Nggak Perlu Sering ke Bengkel, Gimana Perawatan Mobil Listrik?

Nggak Perlu Sering ke Bengkel, Gimana Perawatan Mobil Listrik?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 12 Nov 2020 14:40 WIB
Ototest Hyundai Ioniq
Mobil listrik Hyundai Ioniq Electric. Foto: Muhammad Zaky Fauzi Azhar
Jakarta -

Indonesia menuju era kendaraan ramah lingkungan. Satu per satu mobil listrik mulai dijual di Indonesia. Yang terbaru, pabrikan mobil asal Korea Selatan, Hyundai, meluncurkan dua mobil listriknya di Indonesia, yakni Ioniq dan Kona.

Tak sama seperti mobil bermesin bakar, mobil listrik tak membutuhkan perawatan yang menyulitkan. Bahkan, pemilik mobil listrik nggak perlu sering-sering ke bengkel.

Service General Manager PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Putra Samiaji, mengatakan pelanggan mobil listrik cuma perlu mampir ke bengkel setelah mobilnya menempuh perjalanan 15.000 km atau setelah dipakai selama 1 tahun, mana yang dicapai terlebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya dalam setahun hanya 10.000 km berarti setahun sekali. Tapi kalau lebih cepat 15.000 km ya 15.000 km sekali (ke bengkel untuk perawatan rutin mobil listrik Hyundai)," kata Putra kepada detikOto, Kamis (12/11/2020).

Putra mengatakan, perawatan setiap 15.000 km atau 1 tahun sekali itu terbilang mudah. Sebab, tak banyak komponen yang harus diperiksa dibandingkan mobil bermesin bakar.

ADVERTISEMENT
Hyundai Kona ElectricMobil listrik Hyundai Kona Electric Foto: Hyundai

"Kalau kita bandingkan dengan mobil-mobil combustion engine (mobil konvensional dengan mesin pembakaran), (mobil listrik) itu jauh lebih sedikit membutuhkan perawatan. Karena memang komponen-komponen yang berputar di dalam kendaraan tersebut juga jauh lebih sedikit. Di mobil listrik itu mainly hanya ada baterai dan motor penggerak. Sementara kalau di mobil biasa kan banyak komponennya yang mesti dicek," ujar Putra.

Adapun yang harus diganti secara rutin adalah filter AC untuk sirkulasi udara di dalam kabin demi kesehatan penggunanya. Selain itu, perawatan lainnya yang perlu dilakukan adalah penggantian coolant atau pendingin baterai. Itu pun diganti setiap 60.000 km. Jarak yang cukup jauh untuk ditempuh jika mobil hanya dipakai harian di perkotaan.

"Itu untuk yg periodic. Kecuali item-item yang memang aus atau habis pemakaian, misalnya tergantung pemakaian, misalnya kampas rem itu kita cek di setiap periodic maintenance apakah perlu diganti atau belum. Itu tergantung pemakaiannya," ucap Putra.

Terlebih, Hyundai memberikan program gratis perawatan selama 5 tahun atau 75.000 km mana yang tercapai lebih dulu. Hyundai menggratiskan biaya jasa dan suku cadang mobil listrik selama jangka waktu tersebut.

"Jadi customer selama memiliki itu hanya perlu ngecas aja," sebutnya.

Agar baterai lebih awet, Putra menyarankan pemilik mobil listrik agar mengecasnya dengan slow charging. Dengan slow charging atau charger portable, baterai mobil listrik akan lebih awet ketimbang terlalu sering menggunakan fast charging terlalu sering.

"Untuk penggunaan harian, pengisian daya listrik disarankan menggunakan slow charging bukan yang fast charging. Artinya menggunakan arus AC (alternate current). Itu lebih proper, itu disarankan juga di buku manual. Itu untuk menjamin lebih panjang umur baterai tersebut. Kita menyarankan kepada pelanggan EV, begitu sampai rumah, selesai penggunaan harian, colok (pakai charger portable), tinggal tidur, besok sudah penuh lagi," jelas Putra.



Simak Video "Mobil Listrik Termurah! Fiturnya Sangat Memuaskan "
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads