Cerita Jorge Martin Ogah Keramas Setelah Kepalanya Diusap Rossi

Cerita Jorge Martin Ogah Keramas Setelah Kepalanya Diusap Rossi

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 08 Apr 2022 10:46 WIB
DOHA, QATAR - APRIL 04: Jorge Martin of Spain and Pramac Racing rounds the bend during the MotoGP race during the MotoGP of Qatar - Race at Losail Circuit on April 04, 2021 in Doha, Qatar. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Jorge Martin Foto: (Getty Images/Mirco Lazzari gp)
Jakarta -

Valentino Rossi menjadi idola banyak orang. Bahkan, para pebalap muda MotoGP pun banyak yang mengidolakan The Doctor. Salah satunya Jorge Martin.

Balapan MotoGP Amerika akhir pekan ini ditandai dengan dua peringatan besar. Pertama, akhir pekan ini akan menjadi Grand Prix ke-500 di bawah Dorna yang memiliki hak komersial atas GP sejak 1992. Kedua, balapan pertama era MotoGP modern berlangsung tepat 20 tahun lalu di Suzuka. Valentino Rossi masuk buku sejarah sebagai juara pertama kelas baru.

Untuk menandai perayaan ini, para pebalap MotoGP ditanya dalam konferensi pers tentang kenangan masa kecil yang mereka kaitkan dengan dunia MotoGP. Jorge Martin mengingat momen pertama kali bertemu Rossi, jauh sebelum menjadi rivalnya di MotoGP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun 2006 saya pertama kali masuk paddock MotoGP di Valencia. Saya bertemu Valentino (Rossi) di sana, dia membelai kepala saya. Setelah itu, saya tidak mencuci rambut selama seminggu," kata Martin.

Sementara itu, Jorge Martin saat ini mengisi peringkat kesembilan klasemen sementara MotoGP. Martinator gagal di dua balapan pertama di Qatar dan di Indonesia setelah mengalami crash. Dia baru meraih poin pertamanya setelah finis kedua di MotoGP Argentina.

ADVERTISEMENT

Tahun lalu, Jorge Martin finis di urutan kelima klasemen MotoGP. Kini, pebalap asal Spanyol itu berambisi kuat di balapan MotoGP Amerika.

"Musim lalu saya sangat cepat di Austin dan saya berada di podium untuk waktu yang lama. Dalam dua balapan pertama tahun ini, saya mengalami masalah dalam menjaga kecepatan selama balapan. Untungnya itu bekerja lebih baik di Argentina, yang ingin saya bangun akhir pekan ini," ujarnya.

Kini, dia tahu betul kekuatan dan kelemahan motor Ducati Desmosedici GP22. Menurutnya, Desmosedici GP22 jauh lebih mudah menaklukkan tikungan.

"Kecepatan tertinggi adalah keuntungan besar kami tahun lalu, tapi kami kehilangan sedikit tahun ini. Kami harus fokus memulihkan keunggulan kecepatan. Secara keseluruhan, potensi motornya lebih tinggi dari tahun lalu," ucapnya.




(rgr/lth)

Hide Ads