Yamaha Fazzio 'Made In Indonesia' Siap Diekspor

Jakarta -

Yamaha Fazzio Hybrid Connected debut secara global di Indonesia. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) siap mengekspor motor hybrid di kelas 125 cc 'made in Indonesia' ini ke mancanegara.

Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Antonius Widiantoro mengatakan saat ini pihaknya masih fokus memenuhi kebutuhan permintaan dalam negeri.

"Untuk saat ini kita memenuhi kebutuhan demand dalam negeri," ujar Anton saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (17/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi Anton menambahkan, PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing dipercaya oleh principal Yamaha Jepang untuk memenuhi kebutuhan sepeda motor Yamaha di pasar global. Secara produksi siap tetapi perlu menanti izin prinsipal serta permintaan dari negara lain.

"Tetapi harus tau Yamaha itu kan global factory, artinya kita punya kemampuan supply kepada negara lain jika diminta atau jika diminta negara lain, tapi untuk saat ini kita fokus untuk memenuhi demand domestic-nya dulu. Tapi dari segi global factory siap, kalau memang dibutuhkan, demand-nya ada, kita siap supply," ujar Anton.

Sebagai informasi, Pabrik Yamaha di Indonesia sudah mengekspor sepeda motor jenis Xmax, Nmax, Lexi, Aerox, YZF-R3, YZF-R25, MT-03, MT-25, YZF-R15, MX-King dan beberapa model lain yang di ekspor ke 45 negara di 5 benua seperti Jepang, Amerika Serikat, Rusia, Jerman, Perancis, dan negara-negara di Asia, Afrika serta Australia.

Fazzio membawa mesih blue core hybrid pada skutik kelas 125 cc. Tetapi basis mesinnya sama dengan yang diluncurkan di India, yakni Fascino. Hanya saja Anton mengatakan desainnya disesuaikan dengan selera orang Indonesia.

"Produk (Fazzio, Red) dengan desain ini pertama di Indonesia, dan di dunia. Memang belum ada yang mengeluarkan Fazzio kan di luar," tutur dia.

"Di India akhir tahun lalu ada Fascino dengan teknologi Blue Core Hybrid 125 juga, artinya platform mesin dan juga teknologi hybrid-nya sama. Tapi dengan desain yang berbeda, menyesuaikan dengan karakter dan kebutuhan negara masing-masing," tambahnya.