Salah satu keunggulan mobil listrik adalah kemudahan dalam perawatannya. Sebab, mobil listrik tak memiliki komponen yang terlalu banyak seperti mobil konvensional bermesin bakar.
Perawatan berkala mobil listrik pun jaraknya cukup jauh. Misalnya mobil listrik Hyundai Ioniq atau Hyundai Kona Electric, saran perawatan berkalanya hanya setiap 15.000 km sekali atau 1 tahun sekali, mana yang tercapai lebih dulu.
Menurut Service General Manager PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Putra Samiaji, perawatan mobil listrik setiap 15.000 km atau 1 tahun sekali itu terbilang mudah. Sebab, tak banyak komponen yang harus diperiksa dibandingkan mobil bermesin bakar. Komponen utama mobil listrik hanya baterai dan motor penggeraknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita bandingkan dengan mobil-mobil combustion engine (mobil konvensional dengan mesin pembakaran), (mobil listrik) itu jauh lebih sedikit membutuhkan perawatan. Karena memang komponen-komponen yang berputar di dalam kendaraan tersebut juga jauh lebih sedikit. Di mobil listrik itu mainly hanya ada baterai dan motor penggerak. Sementara kalau di mobil biasa kan banyak komponennya yang mesti dicek," ujar Putra kepada detikOto, Kamis (12/11/2020).
Putra juga membeberkan perbedaan signifikan perawatan mobil listrik dibanding mobil konvensional. Perbedaan paling besar ada pada penggantian oli mesin.
"Kalau komponen terbesar pada perawatan berkala mobil biasa itu paling mahal oli. Bisa 7 liter, kali aja Rp 200.000 atau Rp 100.000 deh paling murah. Itu udah Rp 1 juta lebih untuk olinya saja dan itu berkala setiap 10.000 km. Nah mobil elektrik ini nggak ada olinya. Nggak ada mesinnya," sebut Putra.
![]() |
Namun, Putra memastikan bahwa mobil listrik juga perlu ganti oli meski kuantitas dan interval penggantiannya jauh berbeda dengan mobil konvensional. Menurut Putra, mobil listrik memiliki reduction gear oil, seperti oli transmisi di mobil konvensional.
"(Reduction gear oil) itu juga long life. Bahkan 120.000 km pun kalau menurut buku manual tidak perlu diganti, dan itu isinya cuma 1 liter," sebut Putra.
Selain itu, Hyundai juga menjanjikan garansi baterai mobil listrik selama 8 tahun atau 160.000 km. Jika terdapat masalah, baterai tidak diganti sepenuhnya, melainkan hanya modul pack yang bermasalah yang akan diganti.
"Hyundai ini baterainya terdiri dari beberapa modul pack. Jadi, baterainya itu kayak misalnya Kona, ada 3 modul pack. Jadi kalau harus ada penggantian misalnya kapasitasnya mulai menurun, setelah warranty selesai, itu yang diganti yang rusak saja. Nggak semuanya turun (diganti), itu mahal," ujar Putra.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah