Suzuki Belum Mau Revisi Harga Motor Meski Dolar Terus Meroket

Suzuki Belum Mau Revisi Harga Motor Meski Dolar Terus Meroket

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Senin, 22 Apr 2024 17:06 WIB
Suzuki Burgman Street 125 EX diperkenankan dalam pameran IMOS+ 2023 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (25/10/2023).
Suzuki masih tahan harga jual motornya di Indonesia. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Meski dolar terus meroket, Suzuki belum berencana mengerek harga motor di Indonesia. Padahal, ada banyak produk roda dua mereka yang berstatus impor, mulai dari Suzuki Avenis, Burgman Street, Gixxer 250 dan V-Strom 250.

Teuku Agha selaku Sales and Marketing Department Head 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjelaskan, pihaknya hingga kini masih dalam tahap wait and see. Sebab, kenaikan dolar sifatnya masih fluktuatif alias tak pasti.

"Belum ada (keputusan menaikkan harga jual motor). Kita masih lihat fluktuasi dolar vs rupiah ke depan," ujar Teuku Agha kepada detikOto, Senin (22/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suzuki Burgman Street 125 EX diperkenankan dalam pameran IMOS+ 2023 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (25/10/2023).Suzuki masih tahan harga motor di Indonesia. Foto: Andhika Prasetia

Meski demikian, Agha tak menampik kemungkinan motor yang dijualnya akan mengalami kenaikan harga di kemudian hari. Sebab, kata dia, naiknya nilai tukar dolar akan sangat berpengaruh ke produk-produk impor.

"Harga unit motor CBU (completely built up) otomatis kena dampak akibat naiknya nilai tukar dolar. Kalau unit yang diproduksi lokal, tergantung dengan bahan bakunya, ada yang impor atau tidak," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau masih ada yang impor, otomatis akan berpengaruh juga terhadap biaya produksi kendaraan," tambah Agha.

Suzuki Gixxer SF 250Suzuki Gixxer SF 250 Foto: Grandyos Zafna

Meski begitu, ketika memang harus menaikkan harga jual motornya di Indonesia, Suzuki telah menyiapkan strategi khusus agar konsumen tetap merasa puas. Salah satunya dengan menghadirkan layanan aftersales atau purnajual ekstra.

"Antisipasi Suzuki untuk hal ini kami meningkatkan pelayanan terhadap kepuasan konsumen di showroom-showroom utama kami seperti pekan free checkup dan free oli untuk konsumen loyal yang menerima undangan," kata Agha.

Sebagai catatan, meroketnya nilai tukar dolar AS dipengaruhi beberapa faktor, mulai dari inflasi Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) AS yang naik bulan lalu, hingga hubungan Israel-Iran yang memanas sejak 1-2 pekan terakhir.




(sfn/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads