COVID-19 Varian Baru Ancam Krisis Chip Otomotif Makin Lama

COVID-19 Varian Baru Ancam Krisis Chip Otomotif Makin Lama

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 02 Jul 2021 17:38 WIB
Produsen mobil asal Itali, Fiat Chrysler SA, sudah mulai mengoperasikan pabriknya di Brasil. Yuk, intip aktivitasnya.
Varian baru COVID-19 mengancam krisis chip semikonduktor semakin lama. Foto: Getty Images/Pedro Vilela
Jakarta -

Industri otomotif global terdampak krisis chip semikonduktor. Bahkan, pabrikan otomotif di Indonesia juga ikut terdampak krisis semikonduktor tersebut. Sayangnya, kasus COVID-19 yang semakin meninggi ditambah adanya varian baru COVID-19 mengancam krisis chip semakin lama.

IHS Markit memprediksi kapasitas semikonduktor baru bisa memenuhi permintaan mulai kuartal pertama tahun 2022. Hal ini menjadi kendala pasokan yang menjadi tantangan untuk membangkitkan industri otomotif.

"Munculnya varian (COVID-19) baru terutama di daerah dengan vaksin terbatas terus mengancam ketersediaan semikonduktor karena pengurangan tenaga kerja," kata IHS seperti dikutip Reuters.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rantai pasokan kendaraan berdampak signifikan pada kuartal pertama karena badai di Texas, gempa bumi Fukushima di Jepang dan kebakaran di pabrik semikonduktor Jepang milik Renesas Electronics Corp. IHS memperkirakan dampak terbesar dari gangguan pasokan terasa pada kuartal kedua tahun ini.

Menurut perusahaan konsultan AlixPartners, pengurangan produksi kendaraan karena krisis semikonduktor telah mengakibatkan tingkat terendah mobil dan truk yang tidak terjual di banyak dealer dalam beberapa tahun.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, krisis semikonduktor juga dirasakan oleh pabrikan otomotif di Indonesia. Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan Indonesia juga terdampak krisis semikonduktor. "Walaupun dampak kita tidak terlalu besar," kata Nangoi kepada detikOto beberapa waktu lalu.

"Kenapa begitu? Di Jepang misalnya, kendaraan yang dijual itu euro levelnya sudah tinggi jadi emisi gas buangnya sudah bersih, apalagi kalau mereka hybrid dan plug-in hybrid itu semikonduktor-nya banyak yang digunakan, apalagi kalau kendaraan listrik itu tinggi sekali penggunaan semikonduktor-nya. Di Indonesia kan lebih banyak kendaraan-kendaraan umum (menggunakan mesin konvensional sehingga tidak terlalu berdampak), jadi pemakaian semi konduktor ada tapi tidak terlalu banyak," Nangoi menambahkan.

Dikutip harvardbusinessreview dan Reuters, semakin sulitnya mendapatkan pasokan semikonduktor tidak lepas akibat pandemi berkepanjangan yang membuat perusahaan yang biasanya memproduksi semikonduktor ikut mengurangi jumlah produksi mereka, bersamaan dengan berkurangnya jumlah produksi kendaraan.

Kini di saat pabrikan otomotif dunia mulai mencoba menggenjot produksi, pemasok semikonduktor belum siap untuk produksi seperti sebelum masa pandemi. Terlebih, salah satu perusahaan raksasa yang memproduksi semikonduktor asal Jepang mengalami musibah kebakaran pabrik produksi pada awal tahun 2021.

Semakin sulitnya semikonduktor di industri otomotif saat ini juga disebabkan beberapa hal lainnya seperti lamanya persiapan membangun pabrik baru untuk semikonduktor atau soal politik di satu negara.

Seperti yang dialami oleh produsen semikonduktor asal Taiwan, Semiconductor Manufacturing Company (TSMC). Mereka telah meningkatkan anggaran model mereka pada 2021 hingga USD 28 juta untuk memperbesar pabrik mereka namun untuk mendirikan pabrik tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama minimal 5 tahun.

Selanjutnya kebijakan politik satu negara juga menjadi salah satu faktor sulitnya para pabrikan otomotif mendapatkan pasokan semikonduktor. Dicontohkan di Amerika Serikat, pada masa kepemimpinan Donald Trump perusahaan semikonduktor seperti Huawei Technologies, ZTE dan perusahaan lainnya dipersulit dengan kebijakan yang super ketat. Akibatnya pada saat yang sama, perusahaan-perusahaan Amerika tidak mendapat pasokan semikonduktor dari China.

Belum lagi terganggunya transportasi global yang membuat ekspor-impor semikonduktor juga terganggu. Ditambah dengan persaingan kebutuhan semikonduktor antara industri otomotif dan industri teknologi, di tengah belum pulihnya pabrik produksi semikonduktor untuk memenuhi semuanya.




(rgr/din)

Hide Ads