jutaan.
Oiya, Nissan Leaf juga sudah menyasar pasar Australia dengan harga yang lebih murah, yakni AU$ 53.190 atau sekitar Rp 551 jutaan.
Well, mobil listrik Nissan Leaf seperti diketahui belum diproduksi di wilayah Asia Tenggara. Manufaktur mobil listrik itu saat ini berada di Inggris, Jepang, dan Amerika Serikat.
Jika memiliki basis produksi terdekat, bukan tidak mungkin harga mobil juga bisa terpangkas. Misalnya di Jepang, Nissan Leaf dijual mulai 3.326.400 Yen (Rp 438 jutaan), dan di Inggris dibanderol mulai 28.145 Euro (Rp 470 jutaan).
Apalagi jika memiliki fasilitas produksi di Indonesia, pemerintah memberikan sejumlah insentif seperti tertuang dalam Perpres No 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Salah satu syaratnya, insentif ini bisa dirasakan produsen jika mau berinvestasi di Tanah Air.
Sementara untuk meringankan pajak pembelian, juga sudah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No.74/2021 tentang tarif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) 0 persen untuk mobil listrik. Tapi untuk mobil listrik impor saat ini masih dikenakan Bea Masuk, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak Penghasilan.
Untuk menekan harga mobil listrik, Sales dan Marketing Director Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) Tan Kim Piauw didasarkan pada teknologi baterai, serta didukung penambahan insentif dari pemerintah.
"Itu (harga mobil listrik) tergantung pengembangan teknologi. Bicara mobil listrik, salah satu komponen yang sangat besar dari unsur mobil itu di baterai," buka Tan Kim Piaw dalam konferensi pers peluncuran All New Nissan Leaf, Rabu (18/8/2021).
"Baterai itu tergantung juga mineral yang ada seperti nikel dan lain-lain. Kita berharap para produsen bisa menciptakan teknologi lebih tinggi lagi, lebih baik lagi, sehingga harga bisa ditekan," sambung dia.
"Terkait Nissan Leaf di Indonesia pada tahun ini dan tahun depan, harga itu ditentukan regulasi maupun peraturan dari pemerintah, kami sebagai agen pemegang merek siap mendukung program pemerintah, kalau pemerintah memberikan relaksasi juga mobil listrik ini tentu sangat bisa membantu masyarakat mendapatkan harga lebih murah lagi," jelas Tan.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah