Bos Garansindo Vs Jeep Berakhir Damai, Batal Tuntut Sampai Akhirat

Bos Garansindo Vs Jeep Berakhir Damai, Batal Tuntut Sampai Akhirat

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 22 Des 2021 18:45 WIB
Jeep Grand Cherokee Ringsek, Airbag Tak Keluar
Foto: Dok. Muhammad Al Abdullah. Jeep Grand Cherokee Ringsek, Airbag Tak Keluar
Jakarta -

Bos Garansindo Muhammad Al Abdullah atau akrab disapa Memet akhirnya berdamai dengan Jeep. Kasus Memet Vs Jeep bermula saat kecelakaan yang dialami Memet dengan menggunakan Jeep Grand Cherokee. Mobil itu ringsek tapi airbag tidak keluar.

Kasus ini bermula ketika Memet mengalami kecelakaan nahas di Tol Kanci Arah Jawa Tengah. Dia menabrak truk dari belakang.

Kronologinya, dia sedang melaju di jalur kanan jalan tol. Namun di depan ada sebuah mobil Avanza di jalur kanan yang tiba-tiba mengerem mendadak. Dia harus menginjak rem secara manual semaksimal mungkin.

Saat menginjak rem semaksimal mungkin, setir terbuang ke kiri. Nahas, di kiri ada truk kontainter dan dia menabrak truk kontainer tersebut. Saat itu, dia menyayangkan airbag pada mobilnya tidak keluar dan sistem Active Brake Collision System (ABCS) pada Jeep Grand Cherokee 3.6L Summit 2015 yang dirancang untuk menghindari kecelakaan tidak berfungsi.

Untungnya, tak ada korban dari kecelakaan ini. Memet juga selamat dari kecelakaan tanpa terluka.

Jeep Grand Cherokee Ringsek, Airbag Tak KeluarJeep Grand Cherokee Ringsek, Airbag Tak Keluar Foto: Dok. Muhammad Al Abdullah

Sebelumnya, Memet mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya ingin menuntut kasus ini sampai selesai. Bahkan saat itu Memet sendiri bilang dirinya tidak terima dengan hasil investigasi yang dilakukan Jeep. Menurutnya kala itu, proses hukum akan terus berjalan.

"Saya tidak terima dengan (hasil investigasi) mereka, seakan-akan selesai. Saya akan tuntut terus. Sampai ke akhirat pun akan saya tuntut," katanya kepada detikcom, Rabu (22/9/2021) lalu.

Akhirnya, hari ini Memet mengumumkan kasus tersebut sudah selesai. Namun, dia tidak memberikan informasi secara rinci soal damainya dengan pihak Jeep.

"Intinya sudah semua terima, selesai," singkat Memet kepada detikcom saat ditanyakan perihal pernyataan damai tersebut, Rabu (22/12/2021).

"Jadi nggak sampai (tuntut ke) akhirat. Cukup di dunia Alhamdulillah bisa selesai," katanya.

Di Facebook, Memet mengumumkan bahwa tuntutan dirinya kepada Jeep sudah selesai dan berakhir damai. Akhirnya, Memet menerima hasil investigasi yang dilakukan Jeep terhadap mobilnya.

"Setelah beberapa kali melakukan pembicaraan dengan pihak Jeep yang diwakili oleh PT DAS selaku APM Jeep di Indonesia, dan kami berembuk, berdiskusi untuk mencari solusi yang baik dan bisa diterima oleh semua pihak, dan setelah saya melihat kondisi mobil saya tersebut, kemudian saya berdiskusi dengan kuasa hukum saya, Alhamdulillah pagi ini saya akhirnya menerima hasil dari investigasi pihak Jeep," kata Memet melalui unggahannya di Facebook, Rabu (22/12/2021).

"Semoga kita semua tidak mengalami kecelakaan seperti itu tentunya," sambungnya.

Lanjut halaman berikut: Hasil Investigasi Jeep Grand Cherokee yang Tak Keluar Airbag

PT DAS Indonesia Motor sebagai agen pemegang merek (APM) Jeep di Indonesia merilis hasil investigasi dan foto-foto Jeep Grand Cherokee milik Memet yang ringsek. Dari foto-foto itu dijelaskan, area tumbukan pada mobil Jeep Grand Cherokee itu tidak memicu sensor airbag.

"Sensor benturan depan, kiri dan kanan menunjukkan tidak ada benturan," tulis keterangan foto yang dikirim PT Das Indonesia Motor kepada detikcom, Selasa (21/9/2021).

Hasil Investigasi Mobil Jeep Bos Garansindo yang Ringsek tapi Airbag Tak KeluarHasil Investigasi Mobil Jeep Bos Garansindo yang Ringsek tapi Airbag Tak Keluar Foto: Dok. PT DAS Indonesia Motor

Stellantis, pabrikan otomotif multinasional yang saat ini memegang merek Jeep telah menyelesaikan investigasi teknis terhadap kecelakaan Jeep Grand Cherokee tersebut.

"Tidak ada tanggung jawab manufaktur yang ditemukan dalam insiden ini. Seat belt menjadi sistem penahan keamanan utama dalam kendaraan pada saat kejadian. Area tabrakan/tumbukan utama berada di bagian atas dari area fokus sensor Supplemental Restraint System bekerja, dengan energi benturan yang dihamburkan oleh berbagai struktur lembaran logam. Oleh karena itu, laju perlambatan yang diperlukan untuk mengaktifkan sistem airbag tidak terpenuhi," sebut Jeep menyampaikan hasil investigasinya seperti disampaikan Dhani Yahya, COO DAS Indonesia Motor sebagai distributor resmi Jeep di Indonesia, Kamis (16/9/2021).

Dalam Buku Manual Kendaraan Jeep Grand Cherokee tahun 2014 juga dijelaskan bahwa ada beberapa sensor dan kontrol yang menentukan airbag mengembang atau tidak. Pertama dari Occupant Restraint Controller (ORC). ORC menentukan apakah diperlukan penyebaran airbag depan dan/atau samping dalam tabrakan depan atau samping. Berdasarkan sinyal sensor benturan, ORC akan mengeluarkan airbag depan, airbag lutut sisi pengemudi, airbag tirai samping, airbag samping, dan pretensioner sabuk pengaman depan, sesuai kebutuhan. Penyebaran airbag tersebut tergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat keparahannya dan jenis dampak.

ORC berisi sistem catu daya cadangan yang dapat mengeluarkan airbag bahkan jika baterai kehilangan daya atau terputus sebelum digunakan. Selain itu, ORC menyalakan Air Bag Warning Light di panel instrumen selama kurang lebih empat hingga delapan detik saat kunci kontak dihidupkan pertama kali. Setelah pemeriksaan tersebut, Lampu Peringatan Airbag akan mati. Jika ORC mendeteksi malfungsi di bagian mana pun dari sistem, ORC akan menyalakan Lampu Peringatan Airbag, baik sesaat atau terus-menerus.

"Karena sensor airbag mengukur perlambatan kendaraan dari waktu ke waktu, kecepatan dan kerusakan sendiri bukan indikator untuk mengetahui apakah airbag keluar atau tidak," tulis Jeep dalam buku manual Jeep Grand Cherokee tahun 2014.