Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengakui kekurangan pasokan semikonduktor membuat produksi mobil di Indonesia menjadi pincang alias tersendat. Seberapa parah?
"Belum pulihnya produksi otomotif diakibatkan pasokan chip atau semikonduktor? Betul, semikonduktor ini memang menjadi kendala di seluruh dunia. Kita juga terdampak, walaupun dampak kita tidak terlalu besar," kata Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi kepada detikOto.
Baca juga: Daftar Mobil Honda yang Pasokannya Tersendat |
"Kenapa begitu? Di Jepang misalnya, kendaraan yang dijual itu euro levelnya sudah tinggi jadi emisi gas buangnya sudah bersih, apalagi kalau mereka hybrid dan plug-in hybrid itu semikonduktor-nya banyak yang digunakan, apalagi kalau kendaraan listrik itu tinggi sekali penggunaan semikonduktor-nya. Di Indonesia kan lebih banyak kendaraan-kendaraan umum (menggunakan mesin konvensional sehingga tidak terlalu berdampak), jadi pemakaian semi konduktor ada tapi tidak terlalu banyak," Nangoi menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nangoi kembali menggambarkan betapa pentingnya penggunaan semikonduktor bagi kendaraan canggih saat ini.
![]() |
"Kalau euro4 itu pengaturan bahan bakar itu diatur secara elektronik dan itu pun sudah memerlukan semikonduktor, tapi kalau di Jepang misalnya untuk stabilizernya supaya tidak gampang slip kalau hujan salju itu menggunakan semi konduktor, sedangkan di Indonesia kan tidak. Jadi kami masih bisa lebih mengatasi dibandingkan dengan Jepang, industri otomotif Jepang dan negara lainnya lebih berat," kata Nangoi.
"Sedangkan di pihak prinsipal, mereka di Jepang tengah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan semikonduktor. Karena rebutan dengan industri elektronik dan lain-lain," tutup Nangoi.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah