Ia menyebut dalam satu tahun, pengendara hanya diberikan poin sebanyak 12 poin. Bila melewati ambang batas, maka SIM-nya harus dicabut.
Pun selain itu, bisa dikatakan jarang terlihat Polisi Lalu Lintas China berjaga. Hal ini juga berkaitan dengan penerapan teknologi yang lebih modern, yakni pengawasan lewat kamera seperti yang sudah dimiliki di Indonesia, yakni E-Tle.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah jalan (pelanggaran) itu ada kamera (pengawas), ya langsung foto," ungkapnya.
Selain ketatnya pengawasan, untuk mendapatkan SIM di China perlu merogoh kocek lebih dalam. "Susah (buat SIM di sini) kalau di Shanghai sekitar 10.000 yuan (Rp 20 juta biayanya). Ujiannya 5 kali dalam setahun. Untuk Sim J-1 (untuk mobil)," kata Susi.
(riar/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar