Jakarta -
Akhirnya tim detik.com bisa benar-benar memuaskan dahaga untuk bisa membuktikan seberapa tangguh mobil listrik bisa dikendarai untuk perjalanan jarak jauh. Untuk membuktikannya kali ini tim detik.com bersama Hyundai Ioniq langsung gas Jakarta-Bali.
Dalam program Road Trip Java-Bali with Ioniq Electric Hyundai kali tim detik.com juga tidak hanya sekadar menguji kemampuan, kenyamanan, dan keiritan mobil Hyundai Ioniq Elctric. Berkolaborasi dengan detikTravel dan detikFood, kami tidak melewatkan perjalanan ini begitu saja. Maka kami pun menyambangi banyak lokasi wisata eksotis dan mencicipi beragam hidangan terbaik dari masing-masing kota yang kami sambangi.
Bagaimana serunya melakukan perjalanan Jakarta-Bali, simak ulasannya berikut ini. Bacanya pelan-pelan dan jangan lupa siapkan cemilan untuk menemani ya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 tim detik.com kawal Hyundai Ioniq Jakarta-Denpasar Foto: dok. Tim detik.com |
1. Keluar dari Sibuknya Kota Jakarta Tanpa Suara Deru Mesin
 Hyundai Ioniq Tembus Jakarta-Bali Foto: Grandyos Zafna Manase Mesah/Detik.com |
Memulai perjalanan dengan menggunakan mobil listrik bukan tanpa risiko. Infrastruktur pengisian baterai mobil listrik yang masih minim di kota-kota yang akan dilintasi tim detikOto menjadi tantangan terbesar dalam perjalanan kali ini.
Belum lagi budaya mengemudi kendaraan bensin yang masih sulit dihilangkan yakni tidak menghiraukan jarak perjalanan. Karena di saat bahan bakar minyak (BBM) habis, maka dengan mudah kita sebagai pengendara akan mendapatkan BBM jadi tidak takut mogok di jalan.
Akhirnya tim detik.com memulai perjalanan menggunakan mobil murni listrik Hyundai Ioniq. Berbeda dengan perjalanan-perjalanan sebelumnya, pagi itu terasa sangat berbeda karena tim detik.com meninggalkan ibukota Jakarta tanpa suara hanya menyisahkan bisik ban yang tergesek bertemu aspal.
2. Perjalanan Dimulai dari Jakarta Hingga Bali
 Hyundai Ioniq Tembus Jakarta-Bali Foto: Grandyos Zafna Manase Mesah/Detik.com |
Akhirnya perjalanan detik.com dimulai dan diawali dari ibukota Jakarta. Beranjak pagi hari tidak menyurutkan semangat team untuk merasakan ketangguhan mobil listrik yang akan dilalui dari Jakarta-Bali.
Perjalanan diawali dari kota Cirebon-Semarang-Solo-Surabaya-Situbondo-Banyuwangi-Bali. Selain itu dipastikan selain merasakan ketangguhan mobil listrik, perjalanan tim detik.com menyajikan sesuatu yang berbeda dan memiliki cerita tersendiri dan unik.
Tak terasa perjalanan tim detik.com masuk kota Cirebon tanpa kendala, meski tim detik.com berkendara layaknya menggunakan kendaraan konvensional alias mesin bensin. Memasuki kota Udang, tim detik.com langsung merasakan masakan ciri khas rumah makan Moel Seafood dan tahu gejrot. Pengisian baterai mobil listrik Hyundai Ioniq kami lakukan di rest area tol Palikanci dengan SPKLU DC sehingga pengisian lebih cepat.
Perjalanan pun dilanjutkan menuju kota Semarang, sangat disesalkan memasuki kota semarang pukul 21.30 WIB, setelah melakukan pengisian di kantor PLN Semarang selama 2 setengah jam, kami melanjuttkan perjalanan ke Solo dan tiba disana pukul 02.00 WIB.
Perjalanan kembali kami lanjutkan menuju Surabaya pukul 8.30 WIB. Setelah melakukan perjalanan selama 2 jam, kami harus melakukan pengisian baterai listrik di Surabaya. Setelah melakukan pengisian selama 2-3 jam kami harus melakukan pengisian baterai di Situbondo dan setelah melakukan pengisian baterai kami melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi dan tiba pukul 7 pagi.
Tepat pukul 12.00 WIB akhirnya kami melanjutkan perjalanan untuk menyambangi Bali. Akhirnya kami tiba di Bali dan langsung menyambangi SPKLU milik PLN di Denpasar. Dan kami pun takjub, ternyata mobil listrik Hyundai Ioniq mampu membawa kami semua Jakarta-Bali.
3. 'Tongkrongan' Kece
Dari segi desain eksterior, Hyundai Ioniq memiliki tampilan yang futuristik. Di depan, Anda tak akan menemukan grille radiator yang berlubang layaknya mobil berbahan bakar fosil. Grille dengan logo khas Hyundai di bagian tengahnya tertutup rapat.
Desain grill yang sangat khas merupakan detail penting untuk menggambarkan identitas futuristik IONIQ electric dengan tetap memiliki aerodinamika yang baik. Di saat baterai dan motor listrik terasa lebih panas maka secara otomatis ada bagian gril yang bisa terbuka secara otomatis sehingga bisa menjadi pendingin.
 Hyundai Ioniq Tembus Jakarta-Bali Foto: Grandyos Zafna Manase Mesah/Detik.com |
Kesan futuristik juga digambarkan oleh lampu depan LED. Selain itu, ditambah lagi dengan lampu DRL LED. begitu juga pada bagian samping, Hyundai Ioniq terlihat ramping dan aerodinamis. Pelek alloy berukura 16 inci juga terlihat futuristik.
Bagian belakang Hyundai Ioniq Electric cukup unik. Memang tampak seperti sedan pada umumnya, namun di bagian pintu bagasinya terdapat kaca yang mengalir sampai lampu belakang.
Lampu belakang sudah mengadopsi teknologi LED. Pola chevron baru dengan gaya menumpuk begitu simpel dan menarik perhatian.
Interior
Masuk ke kabin Hyundai Ioniq, kesan senyap langsung terasa. Material lembut melapisi bagian interior mobil.
Duduk di bangku pengemudi, Anda bisa mengatur posisi jok secara elektrik. Setir dengan bagian bawah yang flat (tidak bulat sempurna) membuat tampilan interiornya lebih mewah. Di bagian setir, banyak tombol untuk mengatur sistem audio di sebelah kiri, dan tombol untuk mengatur cruise control di sebelah kanan.
Di balik setir, terdapat layar MID LCD berwarna dengan ukuran 7 inchi. Semua informasi penting dari sistem mobil ditampilkan dengan begitu akurat dalam format grafis penuh warna yang hanya dapat diwujudkan dengan teknologi Supervision.
 Ototest Hyundai Ioniq Foto: Rangga Rahadiansyah |
Di belakang setir juga terdapat paddle shifters. Bukan untuk mengganti gigi, tapi paddle shifters itu untuk mengatur kontrol rem regeneratif. Sehingga bisa membantu penambahan daya baterai.
Ke bagian tengah, Hyundai Ioniq electric dilengkapi dengan layar display audio 8 inchi. Sistem headunit itu sudah bisa mengakses Android Auto.
Anda tak akan menemukan tuas persneling di bagian tengah. Sebab, tuas persneling diganti dengan tombol gear shift, ada P, R, N, dan D. Untuk mengoperasikannya tinggal menekan tombol-tombol tersebut.
Teknologi drive-by-wire meniadakan sambungan mekanis sehingga memungkinkan untuk memindahkan gigi hanya dengan mengklik tombol yang juga merangkap sistem keamanan gigi.
Rem parkir juga berupa sistem tekan-tombol dengan rem parkir elektronik. Selain itu, Hyundai Ioniq sudah memiliki sistem pengisian daya smartphone tanpa kabel alias wireless.
Hyundai Ioniq dibekali 7 airbag. Di barisan depan ada sepasang airbag depan dipadukan dengan sepasang airbag samping untuk melindungi toraks, sementara pengemudi juga mendapatkan perlindungan tambahan dari airbag untuk bagian lutut. Untuk melindungi dari tabrakan samping, airbag tirai yang memanjang melindungi kepala penumpang yang duduk di baris depan dan baris kedua.
4. Performa mobil listrik Hyundai Ioniq Gila!
Sekarang waktunya mengagumi mobil listrik kelahiran Korea Selatan Hyundai Ioniq. Pasti siapapun tidak menyangka ternyata mobil listrik memiliki performa yang oke ditambah torsi yang luar biasa.
Hyundai Ioniq Electric digerakkan oleh permanent-magnet synchronous motor. Motor listrik tersebut mampu menghasilkan daya murni 100 kW (120 ps). Torsi maksimal sebesar 295 Nm disalurkan sepenuhnya secara instan saat Anda menginjak pedal gas.
Ya, sebagai mobil listrik tentunya salah satu yang diunggulkan adalah torsi instan. Ketika saya membejek gas, mobil langsung merespons dengan cepat. Akselerasi ke kecepatan tinggi pun tak butuh waktu yang lama. Apalagi jika Anda menggunakan mode sport.
Hyundai Ioniq mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 10,2 detik dengan mode normal atau 9,9 detik untuk mode sport. Kecepatan tertinggi bisa dicapai hingga 165 km/jam.
 Hyundai Ioniq Tembus Jakarta-Bali Foto: Grandyos Zafna Manase Mesah/Detik.com |
Dalam perjalanan Jakarta-Bali kali ini detik.com berhasil mencicipi semua mode yang diberikan. Baik Eco, Normal dan Sport. Perbedaaan tenaga sangat terasa, bahkan saat menggunakan mode Sport kami berhasil mencapai 170 km/jam dan masih menyisahkan nafas gas yang urung untuk ditekan.
Kestabilan mobil listrik meski membawa baterai 38,3 kWh rupanya mobil ini sangat nyaman dan stabil dan asyik untuk 'ditarik'. Bahkan saat sangat tidak terasa membawa baterai. Namun tidak dipungkiri pengurangan baterai sangat terasa penurunan yang sangat berarti saat ingin membuktikan performa.
Dari semua, bisa disimpulkan mobil listrik mampu memberikan kesan berkendara yang berbeda dan asyik. Disaat mobil biasanya tidak mempermasalahkan jarak tempuh, mengendarai mobil listrik harus benar-benar cermat dalam menghitung jarak dan kecepatan. Terlebih, penggunaan fitur Cruise Control bisa dipastikan sangat berguna untuk mobil listrik, karena menjaga kecepatan menjadi faktor utama saat melakukan perjalanan jauh mengendarai mobil listrik.
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?