Harga Tesla di Indonesia Bisa Lebih Murah, tapi Harus Penuhi Syarat Ini

Harga Tesla di Indonesia Bisa Lebih Murah, tapi Harus Penuhi Syarat Ini

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 26 Jul 2023 12:37 WIB
Tesla Model Y electric vehicles in a lot at the Tesla Inc. Gigafactory in Gruenheide, Germany, on Saturday, Jan. 21, 2023. Tesla CEO Elon Musk played down how much impact his tweets have on the companys stock price as he defended himself at a trial in San Francisco federal court on Friday over his 2018 tweet about taking the electric car-maker private. Photographer: Liesa Johannssen/Bloomberg via Getty Images
Mobil listrik Tesla Foto: Liesa Johannssen/Getty Images
Jakarta -

Tesla masuk ke Indonesia lewat importir umum, tak seperti pabrikan lainnya sudah memiliki agen pemegang merek. Harganya pun lebih mahal jika dibandingkan dengan Tesla di Malaysia, kendati statusnya sama-sama CBU (Completely Built Up). Bisakah harga mobil listrik Elon Musk itu lebih murah lagi di sini?

Prestige Image Motorcars, salah satu importir umum brand Tesla di Indonesia membeberkan beberapa instrumen pajak yang bikin mobil besutan Elon Musk itu bisa naik berkali-kali lipat ketika masuk Indonesia, di antaranya pajak impor barang (PIB), pajak pertambahan atas barang mewah (PPnBM), pajak penghasilan (PPn), dan pajak pertambahan nilai (PPN), serta tambahan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

"Ketika Tesla masuk ke Indonesia, dikenakan pajak seperti bea masuk 50%, PPN 11%, PPNBM 15%, PPH 10% dan PPN dari PPNBM sebesar 11% lalu dikenakan BBN-KB untuk menjadi STNK," ujar Rudy Salim kepada detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya untuk Tesla Model Y versi Long Range bisa mencapai Rp 2 miliar di Indonesia, bandingkan dengan Malaysia dijual RM 246 ribu atau sekitar Rp 811 jutaan. Angka tersebut dua kali lipat lebih murah dari Indonesia. Rudy bilang pajak yang dipungut dari mobil CBU bisa mencapai 100 persen untuk mengimpor.

"Secara total sekitar 100% biaya yang dikenakan untuk import sebuah Tesla di Indonesia sampai on the road," kata Rudy.

ADVERTISEMENT

Di Malaysia, mobil listrik Tesla juga telah mendapatkan pembebasan bea masuk dan cukai. Untuk diketahui, mobil listrik Tesla dijual di Malaysia dengan status impor utuh atau CBU. Pemerintah Malaysia telah membebaskan bea masuk dan cukai untuk kendaraan listrik yang diimpor utuh atau CBU. Kebijakan itu berlaku sampai dengan 31 Desember 2025.

Status mobil listrik Tesla yang masih CBU, bikin harganya melambung tinggi. Sebab tidak ada insentif yang diberikan pemerintah jika perusahaan Elon Musk itu tidak membangun fasilitas perakitan di sini.

Syarat bikin mobil listrik CBU jadi murah ialah dengan pembebasan Bea Masuk seperti di Malaysia. Hal ini sebenarnya juga sudah pernah menjadi rencana pemerintah, syaratnya Tesla harus membuat pabrik di sini.

Untuk mendorong pengembangan industri mobil listrik, pada tahap awal pemerintah akan memberikan kesempatan kepada para pelaku industri otomotif untuk mengimpor dalam bentuk CBU. Namun, dalam tiga tahun industri diwajibkan harus memenuhi peraturan TKDN minimal 35 persen pada tahun 2023. Sedangkan kuota impor CBU mobil listrik bergantung kepada investasi dari pemilik merek.

Pada medio Februari lalu, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan KemenkoMarves Septian Hario Seto menegaskan impor CBU bisa diberikan untuk produsen mobil luar negeri sesuai durasi pembangunan pabrik di RI.

Sebenarnya pemerintah Indonesia sudah memberikan berbagai insentif perpajakan lain untuk mobil listrik berbasis battery electric vehicles (BEV), yang dirakit secara lokal. Saat ini PPnBM sudah nol alias gratis.

Tertulis dalam Pasal 36 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2021, kendaraan bermotor yang menggunakan teknologi battery electric vehicles, atau fuel cell electric vehicles dikenakan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM) sebesar 15% dengan Dasar Pengenaan Pajak sebesar 0%. Bisa dibilang, mobil listrik akan dibebaskan dari pengenaan PPnBM.

Tesla akan investasi?

Selain India, ada beberapa negara mengincar investasi Tesla, sebagai pabrikan pelopor mobil listrik di dunia. Termasuk Indonesia yang sudah melakukan pendekatan sejak tahun 2020 lalu.

Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, dia akan melakukan pertemuan dengan CEO Tesla Elon Musk tanggal 3 Agustus mendatang. Dia akan datang langsung ke kantor pusat Tesla California, Amerika Serikat.

Hal ini diungkapkan Luhut saat ditanyai soal kepastian investasi Tesla di Indonesia. Menurutnya, dalam pertemuan itu pihaknya bakal menagih investasi Tesla di Indonesia.

"Saya akan menemui Elon minggu depan pada tanggal 3 Agustus, di California. Tentang (investasi) Tesla, kita akan lihat pada 3 Agustus," kata Luhut dalam CNBC Nickel Conference di Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).




(riar/dry)

Hide Ads