Prabowo soal Alutsista yang Mau Dibeli RI: Usia Pakainya 15 Tahun

Prabowo soal Alutsista yang Mau Dibeli RI: Usia Pakainya 15 Tahun

Dina Rayanti - detikOto
Senin, 08 Jan 2024 10:09 WIB
Prabowo Tegaskan Visi Pertahanan di Debat Ketiga Pilpres 2024
Prabowo Subianto dalam Debat Ketiga Capres 2024. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Prabowo Subianto menjelaskan soal alutsista bekas yang disinggung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam Debat Capres. Kata Prabowo alutsista itu usia pakainya 15 tahun.

Rencana Kementerian Pertahanan membeli alutsista (alat utama sistem senjata) bekas menjadi bahan perdebatan di Debat Ketiga Capres 2024. Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mempertanyakan hal tersebut kepada Prabowo Subianto dengan kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan.

Bagi Anies, pemerintah tidak perlu membeli alat pertahanan bekas apalagi sampai harus berutang. Ganjar pun demikian dan menyebut keputusan membeli alutsista bekas merupakan hal gegabah. Menurut Ganjar, urusan alutsista harusnya bisa melakukan transfer teknologi dari dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto kemudian menjelaskan soal rencana itu. Kata Prabowo bicara alat pertahanan bukan masalah bekas atau tidak bekas. Prabowo menyebut alutsista berupa pesawat tempur Mirage 2000-5 yang rencananya dibeli dari Qatar itu punya usia pakai 15 tahun.

"Jadi, alat perang itu usianya kurang lebih 25 sampai 30 tahun, pesawat terbang dan kapal perang dan sebagainya. Jadi, bukan soal bekas dan tidak bekas, tapi usai pakai, kemudaan. Pesawat, umpamanya Mirage 2000-5 yang ada di Qatar, yang rencananya kita ingin akuisisi, itu usia pakainya masih 15 tahun," ucap Prabowo.

ADVERTISEMENT

Kata Prabowo bukan tidak mungkin pemerintah membeli unit baru. Kalaupun beli unit baru, waktu tunggu kedatangan unit akan lebih lama. Waktu pengoperasiannya juga semakin lama sehingga tidak bisa digunakan segera.

"Kalau kita beli baru, datangnya, Pak, baru 3 tahun dan operasionalnya baru 7 tahun. Sementara 3 sampai 7 tahun ini kita butuh deterrence (pencegahan), kita butuh kemampuan," tutur Prabowo.

Adapun secara spesifikasi, Mirage 2000-5 diklaim memiliki banyak peningkatan dibanding pendahulunya, khususnya di aspek elektronik, sensor, dan kokpit yang komprehensif untuk memperluas kemampuan tempurnya, sekaligus mengurangi beban kerja pilot.

Pesawat ini dilengkapi radar multitarget Thomson-CSF RDY dengan kemampuan melihat ke bawah/menembak ke bawah, juga mampu melakukan operasi udara-ke-darat, dan udara-ke-udara, termasuk udara-ke-laut. Pesawat ini bisa membawa 4 misil MICA, 2 misil Magic, dan 3 drop tanks secara simultan.

Peningkatan kemampuan ofensif varian Mirage 2000-5 juga diimbangi dengan diperkenalkannya kokpit kaca multidisplay, berdasarkan pengembangan Rafale. Teknologi modern ini bikin beban kerja pilot jadi lebih ringan. Pesawat ini juga memiliki perlengkapan ICMS Mk2, yang berisi tiga detektor radar dan sensor inframerah.




(dry/din)

Hide Ads