Indonesia sudah lebih dulu menawarkan Tesla untuk melakukan investasi di Tanah Air. Namun, perusahaan Elon Musk juga digoda untuk produksi mobil listrik di Malaysia.
Dikutip dari Bernama, Malaysia sudah mengundang para pebisnis Amerika Serikat untuk melakukan investasi, termasuk sektor otomotif. Hal ini dilakukan oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob saat kunjungan empat hari di Washington, Amerika Serikat.
Dia menyambut baik perusahaan yang masuk daftar Fortune Global 500, untuk meningkatkan investasi di Malaysia, khususnya bidang ekonomi digital dan teknologi hijau serta sektor kendaraan listrik. Dia telah mengundang pembuat mobil listrik, Tesla untuk melihat Malaysia sebagai pusat produksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya telah menyarankan Tesla untuk berinvestasi di Malaysia dalam memproduksi mobil listrik," katanya.
Indonesia selangkah lebih dulu dekat dengan Tesla. Pemerintah Indonesia memang gencar melakukan pendekatan dengan Tesla. Terbaru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk di Amerika Serikat.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sudah berkunjung lebih dulu ke markas Tesla di Fremont, California. Ia didampingi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), Rosan Perkasa Roeslani memaparkan peluang investasi Indonesia, khususnya ketersediaan nikel sebagai bahan utama dalam pembuatan baterai mobil listrik. Ternyata selain menawarkan pabrik baterai kendaraan listrik, Elon Musk juga ditawari membuat pabrik mobil listrik di Indonesia lho.
"Pak Luhut menawarkan untuk juga membangun pabrik mobil Tesla di Indonesia," kata Rosan dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (12/5/2022).
Luhut juga bilang, tim Tesla sudah berada di kantronya pada Senin, (9/5/2022). Tim Tesla akan berkunjung ke Morowali.
(riar/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah