TransJakarta Bakal Setop Pengadaan Bus Solar

TransJakarta Bakal Setop Pengadaan Bus Solar

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Selasa, 17 Sep 2024 12:33 WIB
Warga melintas di proyek revitalisasi Halte TransJakarta Gatot Subroto-LIPI, Jakarta, Jumat (14/7/2023). Halte yang dikabarkan mulai beroperasi hari ini ternyata belum siap dan masih dalam tahap finishing. Tampak pekerja menyelesaikan sejumlah pekerjaan seperti konstruksi lift di sisi utara dan selatan. Sementara lift di bagian tengah sudah selesai.
TransJakarta. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) secara bertahap akan menghentikan pengadaan bus solar sebagai armada baru. Sebab, mereka mau beralih sepenuhnya ke bus ramah lingkungan di masa depan.

Direktur Operasional dan Keselamatan TransJakarta, Daud Joseph mengatakan, pihaknya saat ini mengoperasikan 4.700 unit bus di 240-an rute di kawasan Jabodetabek. Kendaraan tersebut kebanyakan masih bertenaga solar.

"Ke depannya, tidak ada lagi kontrak baru bus Transjakarta untuk (pembelian) bus solar. Semuanya akan menggunakan kendaraan listrik," ujar Daud Joseph saat ditemui di Gedung Kemenko Marves, Jakarta Pusat, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diskusi BBM rendah sulfur.Diskusi BBM rendah sulfur dan TransJakarta di Kemenko Marves. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

Secara umum, TransJakarta tahun ini berencana menambah 500 unit bus baru, mulai dari bus besar, medium, kecil, hingga mikro. Joseph mengatakan khusus untuk bus besar, pihaknya akan beralih ke kendaraan listrik. Kemudian untuk bus kecil dan medium masih belum diputuskan.

Joseph memastikan, pihaknya tahun ini akan menambah 200 unit bus listrik baru. Sehingga, jika ditotal, ada 300 unit bus listrik yang siap wara-wiri di Jakarta dan sekitarnya.

ADVERTISEMENT

"Pemprov Jakarta mendukung sepenuhnya untuk kami menambah jumlah unit dari 100 menjadi 300 unit bus listrik hingga akhir tahun. Kami telah menandatangani kontrak tambahan 200 unit bus listrik dan harga yang kami sepakati 16 persen lebih rendah daripada harga generasi pertama," ungkapnya.

Joseph menjelaskan, TransJakarta melakukan pengadaan bus lewat skema kerja sama operasional per kilometer dengan operator. Dia mengklaim, biaya operasional bus listrik jauh lebih murah dibandingkan bus solar.

TransJakarta. (Rifka/detikcom)TransJakarta bus solar. (Rifka/detikcom) Foto: TransJakarta. (Rifka/detikcom)

Dia bercerita, TransJakarta sempat menghadapi sejumlah tantangan saat pertama kali menggunakan bus listrik sebagai armada. Ketika itu, banyak pihak yang khawatir soal durabilitas, ketahanan baterai dan kemungkinan terbakar atau korsleting. Namun, faktanya, semua ketakutan itu tak pernah terjadi.

"Ada tiga yang bisa dicapai dengan bus listrik. Pertama, berkurangnya kemacetan karena beralih ke kendaraan umum. Kedua, subsidi berkurang karena tidak pakai solar. Ketiga, polusi berkurang signifikan karena nonemisi," kata dia.




(sfn/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads