Pabrik MG di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, bakal beroperasi pada awal 2024. MG menggunakan fasilitas perakitan milik perusahaan induknya, Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC). Apakah MG akan berbagi jalur produksi dengan anak perusahaan SAIC lainnya, Wuling?
Marketing & PR Director MG Motor Indonesia Arief Syarifudin menjelaskan kendati sama-sama menggunakan fasilitas perakitan milik SAIC, MG sudah memiliki jalur produksi sendiri. Bahkan, untuk membuat fasilitas perakitan buat MG ini ada investasi khusus.
"Kita menggunakan SAIC facility, di Cikarang. Memang fasilitas itu juga digunakan oleh entity yang lain. Tapi MG punya line yang memang khusus buat (produksi mobil) MG," bilang Arief kepada wartawan di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi investment SAIC (di Indonesia) itu sangat luar biasa, more than Rp 10 triliun dan kita memanfaatkan SAIC facility. Mungkin nanti di Januari 2024, saya bisa ajak teman-teman media melihat produksi ZS EV dan 4 EV yang notabene harusnya sudah mulai," sambung Arief.
Arief menjelaskan, nilai investasi sebesar Rp 10 triliun itu digunakan untuk membuat fasilitas perakitan SAIC, di mana khusus buat MG, angkanya sebesar Rp 4 triliun dari total nilai investasi tersebut.
Sebagai informasi, pabrik MG di Cikarang, Bekasi, bisa memproduksi mobil sebanyak 100 ribu unit per tahun. Tidak hanya mobil listrik, pabrik ini juga tetap memproduksi mobil konvensional bermesin pembakaran dalam alias internal combustion engine.
"Jadi line ini tak terbatas hanya electric vehicle. Balik lagi, dominasi 60% electric vehicle itu yang akan memang terpenuhi. Tapi seperti yang sudah sampaikan, 40%-nya akan mobil bermesin internal combustion," bilang Arief.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah