Pedrosa: Honda Terlalu Andalkan Marquez

Cedera yang dialami Marc Marquez menghambat rider Repsol Honda itu untuk meraih kemenangan. Padahal, Marquez diakui bisa mengacak-acak rencana Ducati untuk jadi juara dunia jika tidak mengalami cedera.

Hal itu diakui mantan rekan setim Marquez, Dani Pedrosa. Pedrosa yang kini menjadi test rider KTM itu mengakui potensi Marc Marquez meski dibekali motor yang kurang kompetitif.

"Saya memiliki pembalap yang kuat seperti Stoner atau Marc sebagai rekan satu tim, tapi saat itu saya menganggap diri saya setara dengan mereka, bukan inferior. Marc adalah pembalap yang berbeda, dia mengesankan di lintasan karena dia melakukan hal-hal yang tidak bisa saya tandingi. Saya tahu bahwa jika saya jatuh seperti dia, saya akan berakhir di rumah sakit, karena saya semua akan hancur. Saya sadar bahwa saya mempertaruhkan lebih banyak," kata Pedrosa dikutip GPOne.

Pedrosa melanjutkan, ada kalanya motor Honda berjalan sangat baik dan dia bisa mengimbanginya. Tapi kalau motor tidak dalam keadaan baik, rider Honda lainnya kesulitan, sementara Marquez tidak.

"Dia memiliki kemampuan khusus untuk menang dengan motor yang tidak sempurna," ungkap Pedrosa.

"Saat kami beralih dari (ban) Bridgestone ke Michelin, kami mengalami kesulitan, terutama saya, tetapi dia berhasil beradaptasi dengan ban dan menjadi juara," ucapnya.

Namun, kemampuan Marquez itulah yang kemudian menjadi kendala bagi Honda di saat Marc Marquez dibekap cedera lengan kanan. Ketika The Baby Alien cedera, Honda seakan kehilangan arah.

"Mereka sangat mengandalkan keunggulan ini, mengabaikan yang lain karena pebalap Honda lainnya tidak bisa mengendarai motor seperti Marquez. Jika Marc sehat secara fisik dan menemukan tingkat pemahaman tertentu dengan motornya, dia dapat merusak rencana Ducati. Dia adalah pria yang sangat tidak terduga, dia dapat melakukan hal-hal di saat-saat yang tidak Anda duga," ujar Pedrosa.