Segini Harga Alutsista Bekas yang Disinggung Anies-Ganjar di Debat Capres

Segini Harga Alutsista Bekas yang Disinggung Anies-Ganjar di Debat Capres

Dina Rayanti - detikOto
Senin, 08 Jan 2024 13:38 WIB
Taiwan Air Force Mirage 2000-5 aircrafts fly over Hsinchu Air Base in Hsinchu, Taiwan August 7, 2022. REUTERS/Ann Wang
Alutsista bekas yang rencananya mau dibeli Kementerian Pertahanan. Foto: REUTERS/ANN WANG
Jakarta -

Rencana pembelian alutsista bekas berupa jet tempur Mirage 2000-5 disorot Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Debat Ketiga Capres. Berapa harga jet tempur itu?

Kementerian Pertahanan berencana untuk membeli alutsista (alat utama sistem senjata) berupa 12 unit jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Rencana tersebut rupanya turut disorot Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di sela-sela Debat Ketiga Capres 2024. Terlebih bila pembelian alutsista tersebut pemerintah sampai harus berutang.

"Utang-utang yang kita gunakan untuk aktivitas produktif, jangan utang itu digunakan untuk kegiatan yang non-produktif. Misalnya utang dipakai untuk membeli alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan, itu bukan sesuatu yang tepat. Justru harus sebaliknya kita kerjakan," kata Anies di sela-sela Debat Ketiga Capres 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya dikutip detikFinance, pemerintah disebut telah membeli 12 unit jet tempur bekas dari Qatar pada Juni 2023. Jet tempur jenis Mirage 2000-5 itu dipinang dengan harga fantastis yakni US$ 800 juta atau setara dengan Rp 12,4 triliun (1 dolar = Rp 15.528). Jet tempur tersebut direncanakan akan tiba di Indonesia Indonesia 24 bulan sejak tanggal pembelian.

Namun belakangan disebut Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menunda rencana pembelian 12 pesawat Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Hal itu karena memahami kondisi adanya keterbatasan fiskal di 2024.

ADVERTISEMENT

Terkait pembelian alutsista bekas, capres nomor urut 1 Prabowo Subianto dengan kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan memiliki jawabannya sendiri. Prabowo menjelaskan alat perang memiliki usia 25-30 tahun. Ia pun menyebut pesawat Mirage 2000-5 bekas dari Qatar yang rencananya ingin dibeli hingga akhirnya ditunda itu baru memiliki usia pakai 15 tahun.

"Bukan soal bekas dan tidak bekas, tapi usia pakai, kemudaan. Jadi pesawat umpamanya pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar yang rencananya kita ingin akuisisi, itu usia pakainya masih 15 tahun dan teknologi ini mengarah kepada yang lebih canggih. Kita menunjukkan yang canggih, yang terbaru," tutur Prabowo.

Sebagai informasi, Mirage 2000-5 memiliki lebar 8,22 m, panjang 15,56 m, dan berat tanpa muatan 6.660 kg. Pesawat tempur ini ditenagai mesin turbofan afterburner, Snecma Atar 9C 58.8 kN, yang memiliki kecepatan hingga mach 2 atau sekitar 2.469 km per jam. Pesawat ini mampu terbang dengan ketinggian mencapai 18.000 m.

Mirage 2000-5 diproduksi oleh perusahaan asal Prancis, Dassault Aviation. Pesawat tempur ini terdiri dari varian 2000-5EDA dengan konfigurasi single-seat, sebanyak 9 unit. Kemudian varian 2000-5DDA two-seat sebanyak 3 unit. Mirage 2000-5 adalah pesawat supersonik bermesin tunggal, sayap delta, multirole, generasi keempat.

Mirage 2000 kali pertama mengudara pada Maret 1978. Sementara varian Mirage 2000-5 yang dimiliki Qatar kemudian dibeli Indonesia, dipesan pada tahun 1994, dikirim pada 1996, dan dioperasikan secara resmi oleh Angkatan Udara Qatar pada 1997.

Mirage 2000-5 diklaim memiliki banyak peningkatan dibanding pendahulunya, khususnya di aspek elektronik, sensor, dan kokpit yang komprehensif untuk memperluas kemampuan tempurnya, sekaligus mengurangi beban kerja pilot.

Pesawat ini dilengkapi radar multitarget Thomson-CSF RDY dengan kemampuan melihat ke bawah/menembak ke bawah, juga mampu melakukan operasi udara-ke-darat, dan udara-ke-udara, termasuk udara-ke-laut. Pesawat ini bisa membawa 4 misil MICA , 2 misil Magic, dan 3 drop tanks secara simultan.




(dry/rgr)

Hide Ads