Kasus Airbag Jeep Tak Keluar, Bos Garansindo: Sampai Akhirat pun Saya Tuntut!

Kasus Airbag Jeep Tak Keluar, Bos Garansindo: Sampai Akhirat pun Saya Tuntut!

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 22 Sep 2021 15:50 WIB
Jeep Grand Cherokee Ringsek, Airbag Tak Keluar
Mobil Jeep Grand Cherokee mantan bos Garansindo ringsek, tapi airbag tidak keluar. Foto: Dok. Muhammad Al Abdullah
Jakarta -

Bos Garansindo, Muhammad Al Abdullah, menanggapi hasil investigasi Jeep terkait kecelakaan yang dialaminya pada Juli 2021 lalu. Mobil Jeep tersebut ringsek setelah mengalami kecelakaan.

Pada Kamis (15/7/2021), CEO Garansindo (mantan APM Jeep di Indonesia) Muhammad Al mengalami kecelakaan di Tol Kanci Arah Jawa Tengah. Pria yang akrab disapa Memet itu menabrak truk dari belakang.

Dia menyayangkan kecelakaan yang begitu parah sehingga membuat mobilnya ringsek tidak memicu airbag. Adapun mobil yang dikendarainya adalah Jeep Grand Cherokee 3.6L Summit 2015 yang memiliki beberapa airbag antara lain di bagian sopir dan penumpang depan, airbag untuk proteksi lutut pengemudi, hingga airbag tirai samping di baris pertama dan kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru-baru ini, PT DAS Indonesia Motor sebagai APM Jeep merilis hasil investigasinya. Dhani Yahya, COO PT DAS Indonesia Motor mengumumkan hasil yang ditemukan oleh tim investigasi dari Stellantis. Berikut hasil investigasinya yang dikutip dari Stellantis, pabrikan otomotif multinasional yang dibentuk oleh merger perusahaan Italia-Amerika, Fiat Chrysler Automobiles (FCA) dan perusahaan Prancis, PSA Group yang memegang merek kendaraan Jeep.

"Tidak ada tanggung jawab manufaktur yang ditemukan dalam insiden ini. Seat belt menjadi sistem penahan keamanan utama dalam kendaraan pada saat kejadian. Area tabrakan/tumbukan utama berada di bagian atas dari area fokus sensor Supplemental Restraint System bekerja, dengan energi benturan yang dihamburkan oleh berbagai struktur lembaran logam. Oleh karena itu, laju perlambatan yang diperlukan untuk mengaktifkan sistem airbag tidak terpenuhi," sebutnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (16/9/2021).

ADVERTISEMENT

Melalui kuasa hukumnya, Memet menanggapi hasil investigasi tersebut. Menurutnya, tidak logis kecelakaan dengan benturan yang membuat mobil itu ringsek tapi airbag tidak keluar.

"Pernyataan PT DAS Indonesia Motor yang menyatakan di media bahwa, 'Area tumbukan mobil Jeep Grand Cherokee itu tidak memicu sensor airbag' justru menunjukkan fitur sensor airbag tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bagaimana mungkin kecelakaan dengan benturan yang membuat mobil Jeep Grand Cherokee tersebut ringsek dan rusak parah sedemikian rupa (sebagaimana foto-foto yang juga diakui PT DAS Indonesia Motor), ternyata masih tidak memicu sensor airbag?" kata kuasa hukum Memet melalui keterangan pers, Rabu (22/9/2021).

Jeep Grand Cherokee Ringsek, Airbag Tak KeluarJeep Grand Cherokee Ringsek, Airbag Tak Keluar Foto: Dok. Muhammad Al Abdullah

"Terlebih lagi, bukankah harga jual mobil Jeep tersebut juga bernilai, karena ada fitur airbag yang seharusnya sensornya segera berfungsi untuk melindungi pengemudi ketika terjadi benturan?" katanya lagi.

Menurutnya, Memet tidak mengerti bagaimana tim dari Stellantis dapat mengambil kesimpulan mengenai hasil investigasinya. Padahal, tim tersebut, maupun PT DAS Motor Indonesia tidak pernah datang ke TKP, tidak pernah ada komunikasi dengan pihak Kepolisian (dalam hal ini Patroli Jalan Tol) yang menangani kecelakaan dan menerbitkan laporan kecelakaan lalu lintas.

"Untuk itu, klien kami sampai saat ini tetap akan menindaklanjuti permasalahan yang ada, untuk meminta pertanggungjawaban, tidak hanya pihak Stellantis, namun juga PT DAS Indonesia dan akan menggunakan haknya untuk mengajukan upaya-upaya hukum. Saat ini, klien kami masih mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan dan juga mengadukan pihak Stellantis ke instansi terkait di Amerika Serikat, termasuk namun tidak terbatas pada FCA Apac Region Head, dan juga Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA)," katanya.

Kepada detikcom, Memet sendiri bilang dirinya tidak terima dengan hasil investigasi yang dilakukan Jeep. Menurutnya, proses hukum akan terus berjalan.

"Saya tidak terima dengan (hasil investigasi) mereka, seakan-akan selesai. Saya akan tuntut terus. Sampai ke akhirat pun akan saya tuntut," katanya kepada detikcom, Rabu (22/9/2021).

[Lanjut halaman berikut: Kronologi Kecelakaan dan Hasil Investigasi]


Saat kejadian, Memet menyetir mobil Jeep Grand Cherokee 3.6L Summit sendirian di Tol Kanci arah Jawa Tengah. Kronologinya, dia sedang melaju di lajur kanan tol tersebut. Tiba-tiba ada mobil Avanza yang mengerem mendadak.

Memet menyayangkan fitur keamanan Active Brake Collision System (ABCS) pada Jeep Grand Cherokee 3.6L Summit 2015 yang dirancang untuk menghindari kecelakaan tidak berfungsi. Alhasil, dia harus menginjak rem secara manual semaksimal mungkin. Saat menginjak rem semaksimal mungkin, setir terbuang ke kiri. Nahas, di kiri ada truk kontainter dan dia menabrak truk kontainer tersebut.

Untungnya, Memet selamat dari kecelakaan tersebut dan tanpa luka. Tapi dia menyayangkan tak ada satu airbag pun yang keluar meski mobilnya ringsek.

Saat kecelakaan, Memet menegaskan dia menggunakan sabuk pengaman. "Seatbelt terpasang lah, kalau nggak ya saya udah mental keluar," ucap Memet.

Jeep Grand Cherokee Ringsek, Airbag Tak KeluarJeep Grand Cherokee Ringsek, Airbag Tak Keluar Foto: Dok. Muhammad Al Abdullah

Hasil Investigasi

Dari hasil investigasi yang dirilis Stellantis, COO PT DAS Indonesia Motor sebagai APM Jeep di Indonesia, Dhani Yahya menyimpulkan, tidak ada indikasi cacat manufaktur yang menyebabkan dan/atau berkontribusi pada insiden yang dialami.

PT DAS Indonesia Motor sebagai agen pemegang merek (APM) Jeep di Indonesia juga merilis foto-foto Jeep Grand Cherokee milik Memet. Dari foto-foto itu dijelaskan, area tumbukan pada mobil Jeep Grand Cherokee itu tidak memicu sensor airbag.

Hasil Investigasi Mobil Jeep Bos Garansindo yang Ringsek tapi Airbag Tak KeluarHasil Investigasi Mobil Jeep Bos Garansindo yang Ringsek tapi Airbag Tak Keluar Foto: Dok. PT DAS Indonesia Motor

"Sensor benturan depan, kiri dan kanan menunjukkan tidak ada benturan," tulis keterangan foto yang dikirim PT Das Indonesia Motor kepada detikcom, Selasa (21/9/2021).

Tertulis dalam Buku Manual Kendaraan Jeep Grand Cherokee tahun 2014, halaman 73-74, ada beberapa sensor dan kontrol yang menentukan airbag mengembang atau tidak. Pertama dari Occupant Restraint Controller (ORC). ORC menentukan apakah diperlukan penyebaran airbag depan dan/atau samping dalam tabrakan depan atau samping. Berdasarkan sinyal sensor benturan, ORC akan mengeluarkan airbag depan, airbag lutut sisi pengemudi, airbag tirai samping, airbag samping, dan pretensioner sabuk pengaman depan, sesuai kebutuhan. Penyebaran airbag tersebut tergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat keparahannya dan jenis dampak.

ORC berisi sistem catu daya cadangan yang dapat mengeluarkan airbag bahkan jika baterai kehilangan daya atau terputus sebelum digunakan. Selain itu, ORC menyalakan Air Bag Warning Light di panel instrumen selama kurang lebih empat hingga delapan detik saat kunci kontak dihidupkan pertama kali. Setelah pemeriksaan tersebut, Lampu Peringatan Airbag akan mati. Jika ORC mendeteksi malfungsi di bagian mana pun dari sistem, ORC akan menyalakan Lampu Peringatan Airbag, baik sesaat atau terus-menerus.

"Karena sensor airbag mengukur perlambatan kendaraan dari waktu ke waktu, kecepatan dan kerusakan sendiri bukan indikator untuk mengetahui apakah airbag keluar atau tidak," tulis Jeep dalam buku manual Jeep Grand Cherokee tahun 2014.


Hide Ads