Dikutip Reuters, firma riset pasar Rho Motion merilis data kenaikan penjualan mobil listrik global. Menurut data Rho Motion, penjualan global mobil listrik berbasis baterai, termasuk mobil plug-in hybrid, mencapai 1,8 juta unit pada Juni 2025.
Penjualan di China melonjak 28% dari bulan yang sama tahun lalu menjadi 1,11 juta kendaraan. Eropa mencatat peningkatan 23% menjadi sekitar 390.000 unit, sementara penjualan di Amerika Utara turun 9% menjadi lebih dari 140.000 unit.
"Ada laporan selama beberapa bulan terakhir tentang potensi perlambatan di China karena beberapa kota kehabisan subsidi," kata Manajer Data Rho Motion, Charles Lester.
"Namun secara keseluruhan, kami memperkirakan (semester kedua) akan ada lebih banyak subsidi yang tersedia," ujarnya. Hal itu akan mengarah pada peningkatan besar dalam volume penjualan mobil listrik global menjelang akhir tahun.
Namun, Rho Motion mencatat, penjualan kendaraan listrik di Amerika Serikat turun 1% pada bulan tersebut. Penjualan mobil listrik di AS dipercaya akan kesulitan untuk pulih tahun ini setelah rancangan undang-undang belanja Presiden Donald Trump memotong kredit pajak lebih cepat. Produsen mobil global menghadapi tarif impor 25 persen di Amerika Serikat, pasar mobil terbesar kedua di dunia.
Di Eropa, insentif bagi pembeli ritel dan armada di pasar-pasar utama seperti Jerman dan Spanyol, di samping meningkatnya ketersediaan kendaraan listrik murah, diperkirakan dapat mendukung penjualan mobil listrik hingga paruh kedua tahun ini.
Menurut Lester, kendaraan listrik dari merek-merek China termasuk BYD menguasai pangsa pasar di Eropa dan mendorong pertumbuhan di pasar-pasar berkembang.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar