Aksi Gila Quartararo Tutupi Kelemahan Motor Yamaha

Aksi Gila Quartararo Tutupi Kelemahan Motor Yamaha

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 02 Nov 2021 12:55 WIB
Yamaha French rider Fabio Quartararo rides his motorbike during the MotoGP race of the motorcycling British Grand Prix at Silverstone circuit in Northamptonshire, central England, on August 29, 2021. (Photo by Adrian DENNIS / AFP)
Fabio Quartararo juara MotoGP 2021 Foto: AFP/ADRIAN DENNIS
Jakarta -

Andrea Dovizioso, rider Petronas Yamaha SRT menyebut Fabio Quartararo sudah melakukan aksi gila dengan menjadi juara MotoGP 2021.

Dovizioso bilang bahwa pebalap 22 tahun itu berhasil menutupi kekurangan motor YZR-M1 dengan lihai. Meski kerap podium, Dovizioso melanjutkan terdapat aspek teknis yang tak bisa dilihat hanya duduk di layar kaca.

"Saya ikut senang atas kemenangan Fabio, dia pantas mendapatkannya. Saya pikir Fabio sudah melakukan sesuatu hal yang gila tahun ini," kata Dovizioso seperti dikutip Crash, Selasa (2/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya punya pengalaman untuk bilang begitu. Saat Anda hanya melihat dari luar, sulit untuk memahami sisi negatif sebuah motor," terang Dovizioso.

Mantan rider Ducati itu mengaku kagum dengan cara Fabio Quartararo mengendalikan YZR-M1. Tidak hanya trek yang memang jadi unggulan Yamaha, tetapi sirkuit yang kurang ramah bagi pabrikan berlambang garpu tala ini.

ADVERTISEMENT

"Dia sangat bagus untuk memanfaatkan keunggulan motornya, tapi dia juga bisa menutupi kelemahan motor. Dia konsisten melakukannya, itu gila, istimewa," tambah Dovizioso.

Dia melanjutkan trek mana saja yang kurang akrab buat motor seperti Yamaha, misalnya Seri Gran Prix Misano, dan Emilia Romagna. Tapi Quartararo bisa jadi runner up (Misano) dan finis keempat (Emilia Romagna).

"Saya pikir di trek semacam ini (Misano) di mana Anda harus berakselerasi dari kecepatan lambat, jika Anda tidak mengendarai dengan cara khusus seperti Fabio, Anda banyak kesulitan," kata Dovizioso.

Sepanjang musim 2021, Quartararo sudah mengumpulkan 257 poin. Quartararo dipastikan jadi juara karena berjarak 65 poin dari rival terdekatnya, Pecco Bagnaia. Sementara balapan hanya menyisakan 2 seri lagi.

Musim ini Quartararo sudah berdiri di atas 10 kali podium, di antaranya termasuk 5 kemenangan. Dovizioso yang dikenal jago soal late braking atau pengereman saat berseragam Ducati mengakui kehebatan Quartararo. Ini juga yang menurutnya secara ajaib bisa membuat YZR-M1 tampil meyakinkan.

"Dia mengerem sangat terlambat, tetapi mudah kalau cuma mengerem terlambat," kata Dovizioso.

"Sulit untuk mengerem terlambat dan membelokkan motor seperti dia. Dan dia melakukannya dengan mudah. Maksud saya, jika Anda memeriksa latihannya, dia melakukan 5-6 lap dan tanpa banyak kesalahan," urai dia.

"Saya tidak mengerem dengan baik, tetapi saya memiliki motor (spec) yang berbeda (dengan Quartararo). Di bagian itu (pengereman) saya pikir motor (tim pabrik) berbeda. Tapi berapa banyak, saya tidak tahu," kata Dovizioso.

"Jadi, pada pengereman saya tidak begitu bagus dan setiap kali saya memasuki tikungan, saya tidak memiliki kecepatan yang tepat dan saya tidak bisa melakukan garis yang saya inginkan,"

"Secara keseluruhan, ketika Anda tidak begitu baik dalam pengereman. Anda membuat kesalahan di semua area lainnya. Itulah yang terjadi pada saya di setiap lap selama balapan ini," tutup Dovizioso.




(riar/rgr)

Hide Ads