Diler Chevrolet Bertahan Hidup dari Servis
Satu-satunya perolehan keuntungan yang diperoleh oleh diler hanya dari layanan purnajual. Kendati demikian, layanan penjualan tetap dinilai sebagai sebuah bisnis yang masih menguntungkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui catatannya, Darto menghitung cukup untuk mengoperasikan bengkel tanpa harus melakukan penjualan. "Masih bisa tutup operasional, costnya juga lebih kecil," katanya.
Tidak hanya pihak diler, General Motors pun tentu juga masih dapat meraup untung karena mereka masih memegang jasa distribusi suku cadang. Suku cadang itu masih dipasok dari pabrik Chevrolet di Korea Selatan dan Thailand.
"Kalau satu outlet bengkel kita ini per bulan kurang lebih bisa Rp 1,5 sampai Rp 2 miliar. Kalau dia (GM) punya 20 outlet berarti Rp 20 miliar per tahun. Saya rasa bisnis itu nggak mau ditinggal sebagai seorang businessman, toh dia hanya butuh ruang kecil gudang. Saya rasa ketersediaan sparepart pasti dijaga karena ada nilai bisnis," pungkasnya.
Simak Video "Video: Helm Hilang di Parkiran? Ternyata Pengelola Harus Tanggung Jawab!"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis