Transformasi 38 Tahun Toyota Kijang

Transformasi 38 Tahun Toyota Kijang

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 24 Nov 2015 16:44 WIB
Transformasi 38 Tahun Toyota Kijang
Jakarta -

Hadirnya All New Kijang Innova menjadi tanda bahwa si legendaris Toyota Kijang masih dicintai. Bahkan menurut Toyota, sebanyak 1,6 juta Toyota Kijang sudah tersebar selama 38 tahun.

Toyota Kijang pertama kali diluncurkan pada 1977 dalam bentuk pikap. Disarikan dari buku berjudul "38 Tahun Toyota Kijang: Bersama Bangsa Indonesia" yang ditulis oleh James Luhulima, asal mula Toyota Kijang sendiri tidak bisa dipisahkan dari dorongan pemerintah untuk mengembangkan Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) di era 1970-an.

KBNS adalah kendaraan serbaguna dengan harga yang bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Pemunculan nama binatang pada kendaraan niaga ini karena Filipina telah dulu menggunakan nama β€œTamaraw” yang berarti kerbau. Maka kemudian dipilih nama β€œKijang” untuk menggambarkan kelincahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam buku yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas, 2015 ini tertulis, banyak nama binatang yang diusulkan. Namun, nama kijang dianggap cocok karena lincah dan cepat larinya.

Mau tahu transformasi Toyota Kijang selama 38 tahun ini? Yuk kita simak ulasannya.

Toyota Kijang pertama kali diperkenalkan pada tanggal 9 Juni 1977 yang hadir dalam bentuk pikap. Harganya yang murah membuat pikap ini laris.

Saat itu, Toyota Kijang pikap generasi pertama dijual dengan banderol Rp 1.300.000. Dengan harga tersebut, Toyota Kijang lebih murah Rp 50.000 daripada pikap Suzuki dan lebih murah Rp 350.000 dibanding Mitsubishi Colt T120 pikap.

Generasi pertama ini juga dikenal dengan nama Toyota Kijang Buaya. Konon julukan ini timbul karena struktur kap mesin yang overlap hingga ke sisi bodi sehingga ketika dibuka mirip dengan buaya yang sedang membuka mulutnya.

Ciri khas generasi pertama lainnya yang mungkin sampai sekarang masih diingat adalah pintu yang tidak disertai dengan jendela melainkan dari terpal atau plastik. Selain itu, hadirnya bonnet atau hidung juga menjadi daya tarik tersendiri karena kala itu kendaraan KBNS lainnya tidak memiliki bonnet.

Setahun kemudian, masyarakat mulai melihat kegunaan lain dari Kijang yaitu untuk mengantar keluarga. Fenomena ini ditangkap oleh sejumlah karoseri dengan membuat bodi minibus untuk Kijang.

Masyarakat menerima dengan baik karena Kijang memiliki kabin yang lapang dan hadirnya bonnet (mesin di depan) sehingga lebih memberikan rasa aman. Saat itulah legenda Kijang sebagai mobil keluarga dimulai.

Generasi ini menggunakan mesin Corolla, 3K 1.200 cc yang memang terkenal β€˜bandel’.

Pada September 1981, Kijang Generasi kedua dilahirkan Toyota. Kijang generasi kedua ini memiliki bodi yang lebih halus, letak engsel pintu yang tersembunyi, kap mesin yang hanya membuka di bagian atas moncong, serta grille dan permukaan pintu sejajar bodi.

Mesin pun mengalami ubahan. Dengan perubahan ini, masyarakat semakin menyadari utilitas dan peran Kijang sebagai mobil keluarga. Mesin yang digunakan pun berubah menjadi 5K 1.500 cc untuk memberikan performa yang lebih baik.

Toyota Kijang generasi kedua ini pun mendapat julukan lain. Mobil ini disebut sebagai Kijang Doyok. Entah kenapa mobil ini disebut Kijang Doyok.

"Tidak ada penjelasan mengenai alasan Toyota Kijang generasi II ini diberi nama Doyok, sama seperti nama tokoh komik di harian Pos Kota," tulis James dalam bukunya itu.

Namun, Toyota Astra Motor dalam siaran resminya menyebut, mungkin penyebutan Kijang Doyok itu lantaran sosoknya yang kotak-kotak kerempeng diidentikkan dengan tokoh kartun Doyok di Pos Kota. Atau, bisa juga lantaran baik Doyok maupun Kijang sama-sama populer saat itu dan dianggap ikon potret rakyat Indonesia sesungguhnya.

Dibanding dengan pendahulunya, Kijang Doyok telah dilengkapi dengan detail yang membuat Kijang terlihat lebih β€˜mobil-wi’. Kijang Doyok sudah dilengkapi dengan jendela kaca dan bukaan pintunya lebih nyaman.

Sama seperti Kijang Buaya, Kijang doyok juga banyak yang diserahkan kepada perusahaan karoseri untuk diubah sebagai mobil penumpang.

Toyota pun mengubah bentuk Kijang dari pikap menjadi kendaraan keluarga. Kijang Super diluncurkan pada tahun 1986.

Mobil ini memperkenalkan terobosan terbaru dalam proses produksi, yaitu teknologi full pressed body yang dapat mengurangi 2-5 kg dempul per mobil. Kijang Super hadir dalam dua versi yaitu sasis pendek (KF40) dan panjang (KF50).

Toyota Kijang Super tetap mengandalkan mesin 5K, sama seperti Kijang Doyok. Bedanya, mesin 5K pada Kijang Super sudah dilengkapi dengan Advance Super Response Engine (ASRE) untuk memperbaiki suplai bahan bakar sehingga tenaga maksimumnya meningkat dari 61 PS menjadi 63 PS.

Di tahun 1992, Kijang Grand Extra hadir dengan teknologi Toyota Original Body yang menjadikannya sebagai minibus pertama dengan kualitas bodi bebas dempul setara sedan. Bagian eksterior juga semakin modern dan dinamis, ditunjang dengan perubahan interior seperti desain dashboard baru dan hadirnya AC double blower. Selain itu, terdapat pula penyempurnaan pada karburator.

Pada 1995, terdapat improvement dari Kijang sebelumnya. Mesin 5K 1.500 cc diganti menjadi mesin 7K 1.800 cc. Dari segi eksterior juga dibedakan dengan hadirnya grille tegak.

Kijang Generasi 3 ini berhasil mencetak sejarah pada tahun 1989 di mana terdapat peluncuran Kijang ke 200.000 unit yang bertepatan dengan produksi Toyota ke 500.000 unit.

"Sedianya, Toyota Kijang minibus generasi IV yang sepenuhnya diproduksi oleh Toyota Astra Motor akan diluncurkan pada tahun 2000, tetapi karena mengetahui PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor merendanakan untuk meluncurkan Mitsubishi Kuda, maka Toyota Kijang generasi IV diluncurkan pada tahun 1997," tulis James dalam bukunya.

Kijang Kapsul yang hadir pada tahun 1997 memiliki perubahan bentuk total di mana Kijang Kapsul tampil lebih aerodinamis dengan lekukan yang lebih halus. Untuk pertama kalinya, Kijang hadir dalam varian diesel dan transmisi otomatis.

Toyota Kijang generasi IV menggunakan mesin 7K-C berkapasitas 1.8 liter, 4 silinder segaris, OHV seperti yang ada di balik kap Toyota Kijang Super G.

Toyota Kijang Kapsul ditawarkan dengan dua varian yaitu Toyota Kijang Krista dan Toyota Kijang Rangga. Kala itu, Kijang Kapsul memcahkan rekor penjualan, naik dari 56.831 unit pada tahun 1996 menjadi 81.134 unit pada tahun 1997.

Namun, pada tahun 1998 terjadi krisis moneter yang membuat penjualan Toyota Kijang Kapsul anjlok menjadi 14.831 unit per tahun.

Di tahun 2000, Kijang EFI hadir dengan penyegaran pada lampu, bumper, dan dashboard. Di tahun ini pula Kijang memasuki era baru yaitu mesin dengan teknologi fuel injection.

Kemudian pada tahun 2002, Kijang Kapsul mengalami pembaruan (facelift). Versi facelift itu hadir dengan perubahan pada grille, lampu depan, dan lampu belakang yang dilengkapi garnish. Kijang generasi keempat ini semakin mengukuhkan posisi Kijang sebagai mobil keluarga Indonesia yang sesungguhnya.

Baru pada September 2004, Toyota Astra Motor melahirkan Toyota Kijang Innova yang menjadi penerus Toyota Kijang Kapsul. Tahun 2004 merupakan sejarah penting karena Kijang bargabung dengan proyek global IMV bersama Hilux dan Fortuner. Tampilan dari Kijang Innova sama sekali baru menjelma menjadi MPV sesungguhnya.

Disebutkan Toyota, walaupun terlihat sangat berbeda dengan Kijang pendahulunya, Kijang Innova tetap memiliki benang merah dengan Kijang Buaya, Doyok, Super, dan Kapsul. Benang merah tersebut adalah adopsi sasis ladder yang membuat Kijang Innova sedikit berbeda dibanding MPV modern lainnya yang menggunakan konfigurasi monocoque.

Kijang Generasi Kelima ini dibekali sejumlah teknologi terbaru seperti mesin berteknologi VVT-i, diesel common rail, hingga multi information display dan airbag. Kijang Innova juga memiliki fleksibilitas kabin ala MPV modern di mana jok baris ketiga bisa dilipat menyamping ke arah jendela, dengan yang baris kedua digulingkan sehingga kapasitas bagasi mampu menampung lebih banyak, bahkan 2 unit sepeda gunung.

Kijang Innova hadir dengan dua pilihan mesin yaitu mesin bensin dan diesel. Mesin bensinnya adalah mesin 1TR-FE dengan kapasitas 2.0 liter, 4 silinder segaris dengan teknologi variable valve timing with intelligence (VVT-i). Sementara untuk mesin diesel berupa mesin 2KD-FTV berkapasitas 2.5 liter, 4 silinder segaris yang dilengkapi common rail.

Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 lalu, Kijang Innova telah mengalami beberapa kali improvement demi memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Gosip hadirnya All New Kijang Innova yang menjadi Toyota Kijang generasi keenam sudah menyeruak beberapa bulan belakangan. Akhirnya, gosip itu terbukti benar setelah Toyota Astra Motor resmi meluncurkan All New Kijang Innova, Senin (23/11/2015) lalu.

Kesuksesan Toyota Kijang terdahulu dan Kijang Innova menjadi tantangan bagi Executive Chief Designer, Hiroki Nakajima dalam mengembangkan Innova terbaru ini. Dia pun sadar, bahwa menghadirkan sebuah kendaraan yang legendaris serta memiliki pelanggan setia tidaklah mudah, terutama di era modernisasi seperti sekarang.

Toyota Kijang Innova yang telah menjadi produk global Toyota ini memiliki tampilan yang lebih gagah, kekar dan berkelas. Bahkan, Nakajima menyebut, Kijang Innova terbaru ini lebih berasa crossover.

Nakajima dan tim akhirnya berkeliling ke negara-negara yang memiliki produk Innova untuk mengetahui kebutuhan apa yang ingin dipenuhi oleh pelanggan terhadap Kijang Innova. Selama survey yang dilakukannya, Nakajima menemukan, banyak pemilik Kijang Innova yang melakukan customizing terhadap kendaraan mereka agar tampil sesuai keinginan, antara lain menggunakan ban lebih besar, seolah mengalihkan kepraktisan dan fungsi dari sebuah MPV.

Dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, konsumen tidak hanya membutuhkan MPV yang fungsional dengan spesifikasi mumpuni, tapi juga menginginkan desain yang modern dan stylish. Untuk mencapai misi ini, Nakajima mengembangkan Innova berdasarkan dua pendekatan; pendekatan pertama adalah mempertahankan DNA sukses yang sudah ada pada Innova dan Kijang terdahulu untuk konsumen setia Innova, serta pendekatan kepada konsumen yang menginginkan nilai baru pada Innova.

Nakajima pun dengan bangga menyampaikan bahwa All New Kijang Innova terbaru ini beralih menjadi Multi-Performance Vehicle.


Hide Ads