Penjualan mobil meningkat drastis di bulan Maret 2021 imbas relaksasi PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah). Namun di sisi lain, meningkatnya permintaan tak sebanding dengan kapasitas produksi mobil yang menurun karena pandemi virus Corona (COVID-19). Lalu seperti apa prediksi penjualan mobil bulan April 2021?
Dijelaskan Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, penjualan mobil segmen 1.500 cc ke bawah akan mengalami penurunan dibanding Maret 2021. Tapi hal itu lebih dikarenakan ketidakmampuan pabrik dalam menyuplai produk.
"Saya sudah memonitor, bukan hanya Daihatsu tapi juga beberapa brand, yang cc-nya di bawah 1.500 itu SPK-nya (di April) lebih rendah dari Maret. Salah satu penyebabnya kami perkirakan karena tidak ada stok, sehingga sales tidak mau nge-push penjualan sehingga SPK mulai turun," kata Amel, dalam konferensi pers virtual, Jumat (16/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski mobil-mobil seperti Avanza cs dan Terios cs akan mengalami penurunan penjualan, Amel meyakini jika total penjualan mobil di bulan April bakal tetap sama, bahkan sedikit lebih baik dibanding bulan Maret. Itu tak lepas dari kebijakan perluasan PPnBM yang diterapkan pemerintah.
"Tetapi, secara total (penjualan April) masih naik. Kenapa? Karena mobil di atas 1.500 cc bulan ini (April 2021) mulai naik SPK-nya karena ada insentif PPnBM," sambung Amel.
"Secara total, saya percaya pasar di April akan mirip dengan di Maret walaupun yang cc 1.500 ke bawah pasti akan turun penjualannya, tapi di atas 1.500 cc akan naik. Apalagi, kami juga melihat tren menjelang lebaran itu demand pasti naik. Jadi dua poin ini yang akan menyebabkan penjualan di April akan sama dengan Maret, atau bisa sedikit lebih tinggi," tukas Amel.
Stok mobil yang menipis juga diungkapkan oleh Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi. Dia menyebut beberapa merek populer Toyota akan mengalami indent yang cukup panjang. Di antaranya Avanza, Rush, Sienta, Yaris, dan Vios. Anton juga menyebut kalau indent yang panjang akan membuat calom pembeli mungkin tidak akan kebagian jatah diskon PPnBM periode pertama.
Diberitakan sebelumnya, penjualan mobil mengalami peningkatan yang signifikan pada Maret 2021 dibanding bulan sebelumnya. Kebijakan diskon PPnBM mobil baru yang diberlakukan sejak 1 Maret 2021 dipercaya memicu peningkatan penjualan mobil tersebut.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer mengalami peningkatan 72,6% dibanding Februari 2021. Sepanjang Maret 2021, wholesales mobil baru tercatat sebanyak 84.910 unit.
Angka penjualan mobil itu juga menyamai torehan penjualan mobil saat keadaan normal sebelum pandemi COVID-19. Dibanding Maret 2020, penjualan mobil secara wholesales Maret 2021 naik 10,5%.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?