Susahnya Jual Mobil Listrik Bekas, Harga Dipangkas Tetap Tak Laku!

Susahnya Jual Mobil Listrik Bekas, Harga Dipangkas Tetap Tak Laku!

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 17 Jul 2025 13:37 WIB
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Shell Recharge hadir di Mal Pacific Place Jakarta. Hadirnya SPKLU ini merespons bertambahnya pengguna mobil listrik.
Susahnya jual mobil listrik bekas. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Pasar mobil listrik bekas ternyata belum semanis yang dibayangkan. Balai Lelang Serasi (IBID), selaku anak usaha Grup Astra, mengaku masih kesulitan menjual unitnya meski harga dasarnya sudah ditekan habis!

"(Sejauh ini) masih berat jualannya, padahal secara harga dasar nilai jual kembali itu sudah turun dari harga dasar awalnya," kata Presiden Direktur IBID, Daddy Doxa Manurung di Jakarta, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (17/7).

Sebagai contoh, pihaknya sudah merevisi harga dasar mobil listrik bekas Toyota bZ4X demi memikat konsumen, namun hingga kini tetap nihil peminat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga dasar bZ4X produksi 2022 awalnya dipatok di angka Rp 700 jutaan. Namun, akibat tak kunjung laku, nilainya dipangkas ke kisaran Rp 600 jutaan, bahkan kini ada yang hanya Rp 500 jutaan. Padahal harga barunya saat meluncur dua tahun lalu tembus Rp 1,19 miliar!

Toyota bZ4X Kawal World Water Forum 2024Mobil listrik Toyota bZ4X Foto: Dok. Toyota

Balai lelang seperti IBID bekerja dengan sistem penawaran terbuka. Harga dasar hanya menjadi patokan awal, sementara harga akhir ditentukan lewat persaingan para peserta lelang. Makin banyak peminat, makin tinggi harga yang bisa tercapai.

ADVERTISEMENT

"Jadi secara angka itu sebenarnya sudah turun dari harga dasar awal itu. Awal di Rp 700-an juta sekarang udah Rp 600-an juta, itu pun masih belum ada yang ngambil," tuturnya.

"Jadi ya memang cukup drop untuk harganya, bisa 50 persen sampai 60 persen," tambahnya.

Toyota All New Agya GR SportToyota All New Agya GR Sport Foto: dok. Toyota-Astra Motor

Di sisi lain, mobil bekas bermesin bensin justru tetap menjadi bintang di rumah lelang. Model seperti Toyota Agya, Calya, Honda Brio, sampai Daihatsu Sigra, disebut punya perputaran cepat-maksimal dua minggu sudah laku.

Sementara itu, nasib mobil listrik bekas tak secerah itu. Waktu tunggu bisa lebih panjang, sekitar satu hingga dua bulan.

"Tapi ya tergantung harga. Kalau dilelang itu misal sudah berapa kali lelang, terus enggak laku. Kami pasti tanya ke pemilik, ini mau ditarik balik atau mau diturunin (harganya)," kata Daddy.

Menurutnya, sepinya peminat mobil listrik bekas tak lepas dari kondisi ekosistem EV di Indonesia yang belum sepenuhnya matang. Namun, dia optimistis dalam lima tahun ke depan, situasinya bisa jauh berbeda.




(sfn/dry)

Hide Ads