Orang Berduit dan Crazy Rich Belum Tentu Bisa Beli Mobil Otonom Sony

Orang Berduit dan Crazy Rich Belum Tentu Bisa Beli Mobil Otonom Sony

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 26 Jan 2021 12:23 WIB
Mobil listrik Sony Vision-S mulai unjuk gigi di jalanan umum
Mobil listrik dan otonom Sony Vision-S Foto: SONY
Jakarta -

Setahun yang lalu, mobil listrik Sony Vision-S menjadi primadona di gelaran Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, Amerika Serikat. Pun akhirnya Sony mengejutkan publik lantaran sedang mobil konsepnya itu sudah diuji jalan di Austria. Tapi sayangnya orang berduit bahkan crazy rich sekalipun pun tak bisa membeli mobil tersebut.

Tidak heran jika banyak orang yang menduga kalau mobil itu bakal diproduksi secara massal. Sebab beberapa perusahaan teknologi seperti Apple dan Microsoft pun sedang menuju ke arah tren kendaraan otonom.

Dikutip Car and Driver, Selasa (26/1/2021) faktanya Vision-S merupakan cara Sony untuk mengukuhkan diri menjadi bagian era berkendara otonom. Sony Vision-S Concept dirancang untuk melihat dan menguji performa teknologi mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang juru bicara Sony mengatakan pihaknya tidak akan memproduksi secara massal Vision-S.

"Saat ini, kami tidak memiliki rencana untuk memproduksi atau menjual kendaraan secara massal," tutur Juru Bicara Sony yang tidak disebutkan namanya.

ADVERTISEMENT

Mobil listrik Sony Vision-S mulai unjuk gigi di jalanan umumMobil listrik Sony Vision-S mulai unjuk gigi di jalanan umum Foto: SONY

"Kekuatan kami ada pada pencitraan dan sensor, kami punya tujuan untuk berkontribusi pada keselamatan dan keandalan dalam mengemudi otonom, sekaligus memberikan pengalaman hebat yang memanfaatkan hiburan dalam ruang mobilitas," tambahnya.

Untuk mendukung teknologi self-driving Sony saat ini menggunakan 40 titik, empat di antaranya adalah lidar. Jumlah sensor tersebut secara langsung akan meningkatkan kemampuan teknologi 360-degree awareness.

Saat ini Vision-S memiliki sistem self-driving level 2, tetapi Sony akan meningkatkannya menjadi level 4.

Sebagai informasi, Sony Vision-S dibangun dengan bantuan manufaktur Jerman, Magna Steyr. Perusahaan itu yang memproduksi Toyota Supra dan BMW Z4. Sony Vision-S juga bekerja sama dengan merek-merek terkenal dalam dunia elektronik seperti Bosch, Continental, Nvidia dan Qualcomm.

Dengan berat 2.350 kg, Sony Vision-S ditenagai oleh sepasang motor listrik 200 kW, dengan total 400 kW (536 dk). Tenaga itu mampu membuat akselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam 4,8 detik, dengan catatan kecepatan tertinggi hingga 240 km / jam.

Sony Vision-S menggunakan suspensi udara di bagian depan dan double-wishbone di bagian belakang. Mobil ini dilengkapi ban dengan profil 245/40 dan 275/35, yang melekat di pelek 21 inci. Untuk sistem pengereman dipercayakan kepada Brembo.




(riar/lth)

Hide Ads