Bos Garansindo, Muhammad Al Abdullah, menanggapi hasil investigasi Jeep terkait kecelakaan yang dialaminya pada Juli 2021 lalu. Mobil Jeep tersebut ringsek setelah mengalami kecelakaan.
Pada Kamis (15/7/2021), CEO Garansindo (mantan APM Jeep di Indonesia) Muhammad Al mengalami kecelakaan di Tol Kanci Arah Jawa Tengah. Pria yang akrab disapa Memet itu menabrak truk dari belakang.
Dia menyayangkan kecelakaan yang begitu parah sehingga membuat mobilnya ringsek tidak memicu airbag. Adapun mobil yang dikendarainya adalah Jeep Grand Cherokee 3.6L Summit 2015 yang memiliki beberapa airbag antara lain di bagian sopir dan penumpang depan, airbag untuk proteksi lutut pengemudi, hingga airbag tirai samping di baris pertama dan kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-baru ini, PT DAS Indonesia Motor sebagai APM Jeep merilis hasil investigasinya. Dhani Yahya, COO PT DAS Indonesia Motor mengumumkan hasil yang ditemukan oleh tim investigasi dari Stellantis. Berikut hasil investigasinya yang dikutip dari Stellantis, pabrikan otomotif multinasional yang dibentuk oleh merger perusahaan Italia-Amerika, Fiat Chrysler Automobiles (FCA) dan perusahaan Prancis, PSA Group yang memegang merek kendaraan Jeep.
"Tidak ada tanggung jawab manufaktur yang ditemukan dalam insiden ini. Seat belt menjadi sistem penahan keamanan utama dalam kendaraan pada saat kejadian. Area tabrakan/tumbukan utama berada di bagian atas dari area fokus sensor Supplemental Restraint System bekerja, dengan energi benturan yang dihamburkan oleh berbagai struktur lembaran logam. Oleh karena itu, laju perlambatan yang diperlukan untuk mengaktifkan sistem airbag tidak terpenuhi," sebutnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (16/9/2021).
Melalui kuasa hukumnya, Memet menanggapi hasil investigasi tersebut. Menurutnya, tidak logis kecelakaan dengan benturan yang membuat mobil itu ringsek tapi airbag tidak keluar.
"Pernyataan PT DAS Indonesia Motor yang menyatakan di media bahwa, 'Area tumbukan mobil Jeep Grand Cherokee itu tidak memicu sensor airbag' justru menunjukkan fitur sensor airbag tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bagaimana mungkin kecelakaan dengan benturan yang membuat mobil Jeep Grand Cherokee tersebut ringsek dan rusak parah sedemikian rupa (sebagaimana foto-foto yang juga diakui PT DAS Indonesia Motor), ternyata masih tidak memicu sensor airbag?" kata kuasa hukum Memet melalui keterangan pers, Rabu (22/9/2021).
![]() |
"Terlebih lagi, bukankah harga jual mobil Jeep tersebut juga bernilai, karena ada fitur airbag yang seharusnya sensornya segera berfungsi untuk melindungi pengemudi ketika terjadi benturan?" katanya lagi.
Menurutnya, Memet tidak mengerti bagaimana tim dari Stellantis dapat mengambil kesimpulan mengenai hasil investigasinya. Padahal, tim tersebut, maupun PT DAS Motor Indonesia tidak pernah datang ke TKP, tidak pernah ada komunikasi dengan pihak Kepolisian (dalam hal ini Patroli Jalan Tol) yang menangani kecelakaan dan menerbitkan laporan kecelakaan lalu lintas.
"Untuk itu, klien kami sampai saat ini tetap akan menindaklanjuti permasalahan yang ada, untuk meminta pertanggungjawaban, tidak hanya pihak Stellantis, namun juga PT DAS Indonesia dan akan menggunakan haknya untuk mengajukan upaya-upaya hukum. Saat ini, klien kami masih mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan dan juga mengadukan pihak Stellantis ke instansi terkait di Amerika Serikat, termasuk namun tidak terbatas pada FCA Apac Region Head, dan juga Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA)," katanya.
Kepada detikcom, Memet sendiri bilang dirinya tidak terima dengan hasil investigasi yang dilakukan Jeep. Menurutnya, proses hukum akan terus berjalan.
"Saya tidak terima dengan (hasil investigasi) mereka, seakan-akan selesai. Saya akan tuntut terus. Sampai ke akhirat pun akan saya tuntut," katanya kepada detikcom, Rabu (22/9/2021).
[Lanjut halaman berikut: Kronologi Kecelakaan dan Hasil Investigasi]
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah