Penjualan Mobil Listrik BMW Naik 40%, Ini Sebabnya

Sedan listrik BMW i5 — Mobil listrik BMW i5. Foto: Grandyos Zafna

Jakarta -

Penjualan mobil listrik di Indonesia mengalami tren kenaikan dari tahun ke tahun. Hal itu juga dialami oleh brand mobil premium asal Jerman, BMW. Pada periode semester pertama 2024 (Januari-Juni), BMW Indonesia mengklaim mengalami peningkatan penjualan mobil listrik hingga 40%.

"Yang luar biasa adalah dalam hal kendaraan listrik. Itu kita penambahannya sangat signifikan. Secara keseluruhan, total (penjualan mobil listrik) BEV itu 261 unit (Januari- Juni 2024). Kalau tahun lalu (di periode yang sama), 186 unit. Jadi untuk kendaraan listrik peningkatannya adalah 40%. Dan kalau untuk market share, dibanding segmen premium yang lain di kendaraan listrik, itu market share kita sekitar 71 persen," kata Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania, ditemui detikOto di Tangerang belum lama ini.

Lanjut Jodie mengatakan, banyak konsumen tertarik membeli mobil listrik BMW karena aspek ekonomis. Jadi, seperti merek mobil listrik lainnya, mobil listrik BMW tentunya juga menawarkan biaya operasional yang rendah, juga bisa digunakan kapanpun tanpa terkena pembatasan pelat nomor ganjil genap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita ngobrol sama pelanggan-pelanggan kita. Banyak mereka bilang (pilih mobil listrik BMW) itu lantaran nilai ekonomis. Nilai ekonomis dalam pembelian bensin. Jadi kalau dilihat antara beli bensin dengan punya kendaraan listrik, itu jauh sekali," tambah Jodie.

"Jadi secara nilai ekonomis jauh. Kemudian juga ada (faktor kebijakan) ganjil genap. Ada banyak insentif, termasuk insentif pajak juga lebih murah. Lalu kemudian perawatan kendaraan murah. Semuanya lebih terjangkau. Jadi mereka lebih ke arah ekonomisnya," tambahnya lagi.

Saat ini BMW memiliki banyak pilihan model mobil listrik full baterai alias BEV. Antara lain ada model iX1 eDrive20, iX1 xDrive40, i4 eDrive40 Gran Coupe, lalu i7 xDrive60 Limousine, dan i5 eDrive40 Limousine.