Jeep telah meluncurkan Jeep Wrangler generasi terbaru dengan kode bodi JL. Dibanding pendahulunya Jeep 'JK' Wrangler, Jeep Wrangler generasi terbaru ini memiliki berbagai penyegaran. Salah satunya adalah di sektor jantung pacu.
Jeep kini mengandalkan mesin 2.000 cc Direct Injection Turbo with Etorque. Pada generasi sebelumnya, Jeep Wrangler JK mengusung mesin V6 3.600 cc, jauh lebih besar dibandingkan dengan generasi terbaru ini.
Dengan mengusung mesin yang lebih kecil, Jeep ingin mencoba mematuhi peraturan emisi yang ketat di berbagai negara. Mesin yang lebih kecil ini bakal lebih irit bahan bakar. Tapi soal tenaga dan torsi tetap bisa diandalkan. Benarkah demikian?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, kali ini detikOto mendapat kesempatan menjajal Jeep Wrangler generasi terbaru dengan kode JL ini. Uji coba Jeep Wrangler ini dilakukan di jalan aspal untuk komuter menuju tempat aktivitas dan kami juga sempat menjajalnya di trek offroad di Jeep Station Indonesia (JSI), Bogor, Jawa Barat. Bagaimana rasanya? Simak ulasannya.
1. Desain
Dari desain eksterior, Jeep Wrangler ini akan dengan cepat dikenali semua orang. Jeep Wrangler generasi terbaru tetap mempertahankan desain ikonik ala mobil-mobil Jeep. Dari depan tampak grille vertikal yang diapit dua lampu berbentuk bulat.
![]() |
Sentuhan terbaru pada Jeep Wrangler JL ini adalah lampu depan yang sudah mengadopsi teknologi lampu LED untuk low dan highbeam. Sistem lampu sudah bisa menyala otomatis ketika membaca lingkungan sekitar gelap. Jeep Wrangler Rubicon ini memiliki lampu kabut dan daytime running light LED.
Beralih ke samping, kesan kekar terpancar dari desain Jeep Wrangler Rubicon ini. Fender yang besar dan tampak kokoh menambah kesan macho. Dari samping ciri khas Jeep dikenali dengan bentuknya yang serba kotak dan kaku. Detail-detail kecil seperti engsel pintu, handle pintu, spion memancarkan kesan kekar pada mobil ini.
![]() |
Di bagian belakang, lampu kombinasi belakang juga sudah menggunakan LED. Detail macho tergambar pula pada bagian belakang mulai dari ban serep yang sudah ditempeli kamera parkir hingga pintu bagasinya.
2. Interior dan Fitur-fitur
Masuk ke dalam Jeep Wrangler Rubicon dan duduk di kabinnya, Anda akan merasa gagah. Soalnya dimensi mobil cukup tinggi dan merasa mobil sangat besar.
Di bagian dalam Anda akan dimanjakan dengan interior yang tergolong mewah. Interior mobil dilapisi dengan material premium seperti lapisan kulit di beberapa bagiannya. Kombinasi warna interior oranye dan hitam turut membuat tampilan kabin Jeep Wrangler makin keren.
![]() |
Jeep Wrangler dibekali dengan layar hiburan Uconnect 4C NAV dengan layar sentuh 8,4 inci. Head unitnya bisa terkoneksi dengan sistem Android Auto dan Apple CarPlay.
Jeep Wrangler dilengkapi dengan sembilan Alpine speakers termasuk soundbar di atas baris kedua, subwoofer untuk segala musim dan 552-watt amplifier. Ketika memutar musik kesukaan, suaranya sangat membuat nyaman telinga.
[Lanjut laman berikut: Pembuktian Jeep Wrangler Rubicon]
3. Berkendara di Jalan Raya
Sebagai gambaran, Jeep Wrangler Rubicon generasi teranyar ini dibekali mesin baru. Jeep Wrangler dilengkapi dengan mesin 2.0 Direct Injection Turbo with Etorque, mesin ini akan dikawinkan dengan transmisi 8 percepatan.
Mesin ini lebih kecil daripada pendahulunya di generasi JK yang menggendong mesin V6. Tentunya ini merupakan penawaran Jeep agar Wrangler jauh lebih irit dan ramah lingkungan.
![]() |
Tentunya pembeli mobil Jeep Wrangler Rubicon ini tak hanya memakai mobil di arena offroad. Tak jarang mobil Jeep Wrangler digunakan untuk penggunaan dalam kota. Bagaimana Jeep Wrangler saat digunakan di jalan on road?
Untuk diketahui, dari pabriknya Jeep Wrangler dilengkapi dengan ban Mud Terrain (MT) yang bisa diandalkan di medan offroad. Tapi, untuk digunakan di jalan raya Jeep Wrangler Rubicon dengan ban MT ini masih mumpuni, kok. Meski suara gesekan ban dengan aspal sangat terdengar masuk ke kabin, pengendaliannya masih terbilang baik untuk digunakan di jalan raya. Meski hadir dengan ban MT, Jeep Wrangler Rubicon tetap asyik digunakan di jalan raya.
Mesin 2.000 cc turbo sangat bisa diandalkan di jalan raya. Bahkan, berkendara di kecepatan 100 km/jam tidak terasa, malah terasa seperti jalan pelan saja. Apalagi ditambah suara mesin yang senyap tidak sampai masuk ke kabin. Ketika gas dibejek dan turbo aktif, akselerasinya cukup memuaskan. Tapi, ya, karena mobil ini tinggi, tentunya agak limbung jika digunakan kecepatan tinggi di jalan tol.
Lalu bagaimana dengan efisiensi mesin 2.000 cc turbo? Kami mencoba melakukan perjalanan dari rumah di Bekasi sampai kantor di daerah Jakarta Selatan dengan jarak 41,2 km (tercatat dalam tripmeter). Konsumsi bahan bakarnya mencapai 8,7 liter per 100 km atau setara dengan 11,5 km/liter. Perjalanan itu memakan waktu 1 jam 13 menit. Itu merupakan hasil kombinasi di jalan yang macet dan jalan tol yang lancar.
Ya jika dibandingkan dengan mobil yang biasa digunakan di aspal tentunya angka itu tak terlalu irit bahan bakar. Tapi, setidaknya itu lebih irit dibandingkan dengan mesin besar di Jeep Wrangler generasi sebelumnya.
4. Main Kotor-kotoran di Jeep Station Indonesia
Kami kemudian beralih bermain offroad di Jeep Station Indonesia (JSI) di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Ada beberapa rintangan di arena offroad JSI. Pertama, kami melewati rintangan jalan rusak dengan bebatuan.
Ohiya, sistem 4x4 Jeep Wrangler terbaru ini telah disempurnakan. Mobil ini dibekali sistem Rock-Trac (part time/full time) 4x4, Selec-Trac Full Time 4x4 System, Command-Track 4x4 System, Tru-Lok Locking Differentials, serta Dana Axles.
![]() |
Selec-speed control membantu pengemudi dalam bermanuver di medan off road. Berbekal teknologi ini pengemudi tidak perlu lagi menginjak pedal gas dan rem, mereka hanya perlu mengontrol mobil agar tetap berada di jalurnya. Command Trac 4X4 yang merupakan sistem untuk kemampuan off road di segala cuaca. Dukungan sistem shifton-the-fly paruh waktu ini membagi torsi 50/50 antara as roda depan dan belakang agar memiliki ketangguhan untuk daya tarik. Transfer case yang bekerja dengan mulus dalam peralihan dari 2WD hingga 4WD dengan kecepatan hingga 45 mph.
Baca juga: Tampang Gahar Jeep Gladiator Rp 1,980 Miliar |
Saat melalui jalan bebatuan, mobil ini sangat mumpuni. Dengan perlahan, Jeep Wrangler ini mampu merangkak naik di jalan bebatuan.
Selanjutnya, kami mulai masuk ke kubangan air setinggi lebih dari 50 cm. Rasanya itu bukan sesuatu yang sulit bagi Jeep Wrangler untuk melahap rintangan kubangan air yang cukup dalam.
![]() |
Kami juga membawa Jeep Wrangler melewati tanah basah setelah diguyur hujan. Ban sempat spin di tanah yang licin tapi akhirnya bisa keluar dari kubangan tanah tersebut tanpa bantuan towing apa pun.
![]() |
Di JSI juga terdapat rintangan berupa tangga. Kami mencoba membawa Jeep Wrangler Rubicon ini menaiki anak tangga satu per satu. Naik-turun tangga pun tanpa kendala, meski ada sedikit spin karena ban agak licin setelah melewati genangan air.
Spesifikasi di atas kertas mesin 2.000 cc 4 silinder segaris dengan turbo bisa menyemburkan tenaga hingga 270 daya kuda dengan torsi maksimal 400 Nm. Meski mesin lebih kecil daripada pendahulunya, Jeep Wrangler masih bisa diandalkan di medan offroad. Apalagi, torsi besarnya cukup menjanjikan untuk melahap segala medan.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar